Perintah
Menghafal Dan Mempelajari Al-Qur’an
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ الْإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ إِنْ
عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا وَإِنْ أَطْلَقَهَا ذَهَبَتْ.
Dari
Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallohu ‘alaihi
wa sallam telah bersabda, "Perumpamaan orang yang menghafal Al-Qur’an
itu adalah seperti unta yang diikat. Apabila pemilik unta tersebut selalu
memegangnya, maka ia akan tetap memilikinya. Sebaliknya, apabila ia
melepaskannya, maka unta itupun akan pergi." (HR. Muslim)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِئْسَمَا
لِأَحَدِهِمْ يَقُولُ نَسِيتُ آيَةَ كَيْتَ وَكَيْتَ بَلْ هُوَ نُسِّيَ
اسْتَذْكِرُوا الْقُرْآنَ فَلَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنْ صُدُورِ الرِّجَالِ
مِنْ النَّعَمِ بِعُقُلِهَا.
Dari
Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallohu
‘alaihi wa sallam telah bersabda, 'Sungguh buruk ucapan seseorang yang
mengatakan, 'Saya lupa ayat ini dan itu', sebenarnya itu hanya dibuat lupa.
Seringlah membaca Al-Qur’an untuk memelihara hafalan, karena hilangnya hafalan
Al-Qur’an itu lebih cepat dari pada lepasnya hewan yang dilepas talinya." (HR. Muslim)
عن أَبي أُمَامَةَ
الْبَاهِلِيّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا
لِأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ
فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ
كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ
عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ
وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ". قَالَ مُعَاوِيَةُ
بَلَغَنِي أَنَّ الْبَطَلَةَ السَّحَرَةُ.
Dari Abu
Umamah Al Bahili radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, "Saya pernah mendengar
Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Bacalah Al-Qur’an, karena Al-Qur’an itu
akan datang pada hari kiamat sebagai penolong bagi para pembacanya! Bacalah
Az-Zahrawain, yaitu surah Al Baqarah dan surah Aali Imraan, karena keduanya
akan datang pada hari kiamat seperti dua naungan {ghamamatani}, atau
ghayayatani atau firqani, atau juga bagaikan dua kelompok burung yang
melindungi pembacanya! Bacalah surah Al Baqarah, karena ada keberkahan dengan
membacanya dan terdapat penyesalan jika tidak membacanya! Selain itu, surah Al
Baqarah juga tidak dapat tertandingi oleh para bathalah.' Mua'wiyah
berkata, "Saya pernah mendapat penjelasan bahwa bathalah artinya adalah
para penyihir." (HR. Muslim)
Pahala
Mempelajari Dan Mengajarkan Al-Qur’an
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ
الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Dari Utsman bin 'Affan ia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang paling utama di antara
kalian adalah seorang yang belajar Al Qur`an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ
عَامِرٍ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ
فِي الصُّفَّةِ فَقَالَ أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى
بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِيَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ
فِي غَيْرِ إِثْمٍ وَلَا قَطْعِ رَحِمٍ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ
ذَلِكَ قَالَ أَفَلَا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمُ أَوْ
يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ
نَاقَتَيْنِ وَثَلَاثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ
أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنْ الْإِبِلِ.
Dari Uqbah
bin Amir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Pada suatu ketika, Rasulullah shallallohu
‘alaihi wa sallam keluar dari rumahnya, sementara kami sedang berada di ruang
samping masjid. Tak lama kemudian beliau bersabda, ‘Siapakah di antara
kalian yang ingin pergi setiap hari ke Buthhan atau ke Aqiq. Setelah itu datang
dengan membawa dua ekor unta yang gemuk tanpa dosa dan tanpa memutuskan tali
silaturahim? Kami menjawab, “Tentu kami semua sangat menginginkannya ya
Rasulullah.” Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pergilah
ke masjid dan setelah itu pelajarilah dua ayat Al-Qur’an,
maka hal itu lebih bernilai daripada dua ekor unta; tiga ayat Al-Qur’an lebih bernilai daripada tiga ekor unta; empat
ayat Al-Qur’an lebih bernilai daripada empat ekor unta
dan begitu seterusnya.” (HR. Muslim)
Pahala Membaca
Al-Qur’an
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ
وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ
أَجْرَانِ
Dari
Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa
sallam telah bersabda, ‘Orang yang membaca Al-Qur’an dengan
fasih dan lancar akan dikelompokkan dengan orang-orang yang mulia. Orang yang
membaca Al-Qur’an dengan tidak lancar, namun ia
tetap berupaya untuk membacanya, maka ia akan mendapat dua pahala’” (HR. Muslim)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ
الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَؤُهُ قَالَ هِشَامٌ وَهُوَ شَدِيدٌ عَلَيْهِ قَالَ
شُعْبَةُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ فَلَهُ أَجْرَانِ
Rasulullah shallallohu
‘alaihi wa sallam bersabda, "Orang yang membaca Al Qur^an dan ia pandai
membacanya maka ia (akan dikumpulkan) bersama para utusan yang mulia dan
berbakti (para rasul). Orang yang membaca Al Quran —Hisyam berkata, "Dan,
ia merasa berat (sedih)", kata Syu'bah, "Ia merasa payah
"— maka baginya dua pahala." (HR. Tirmidzi, Shahih
Menurut Al-Albani)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ
وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ
حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Rasulullah shallallohu
‘alaihi wa sallam bersabda, "Siapa saja yang membaca satu huruf dari
kitab Allah (Al Qur'an) maka ia akan mendapatkan satu kebaikan karenanya dan
sepuluh kebaikan yang serupa dengannya (dilipat gandakan sepuluh kali lipat).
Aku tidak mengatakan bahwa alif laam miim itu satu huruf akan tetapi alif satu
huruf laam satu huruf dan miim satu huruf " (HR. Tirmidzi, Shahih
Menurut Al-Albani
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلَاثَ
خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ فَثَلَاثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ
بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ
سِمَانٍ
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa
sallam bersabda, "Apakah salah seorang dari kamu ketika pulang
kekeluarganya senang jika mendapatkan tiga ekor unta bunting yang besar-besar
dan gemuk-gemuk? Kami menjawab, "Ya." Beliau bersabda, "Tiga
ayat yang di baca oleh seseorang di dalam shalatnya adalah lebih baik daripada
tiga ekor unta bunting yang besar-besar dan gemuk-gemuk." (HR. Muslim)
Sebuah
Perumpamaan
عَنْ أَبِي مُوسَى
الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا
طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ
الْقُرْآنَ مَثَلُ التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ
الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ
وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ
كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ.
Dari Abu
Musa Al Asy'ari radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallohu
‘alaihi wa sallam telah bersabda, 'Perumpamaan orang mukmin yang pandai
membaca dan memahami Al-Qur’an adalah seperti pohon
Utrujah {buah lemon} yang sedap baunya dan enak rasanya. Perumpamaan orang
mukmin yang tidak pandai membaca dan memahami Al-Qur’an adalah
seperti buah kurma yang tidak berbau tetapi manis rasanya. Perumpamaan orang
munafik yang pandai membaca dan memahami Al-Qur’an adalah
seperti buah yang harum baunya tetapi pahit rasanya. Dan perumpamaan orang
munafik yang tidak pandai membaca dan memahami Al-Qur’an adalah
seperti buah Hanzhalah (labu) yang tidak berbau harum dan pahit rasanya." (HR.
Muslim)
Mengkhatamkan
Al-Qur’an
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ اقْرَإِ الْقُرْآنَ فِي شَهْرٍ قُلْتُ إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً حَتَّى
قَالَ فَاقْرَأْهُ فِي سَبْعٍ وَلَا تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ
Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Qur`an itu dalam satu
bulan." Aku berkata, "Sesungguhnya aku lebih mampu dari itu."
Beliau bersabda: "Kalau begitu, bacalah (khatamkanlah) ia dalam tujuh hari,
dan janganlah melewati batas itu." (HR. Bukhari)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ جَمَعْتُ الْقُرْآنَ فَقَرَأْتُهُ كُلَّهُ فِي
لَيْلَةٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي
أَخْشَى أَنْ يَطُولَ عَلَيْكَ الزَّمَانُ وَأَنْ تَمَلَّ فَاقْرَأْهُ فِي شَهْرٍ
فَقُلْتُ دَعْنِي أَسْتَمْتِعْ مِنْ قُوَّتِي وَشَبَابِي قَالَ فَاقْرَأْهُ فِي
عَشْرَةٍ قُلْتُ دَعْنِي أَسْتَمْتِعْ مِنْ قُوَّتِي وَشَبَابِي قَالَ فَاقْرَأْهُ
فِي سَبْعٍ قُلْتُ دَعْنِي أَسْتَمْتِعْ مِنْ قُوَّتِي وَشَبَابِي فَأَبَى
Dari Abdullah
bin Amr, dia berkata, "Aku telah hafal Al-Qur’an lalu aku membaca seluruhnya dalam semalam, maka
Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Sesungguhnya aku takut
zaman akan melintasi kamu dan kamu bosan, maka bacalah Al-Qur’an (seluruhnya)
dalam waktu sebulan! Lalu aku berkata, 'Biarkanlah aku menikmati
kekuatan dan masa muda ini.' Beliau bersabda, 'Bacalah dalam waktu tujuh
hari.'' Aku berkata, 'Biarkanlah aku menikmati kekuatan dan masa muda
ini.' Maka Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam menolak."(HR. Ibnu
Majjah, Shahih Menurut Al-Albani)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ
أَنْكَحَنِي أَبِي امْرَأَةً ذَاتَ حَسَبٍ فَكَانَ يَتَعَاهَدُ كَنَّتَهُ
فَيَسْأَلُهَا عَنْ بَعْلِهَا فَتَقُولُ نِعْمَ الرَّجُلُ مِنْ رَجُلٍ لَمْ يَطَأْ
لَنَا فِرَاشًا وَلَمْ يُفَتِّشْ لَنَا كَنَفًا مُنْذُ أَتَيْنَاهُ فَلَمَّا طَالَ
ذَلِكَ عَلَيْهِ ذَكَرَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
الْقَنِي بِهِ فَلَقِيتُهُ بَعْدُ فَقَالَ كَيْفَ تَصُومُ قَالَ كُلَّ يَوْمٍ
قَالَ وَكَيْفَ تَخْتِمُ قَالَ كُلَّ لَيْلَةٍ قَالَ صُمْ فِي كُلِّ شَهْرٍ
ثَلَاثَةً وَاقْرَإِ الْقُرْآنَ فِي كُلِّ شَهْرٍ قَالَ قُلْتُ أُطِيقُ أَكْثَرَ
مِنْ ذَلِكَ قَالَ صُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فِي الْجُمُعَةِ قُلْتُ أُطِيقُ
أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ أَفْطِرْ يَوْمَيْنِ وَصُمْ يَوْمًا قَالَ قُلْتُ
أُطِيقُ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ صُمْ أَفْضَلَ الصَّوْمِ صَوْمَ دَاوُدَ
صِيَامَ يَوْمٍ وَإِفْطَارَ يَوْمٍ وَاقْرَأْ فِي كُلِّ سَبْعِ لَيَالٍ مَرَّةً
فَلَيْتَنِي قَبِلْتُ رُخْصَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَذَاكَ أَنِّي كَبِرْتُ وَضَعُفْتُ فَكَانَ يَقْرَأُ عَلَى بَعْضِ أَهْلِهِ
السُّبْعَ مِنْ الْقُرْآنِ بِالنَّهَارِ وَالَّذِي يَقْرَؤُهُ يَعْرِضُهُ مِنْ
النَّهَارِ لِيَكُونَ أَخَفَّ عَلَيْهِ بِاللَّيْلِ وَإِذَا أَرَادَ أَنْ
يَتَقَوَّى أَفْطَرَ أَيَّامًا وَأَحْصَى وَصَامَ مِثْلَهُنَّ كَرَاهِيَةَ أَنْ
يَتْرُكَ شَيْئًا فَارَقَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ
قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَقَالَ بَعْضُهُمْ فِي ثَلَاثٍ وَفِي خَمْسٍ
وَأَكْثَرُهُمْ عَلَى سَبْعٍ
Dari Abdullah
bin Amru ia berkata; Bapakku menikahkanku dengan seorang wanita yang
memiliki kemuliaan leluhur. Lalu bapakku bertanya pada sang menantunya mengenai
suaminya. Maka sang menantu pun berkata, "Dia adalah laki-laki terbaik, ia
belum pernah meniduriku dan tidak juga memelukku mesra semenjak aku
menemuinya." Maka setelah selang beberapa lama, bapakku pun mengadukan
hal itu pada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, akhirnya beliau bersabda: "Bawalah
ia kemari." Maka setelah itu, aku pun datang menemui beliau, dan
beliau bersabda: "Bagaimanakah ibadah puasamu?" aku menjawab,
"Yaitu setiap hari." Beliau bertanya lagi, "Lalu
bagaimana dengan Khataman Al Qur`anmu?" aku menjawab, "Yaitu setiap
malam." Akhirnya beliau bersabda: "Berpuasalah tiga hari pada
setiap bulannya. Dan bacalah (Khatamkanlah) Al Qur`an sekali pada setiap
bulannya." Aku katakan, "Aku mampu lebih dari itu."
Beliau bersabda: "Kalau begitu, berpuasalah tiga hari dalam satu
pekan." Aku berkata, "Aku masih mampu lebih dari itu."
Beliau bersabda: "Kalau begitu, berbukalah sehari dan berpuasalah
sehari." Aku katakan, "Aku masih mampu lebih dari itu."
Beliau bersabda: "Berpuasalah dengan puasa yang paling utama, yakni
puasa Dawud, yaitu berpuasa sehari dan berbuka sehari. Dan khatamkanlah Al
Qur`an sekali dalam tujuh hari." Maka sekiranya aku menerima keringanan
yang diberikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, saat itu aku masih kuat,
sementara sekarang telah menjadi lemah. Mujahid berkata; Lalu ia membacakan
sepertujuh dari Al Qur`an kepada keluarganya pada siang hari, dan ayat yang ia
baca, ia perlihatkan pada siang harinya hingga pada malam harinya ia bisa lebih
mudah membacanya. Dan bila ingin memperoleh kekuatan, maka ia akan berbuka
beberapa hari dan menghitungnya, lalu ia berpuasa sebanyak itu pula, sebab ia
tak suka meninggalkan sesuatu yang menyelisihi Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Abu Abdullah berkata; Dan sebagian mereka berkata; Tiga, atau lima,
dan yang terbanyak adalah tujuh.(HR. Bukhari)
Pahala
Mengamalkan Al-Baqarah Dan Ali Imran
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ يَأْتِي الْقُرْآنُ وَأَهْلُهُ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ بِهِ فِي
الدُّنْيَا تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ قَالَ نَوَّاسٌ
وَضَرَبَ لَهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةَ
أَمْثَالٍ مَا نَسِيتُهُنَّ بَعْدُ قَالَ تَأْتِيَانِ كَأَنَّهُمَا غَيَابَتَانِ
وَبَيْنَهُمَا شَرْقٌ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ سَوْدَاوَانِ أَوْ
كَأَنَّهُمَا ظُلَّةٌ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُجَادِلَانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا
Nabi shallallohu
‘alaihi wa sallam bersabda, "Al Qur'an akan datang bersama orang yang
mengamalkannya selama di dunia, terutama surat Al Baqarah dan Ali Imran. "
Nawwas berkata, "Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam memberikan
tiga buah perumpamaan atas kedua surat itu yang tidak pernah aku lupakan."
Beliau bersabda, "Keduanya akan datang seolah-olah keduanya adalah
naungan. Di antara keduanya terdapat cahaya penerang. Atau, keduanya bagaikan
dua awan hitam atau bagaikan bayangan burung-burung yang berbaris. Kedua surat
itu berdebat tentang orang yang mengamalkan mereka. " (HR. Tirmidzi,
Shahih Menurut Al-Albani)
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ وَإِنَّ الْبَيْتَ الَّذِي
تُقْرَأُ فِيهِ الْبَقَرَةُ لَا يَدْخُلُهُ الشَّيْطَانُ
Rasulullah
shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kalian jadikan
rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya rumah yang dibacakan surat Al
Baqarah di dalamnya tidak akan dimasuki syetan. " (HR. Tirmidzi, Hasan
shahih menurut Al-Albani)
حَدَّثَنَا عَلِيٌّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ
لِي ابْنُ شُبْرُمَةَ نَظَرْتُ كَمْ يَكْفِي الرَّجُلَ مِنْ الْقُرْآنِ فَلَمْ
أَجِدْ سُورَةً أَقَلَّ مِنْ ثَلَاثِ آيَاتٍ فَقُلْتُ لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ أَنْ
يَقْرَأَ أَقَلَّ مِنْ ثَلَاثِ آيَاتٍ قَالَ عَلِيٌّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
أَخْبَرَنَا مَنْصُورٌ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ
أَخْبَرَهُ عَلْقَمَةُ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ وَلَقِيتُهُ وَهُوَ يَطُوفُ
بِالْبَيْتِ فَذَكَرَ قَوْلَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ مَنْ قَرَأَ بِالْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ
كَفَتَاهُ
Telah
menceritakan kepada kami Ali Telah menceritakan kepada kami Sufyan bahwa
Ibnu Syubrumah berkata kepadaku, "Aku berfikir, berapa ayatkah yang paling
minimal dibaca oleh seseorang, namun aku tidak mendapatkan satu suratpun yang
kurang dari tiga ayat. Karena itu aku pun berkata, bahwa tidak selayaknya bagi
seorang pun untuk membaca Al Qur`an kurang dari tiga ayat." Ali
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah mengabarkan kepada kami
Manshur dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid bahwa Alqamah telah mengabarkan
kepadanya dari Abu Mas'ud dan saya pun menemuinya saat ia melakukan thawaf di
Baitullah. Lalu ia menyebutkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwasanya: "Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al
Baqarah pada suatu malam, maka kedua ayat itu akan mencukupinya."(HR.
Bukhari)
عن
أَبي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ
الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ
وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا
فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا
سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلَا
تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ". قَالَ مُعَاوِيَةُ بَلَغَنِي أَنَّ الْبَطَلَةَ
السَّحَرَةُ.
Dari
Abu Umamah Al Bahili radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, "Saya pernah
mendengar Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Bacalah Al
Qur'an, karena Al Qur'an itu akan datang pada hari kiamat sebagai penolong bagi
para pembacanya! Bacalah Az-Zahrawain, yaitu surah Al-Baqarah dan surah Ali
Imraan, karena keduanya akan datang pada hari kiamat seperti dua naungan
{ghamamatani}, atau ghayayatani atau firqani, atau juga bagaikan dua kelompok
burung yang melindungi pembacanya! Bacalah surah Al-Baqarah, karena ada
keberkahan dengan membacanya dan terdapat penyesalan jika tidak membacanya!
Selain itu, surah Al-Baqarah juga tidak dapat tertandingi oleh para bathalah.' Mua'wiyah
berkata, "Saya pernah mendapat penjelasan bahwa bathalah artinya adalah
para penyihir." (HR. Muslim)
Pahala Membaca Al-Fatihah
عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ بَيْنَمَا جِبْرِيلُ قَاعِدٌ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ نَقِيضًا مِنْ فَوْقِهِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ
فَقَالَ هَذَا بَابٌ مِنْ السَّمَاءِ فُتِحَ الْيَوْمَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إِلَّا
الْيَوْمَ فَنَزَلَ مِنْهُ مَلَكٌ فَقَالَ هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى الْأَرْضِ
لَمْ يَنْزِلْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ فَسَلَّمَ وَقَالَ أَبْشِرْ بِنُورَيْنِ
أُوتِيتَهُمَا لَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ فَاتِحَةُ الْكِتَابِ
وَخَوَاتِيمُ سُورَةِ الْبَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلَّا
أُعْطِيتَهُ.
Dari
Ibnu Abbas radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, "Ketika Jibril sedang duduk di
sisi Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba ia mendengar suara di
atas. Lalu ia mengangkat kepalanya seraya berkata, 'Ini suara pintu langit
yang sekarang telah dibuka yang belum pernah dibuka kecuali sekarang.' Kemudian
dari pintu tersebut, turunlah satu malaikat." Jibril berkata, "Ia
itu adalah malaikat yang turun ke bumi dan ia tidak pernah turun ke bumi
kecuali sekarang." Malaikat tersebut mengucapkan salam sambil berkata
kepada Nabi Muhammad shallallohu ‘alaihi wa sallam, "Berbahagialah
engkau hai Muhammad dengan dua cahaya yang telah dianugerahkan kepada engkau,
di mana tidak ada seorang nabi pun yang diberikan selain engkau, yaitu surah Al
Fatihah dan ayat-ayat terakhir surah Al Baqarah. Engkau tidak membaca satu
huruf dari keduanya melainkan engkau akan diberi pahalanya dan apa yang ada
dalam doa tersebut." (HR. Muslim)
. عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانُوا فِي سَفَرٍ فَمَرُّوا بِحَيٍّ
مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَلَمْ يُضِيفُوهُمْ فَقَالُوا لَهُمْ
هَلْ فِيكُمْ رَاقٍ فَإِنَّ سَيِّدَ الْحَيِّ لَدِيغٌ أَوْ مُصَابٌ فَقَالَ رَجُلٌ
مِنْهُمْ نَعَمْ فَأَتَاهُ فَرَقَاهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَبَرَأَ الرَّجُلُ
فَأُعْطِيَ قَطِيعًا مِنْ غَنَمٍ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَهَا وَقَالَ حَتَّى
أَذْكُرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَى
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا رَقَيْتُ إِلَّا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
فَتَبَسَّمَ وَقَالَ وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ ثُمَّ قَالَ خُذُوا
مِنْهُمْ وَاضْرِبُوا لِي بِسَهْمٍ مَعَكُمْ
Dari Abu Said Al Khudri radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya beberapa orang sahabat Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam sedang
bepergian, kemudian mereka melewati suatu perkampungan Arab. Kemudian
orang-orang kampung itu bertanya kepada para sahabat Nabi Muhammad shallallohu ‘alaihi wa sallam, "Apakah
ada di antara kalian orang yang pandai meruqyah, karena pemimpin kampung ini
digigit binatang?" Lalu salah seorang sahabat menjawab, "Ya,
ada." Kemudian ia datangi pemimpin kampung itu dan langsung dibacakan
mantera kepadanya dengan membaca surah Al-Fatihah. Tak lama kemudian, ternyata pemimpin kampung tersebut sembuh. Maka,
sebagai ungkapan rasa terima kasih, sahabat yang mengobati itu diberi upah
seekor kambing. Namun sahabat tersebut tidak berani menerimanya. Ia berkata,
"Saya harus melaporkan dahulu hal ini kepada Rasulullah." Akhirnya
sahabat itu datang kepada Rasulullah seraya menuturkan hal itu kepadanya,
"Ya Rasulullah, demi Allah, saya hanya meruqyah orang tersebut dengan
membaca surah Al-Fatihah."
Rasulullah tersenyum sambil bertanya, "Tidak tahukah kamu bahwa surah
Al Fatihah itu dapat digunakan untuk meruqyah?" Kemudian beliau
melanjutkan,"oleh karena itu, terimalah upah yang mereka berikan itu
dan berilah aku satu bagian bersama kalian." (HR. Muslim)
Keutaman Membaca Surah Al Mu'awwidzatain
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَمْ تَرَ آيَاتٍ أُنْزِلَتْ اللَّيْلَةَ لَمْ يُرَ
مِثْلُهُنَّ قَطُّ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ
النَّاسِ.
Dari Uqbah bin 'Amir radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallohu
‘alaihi wa sallam telah bersabda, 'Tidakkah
kamu tahu ada beberapa ayat Al Qur'an yang diturunkan malam ini yang tidak ada
tandingannya, Yaitu surah Al-Falaq dan surah An-Naas."'' (HR. Muslim)
Pahala Menghafal Surat Al-kahfi
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَفِظَ عَشْرَ
آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْف عُصِمَ مِنْ الدَّجَّالِ. و في رواية: مِنْ
آخِرِ الْكَهْفِ
Dari
Abu Darda' radhiyallohu ‘anhu, dari Rasulullah shallallohu
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Barang siapa
menghafal sepuluh ayat di awal surah Al-Kahfi, maka ia akan terjaga dari fitnah
Dajjal." Menurut suatu riwayat, "Sepuluh ayat di akhir surah
Al-Kahfi." (HR. Muslim)
Pahala Membaca Ayat Kursi
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ بِالْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ
فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ وَقَالَ عُثْمَانُ بْنُ الْهَيْثَمِ حَدَّثَنَا عَوْفٌ
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
وَكَّلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحِفْظِ زَكَاةِ
رَمَضَانَ فَأَتَانِي آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُو مِنْ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ
لَأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَصَّ
الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ
لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنْ اللَّهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى
تُصْبِحَ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ
ذَاكَ شَيْطَانٌ
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah pada
suatu malam, niscaya kedua ayat itu akan mencukupinya." Utsmana bin Al
Haitsam berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Auf dari Muhammad bin Sirin
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menugaskanku untuk menjaga harta zakat. Lalu pada suatu hari ada
seseorang yang menyusup hendak mengambil makanan, maka aku pun menyergapnya
seraya berkata, "Aku benar-benar akan menyerahkanmu kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam.." lalu ia bercerita dan berkata, "Jika
kamu hendak beranjak ke tempat tidur maka bacalah ayat kursi, niscaya Allah
akan senantiasa menjagamu dan syetan tidak akan mendekatimu hingga pagi."
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Ia telah berkata
benar padamu, padahal ia adalah pendusta. Si penyusup tadi sebenarnya adalah
syetan." (HR. Bukhari)
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.