Pertama, Orang Yang Menguasai Budak Tanpa Izin
Pemiliknya
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ
تَوَلَّى قَوْمًا بِغَيْرِ إِذْنِ مَوَالِيهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ
وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا يُقْبَلُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
عَدْلٌ وَلَا صَرْفٌ
Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, dari Nabi shallallohu ‘ alaihi wa
sallam, bersabda, "Barang siapa menguasai budak tanpa izin
tuannya, maka dia mendapat laknat Allah, laknat para malaikat, dan laknat semua
manusia, serta pada hari kiamat tidak diterima amalan wajib dan amalan
sunahnya." (HR. Muslim)
Kedua, Mengakui Orang Lain Yang Bukan Bapaknya
Sebagai Bapaknya
عَنْ
إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ خَطَبَنَا عَلِيُّ بْنُ أَبِي
طَالِبٍ فَقَالَ مَنْ زَعَمَ أَنَّ عِنْدَنَا شَيْئًا نَقْرَؤُهُ إِلَّا كِتَابَ
اللَّهِ وَهَذِهِ الصَّحِيفَةَ قَالَ وَصَحِيفَةٌ مُعَلَّقَةٌ فِي قِرَابِ
سَيْفِهِ فَقَدْ كَذَبَ فِيهَا أَسْنَانُ الْإِبِلِ وَأَشْيَاءُ مِنْ
الْجِرَاحَاتِ وَفِيهَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْمَدِينَةُ حَرَمٌ مَا بَيْنَ عَيْرٍ إِلَى ثَوْرٍ فَمَنْ أَحْدَثَ فِيهَا
حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ
وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا يَقْبَلُ اللَّهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفًا
وَلَا عَدْلًا وَذِمَّةُ الْمُسْلِمِينَ وَاحِدَةٌ يَسْعَى بِهَا أَدْنَاهُمْ
وَمَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ أَوْ انْتَمَى إِلَى غَيْرِ مَوَالِيهِ
فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا
يَقْبَلُ اللَّهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفًا وَلَا عَدْلًا
Dari Ibrahim At-Taimi, dari ayahnya, dia berkata, "Ali bin Abu Thalib
radhiyallohu ‘anhu pernah berkhutbah di hadapan kami, lalu dia berkata, 'Barang
siapa yang mengatakan bahwa kami memiliki sesuatu yang kami baca selain kitab
Allah dan lembaran ini (kata ayah Ibrahim, lembaran yang digantungkan di sarung
pedangnya), maka sungguh dia pendusta," Di dalamnya juga tertulis unta dan
hewan-hewan sembelihan lain (sebagai diyat). Juga tertulis bahwa Nabi
shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai Madinah, "Madinah
adalah tanah haram antara wilayah 'Ir hingga Tsaur. Jadi barang siapa berbuat
pelanggaran di Madinah atau melindungi orang yang berbuat pelanggaran, maka dia
mendapat kutukan Allah, kutukan para malaikat dan semua manusia serta Allah
tidak menerima tebusan orang tersebut kelak pada hari kiamat. Jaminan
perlindungan umat Islam itu hanya satu, mereka yang lebih dekat (kepada Allah
dan Rasul-Nya) berupaya untuk mendapatkan jaminan perlindungan tersebut. Barang
siapa mengakui orang lain yang bukan bapaknya sebagai bapaknya, maka dia
mendapat laknat Allah, laknat para malaikat dan laknat semua umat manusia,
serta Allah tidak menerima tebusan orang tersebut kelak pada hari kiamat."
(HR. Muslim)
Ketiga, Laknat Bagi Orang Yang Memakan Riba Dan Orang Yang
Mewakilkannya
عَنْ جَابِرٍ
قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا
وَمُؤْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ
Dari Jabir radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallohu
‘alaihi wa sallam melaknat orang yang memakan hasil riba, orang yang
mewakilkannya, penulisnya, dan kedua orang saksinya. Setelah itu Rasulullah
juga bersabda, 'Mereka semua sama" (HR. Muslim)
Keempat, Berbuat Bid’ah
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ
التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَا
كَتَبْنَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الْقُرْآنَ
وَمَا فِي هَذِهِ الصَّحِيفَةِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الْمَدِينَةُ حَرَامٌ مَا بَيْنَ عَائِرٍ إِلَى كَذَا فَمَنْ أَحْدَثَ
حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ
وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا يُقْبَلُ مِنْهُ عَدْلٌ وَلَا صَرْفٌ وَذِمَّةُ
الْمُسْلِمِينَ وَاحِدَةٌ يَسْعَى بِهَا أَدْنَاهُمْ فَمَنْ أَخْفَرَ مُسْلِمًا
فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا
يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ وَمَنْ وَالَى قَوْمًا بِغَيْرِ إِذْنِ
مَوَالِيهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
لَا يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ قَالَ أَبُو مُوسَى حَدَّثَنَا هَاشِمُ
بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا لَمْ تَجْتَبُوا
دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا فَقِيلَ لَهُ وَكَيْفَ تَرَى ذَلِكَ كَائِنًا يَا أَبَا
هُرَيْرَةَ قَالَ إِي وَالَّذِي نَفْسُ أَبِي هُرَيْرَةَ بِيَدِهِ عَنْ قَوْلِ
الصَّادِقِ الْمَصْدُوقِ قَالُوا عَمَّ ذَاكَ قَالَ تُنْتَهَكُ ذِمَّةُ اللَّهِ
وَذِمَّةُ رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَشُدُّ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ قُلُوبَ أَهْلِ الذِّمَّةِ فَيَمْنَعُونَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dari Al A'masy dari Ibrahim at-Taymiy dari bapaknya dari 'Ali
radliallahu 'anhu berkata; "Tidak ada yang kami tulis dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam kecuali Al Qur'an dan apa yang ada pada
ash-shahifah (lembaran-lembaran hadits) ini", dimana Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Madinah adalah tanah suci yang wilayahnya antara
gunung ini hingga wilayah anu. Maka barangsiapa yang berbuat kemungkaran
(bid'ah) yang dilarang agama didalamnya atau membantu orang berbuat bid'ah maka
orang itu akan mendapat laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh manusia,
dan tidak akan diterima darinya amalan 'ibadah wajib dan sunnahnya" (atau
taubat dan tebusannya). Dan perlindungan Kaum Muslimin adalah sama, maksudnya
orang yang paling rendahpun bisa menggunakan hak perlindungannya. Maka
barangsiapa melanggar ikatan perjanjian seorang muslim maka orang itu akan
mendapat laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh manusia dan tidak akan
diterima darinya amalan 'ibadah wajib dan sunnahnya". Dan siapapun budak
yang berwala' bukan kepada majikannya, maka ia mendapat laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh
manusia dan tidak akan diterima darinya amalan 'ibadah wajib dan
sunnahnya". Berkata Abu Musa telah bercerita kepada kami Hasyim bin Al
Qasim telah bercerita kepada kami Ishaq bin Sa'id dari bapaknya dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; "Bagaimana yang kalian lakukan jika
kalian tidak bisa lagi mengambil dinar dan juga dirham (jizyah)?".
Ditanyakan kepadanya; "Bagaimana kamu melihatnya hal itu dapat terjadi,
wahai Abu Hurairah?". Dia menjawab; "Bagiku, demi Dzat yang jiwa Abu
Hurairah berada di tangan-Nya, aku mengambilnya seorang yang jujur (muhammad)
dan berita yang dibawanya adalah benar. Mereka tanyakan "Apakah
itu?". Dia berkata; "Itu karena perjanjian Allah dan Rasul-Nya telah
dilanggar, sehingga Allah mengeraskan hati-hati orang ahlu dzimmah lalu mereka
enggan mengeluarkan harta yang ada ditangan mereka". (HR. Bukhari)
Kelima, Orang Yang Buang Air Sembarangan
عَنْ أَبِيهِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ اتَّقُوا اللَّاعِنَيْنِ قَالُوا وَمَا اللَّاعِنَانِ يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ الَّذِي يَتَخَلَّى فِي طَرِيقِ النَّاسِ أَوْ ظِلِّهِمْ
Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallohu
‘alaihi wa sallam bersabda, "Peliharalah dirimu dari dua golongan yang
mendapat laknat! " Mereka (Para sahabat) bertanya, "Siapakah dua
golongan yang mendapat laknat itu wahai Rasulullah? "Beliau shallallohu
‘alaihi wa sallam menjawab, "Yaitu orang yang suka buang air kecil di
jalanan atau di tempat yang dipakai manusia untuk berteduh. " (HR. Abu Daud, Shahih menurut Al-Albani)
عَنْ مُعَاذِ
بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اتَّقُوا الْمَلَاعِنَ الثَّلَاثَةَ الْبَرَازَ فِي الْمَوَارِدِ وَقَارِعَةِ
الطَّرِيقِ وَالظِّلِّ
Dari Mu'adz bin Jabal radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah
shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Peliharalah dirimu terhadap
tiga macam tempat buang air yang dilaknat, yaitu: Buang air besar di
sumber-sumber air, di tengah jalan dan di tempat orang bernaung atau berteduh.
" (HR. Abu Daud, Hasan menurut Al-Albani)
Keenam, Orang Yang Menjadikan Kuburan Nabi Sebagai
Masjid
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
قَاتَلَ اللَّهُ الْيَهُودَ اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Allah
Subhanahu wa ta’ala memberikan laknat kepada orang-orang Yahudi (karena) mereka
menjadikan kubur nabi-nabi mereka sebagai masjid. " (HR. Abu Daud, Shahih
menurut Al-Albani)
Ketujuh, Orang Yang Berbuat Jahat Dan Melindungi
Penjahat
عَنْ قَيْسِ
بْنِ عُبَادٍ قَالَ انْطَلَقْتُ أَنَا وَالْأَشْتَرُ إِلَى عَلِيٍّ عَلَيْهِ
السَّلَام فَقُلْنَا هَلْ عَهِدَ إِلَيْكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا لَمْ يَعْهَدْهُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً قَالَ لَا
إِلَّا مَا فِي كِتَابِي هَذَا قَالَ مُسَدَّدٌ قَالَ فَأَخْرَجَ كِتَابًا وَقَالَ
أَحْمَدُ كِتَابًا مِنْ قِرَابِ سَيْفِهِ فَإِذَا فِيهِ الْمُؤْمِنُونَ تَكَافَأُ
دِمَاؤُهُمْ وَهُمْ يَدٌ عَلَى مَنْ سِوَاهُمْ وَيَسْعَى بِذِمَّتِهِمْ
أَدْنَاهُمْ أَلَا لَا يُقْتَلُ مُؤْمِنٌ بِكَافِرٍ وَلَا ذُو عَهْدٍ فِي عَهْدِهِ
مَنْ أَحْدَثَ حَدَثًا فَعَلَى نَفْسِهِ وَمَنْ أَحْدَثَ حَدَثًا أَوْ آوَى
مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Dari Qais bin Ubbad, ia berkata, "Aku dan Asytar berangkat menemui Ali
radhiyallohu ‘anhu dan kami berkata, 'Apakah Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa
sallam telah mewasiatkan atas dirimu dengan sesuatu yang tidak diwasiatkannya
kepada manusia secara umum?' Ia menjawab, 'Tidak, kecuali yang terdapat pada
tulisanku ini." -di dalam lafazh lain- Perawi berkata, "Kemudian ia
mengeluarkan sebuah tulisan." Pada lafazh lain disebutkan, "Tulisan
pada kulit sarung pedangnya." Dan ternyata disana bertuliskan, 'Orang-orang
mukmin, darah mereka terpelihara, saling membantu diantara mereka dan berusaha
melindungi yang lemah diantara mereka. Ketahuilah bahwa seorang mukmin tidak
dibunuh karena (membunuh) orang kafir dan tidak pula seorang yang memiliki
perjanjian di dalam perjanjiannya. Barangsiapa yang berbuat kejahatan maka
dosanya atas dirinya dan barangsiapa berbuat kejahatan atau melindungi seorang
yang berbuat jahat, maka baginya laknat Allah dan para malaikat serta seluruh
manusia'. (HR. Abu Daud, Shahih menurut Al-Albani)
Kedelapan, Orang Yang Menghalangi Qishash
عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ
قَتَلَ فِي عِمِّيَّا أَوْ رِمِّيًّا يَكُونُ بَيْنَهُمْ بِحَجَرٍ أَوْ بِسَوْطٍ
فَعَقْلُهُ عَقْلُ خَطَإٍ وَمَنْ قَتَلَ عَمْدًا فَقَوَدُ يَدَيْهِ فَمَنْ حَالَ
بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ
أَجْمَعِينَ
Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda, "Barangsiapa yang membunuh dalam keadaan membabi buta
(kesalahan), ketika terjadi saling lempar-melempar batu di antara mereka, atau
dengan cambuk atau karena pemukulan dengan tongkat, maka diyatnya adalah diyat
pembunuhan yang salah (tidak sengaja). Barangsiapa yang membunuh secara
sengaja, maka perkara itu adalah qishash. Dan, barangsiapa yang
menghalang-halangi qishash tersebut maka baginya laknat Allah dan para
malaikat-Nya serta seluruh manusia." (HR. Abu Daud, Shahih menurut
Al-Albani)
Kesembilan, Laki-Laki Yang Menyerupai Perempuan
Dan Sebaliknya
عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ
الْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ وَلَعَنَ الْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ
النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Nabi shallallohu ‘alaihi`wa sallam melaknat
para lelaki yang menyerupai perempuan, dan melaknat para perempuan yang
menyerupai lelaki. (HR. Ibnu Majjah, Shahih menurut Al-Albani)
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ
عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ لَعَنَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ
بِالنِّسَاءِ وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ تَابَعَهُ عَمْرٌو
أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan
kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari
Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; "Allah
melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang meyerupai laki-laki.
(HR. Bukhari)
عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ
الْمُخَنَّثِينَ مِنْ الرِّجَالِ وَالْمُتَرَجِّلَاتِ مِنْ النِّسَاءِ وَقَالَ
أَخْرِجُوهُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ وَأَخْرِجُوا فُلَانًا وَفُلَانًا يَعْنِي
الْمُخَنَّثِينَ
Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallohu ‘alaihi`wa sallam melaknat lelaki
yang bertingkah seperti banci dan perempuan yang menyerupai laki-laki. Beliau
bersabda, "Usirlah mereka dari rumah-rumah kalian. Usirlah si fulan dan
fulan." Yakni para banci. (HR. Abu Daud, Shahih menurut AL-Albani
)
عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ
الْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ وَلَعَنَ الْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ
النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Nabi shallallohu ‘alaihi`wa sallam melaknat
para lelaki yang menyerupai perempuan, dan melaknat para perempuan yang
menyerupai lelaki. (HR. Ibnu Majjah, Shahih menurut Al-Albani)
Kesepuluh, Lelaki Yang Memakai Pakaian Wanita Dan Sebaliknya
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الرَّجُلَ يَلْبَسُ لِبْسَةَ الْمَرْأَةِ وَالْمَرْأَةَ تَلْبَسُ لِبْسَةَ
الرَّجُلِ
Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallohu ‘alaihi`wa sallam
melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian
laki-laki. (HR. Abu Daud, Shahih menurut Al-Albani)
Sumber Gambar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibW5LDZ14evcxdhS3da0PYr_D80OxYGgUL1LA2kiW1160_cmQAEjrRYqKB95TM8NdFqY_VDqtYseBesGrv-LkdgNpEznt-EzAwKqxd4FwVlcOHjaWa2yoOrCM-SW37i3u_7YO5Cuh6_D0h/s400/TS-10+Abang+4.jpg
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.