Belakang ini ada sebuah ormas yang mengaku sebagai pembela islam.
Ormas ini berperilaku layaknya penegak hukum yang telah mendapat izin dari
pemerintah dan tak jarang pula berbuat layaknya preman. Tak sedikit aktifitas
ormas ini menyebabkan keresahan dilingkungan masyarakat dan terakhir kali kasus
yang menimpa ormas ini adalah melakukan perusakan fasilitas umum dan juga
meruskan barang orang lain, ketika melakukan demonstrasi terkait pengangkatan
gubernur Jakarta, yang nota bene non muslim.
Sebagai seorang muslim, penulis juga tidak setuju dengan tingkah
laku ormas ini karena apa yang mereka sebut dengan menegakkan ajaran islam,
dalam prakteknya justru menciderai nilai-nilai yang diajarkan dalam islam. Dan
kenyataannya islam merupakan agama yang penuh dengan kelembutan
Islam Agama Yang keras ??
Ada beberapa orang yang diluar islam memandang bahwa islam adalah
agama yang keras, arogan dan tidak berperi kemanusiaan. Hal ini bukan hal yang
aneh, bahkan wanita yang berjilbab dianggap sebagai hal yang patut dicurigai.
Ini disebabkan karena ada beberapa orang yang melakukan kekerasan bahkan
melakukan bom bunuh diri dengan mengatasnamakan agama islam. Padahal dalam
islam perbuatan tersebut dilarang. Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda “Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Alloh tidak akan
menyayanginya” (HR. Muslim). Hadis ini dengan jelas bahwa kita harus saling
menyayangi satu sama lain. Bahkan dalam hadis yang lain, tidak semua orang
kafir boleh dibunuh.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ
قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا تُوجَدُ
مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا
Dari 'Abdullah bin 'Amru radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang membunuh mu'ahad (orang
kafir yang terikat perjanjian) maka dia tidak akan mencium bau surga padahal
sesungguhnya bau surga itu dapat dirasakan dari jarak empat puluh tahun
perjalanan".(HR. Muslim)
Agama Adalah Nasihat
Agama adalah nasihat, karena agama mengajak kepada manusia untuk
melakukan kebajikan dan menjauhi perbuatan buruk. Nasihat merupakan hal yang
penting dalam dakwah, dengan nasihat masyarakat dapat dengan mudah menerima
ajaran yang disampaikan oleh seseorang, lain halnya jika agama disampaikan
dengan kekerasan, tentu banyak orang yang enggan untuk menerima ajaran yang
disampaikan.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dalam Shahih Imam Muslim,
Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda
عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ الدِّينُ النَّصِيحَةُ قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ
وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
Dari Tamim Ad-Daari radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya
Nabi Muhammad shallallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, "Agama itu
adalah nasehat." Kami bertanya, "Nasehat untuk siapa ya
Rasulullah?" Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam menjawab, "
Nasehat untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin, dan
kaum muslimin semua" (HR. Muslim)
Hadis ini merupakan landasan bahwa wajibnya
memberi nasihat. Berkaitan dengan hadis ini, Ibnu Daqiq berkata “Makna sabda
beliau (Agama adalah nasihat) yakni penopang dan penegak agama itu adalah
nasihat ”. Dengan demikian kita harus menasihati para pemimpin yang berbuat
tidak baik, bukan dengan melakukan pengrusakan.
Hewan Pun Dilindungi
Hewan adalah makhluk hidup yang sering kali dipandang sebelah mata oleh
sebagian besar orang. Hewan dianggap tidak memiliki rasa dan insting sehingga
banyak yang menyepelekan hak-hak hewan. Dalam islam, hewan juga mempunyai hak yang harus ditunaikan, mereka
tidak boleh disakiti tanpa alasan yang jelas yang dibenarkan oleh agama. Jangan
hewan yang beukuran besar, hewan yang kecil pun, seperti semut, juga dilarang
tanpa adanya alasan yang dapat dibenarkan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ نَزَلَ نَبِيٌّ مِنْ الْأَنْبِيَاءِ تَحْتَ شَجَرَةٍ فَلَدَغَتْهُ نَمْلَةٌ
فَأَمَرَ بِجِهَازِهِ فَأُخْرِجَ مِنْ تَحْتِهَا ثُمَّ أَمَرَ بِهَا فَأُحْرِقَتْ
فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ فَهَلَّا نَمْلَةً وَاحِدَةً
Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, dari Nabi
Muhammad shallallohu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau telah bersabda, "Konon
ada seorang nabi yang berteduh di bawah sebuah pohon yang rindang. Tiba-tiba ia
terkejut karena digigit seekor semut. Lalu ia keluarkan semua perbekalannya
yang telah dirayapi semut. Kemudian ia perintahkan agar sarang semut tersebut
dibakar." Maka Allah mewahyukan kepadanya, "Hai hamba-Ku, bukankah
hanya seekor semut yang mengigitmu, tetapi mengapa kamu bakar semut - semut
lain?" (HR. Muslim)
Dalam hadis yang lain, ada seorang wanita yang
disiksa dalam neraka bukan karena suatu hal besar melainkan karena menyiksa
seekor kucing dengan tidak memberinya makan dan minum, sehingga kucing tersebut
mati
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عُذِّبَتْ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ
سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ لَا هِيَ أَطْعَمَتْهَا
وَسَقَتْهَا إِذْ حَبَسَتْهَا وَلَا هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ
الْأَرْضِ
Dari Abdullah
bin Umar radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa
sallam telah bersabda, "Ada seorang wanita yang disiksa {di neraka}
lantaran ia pernah menyiksa kucing. Wanita tersebut mengurung kucing itu sampai
mati, maka ia pun masuk neraka karenanya. Ia tidak memberinya makanan dan
minuman, tetapi mengurungnya serta tidak membiarkannya untuk mencari makan
serangga yang ada di muka bumi ini." (HR. Muslim)
Dalam sebuah
riwayat, hewan yang berupa burung dan dijadikan sebagai sasaran panah pemuda
Quraisy juga dilarang dijadikan sebagai sasaran anak panah
عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ مَرَّ ابْنُ عُمَرَ
بِفِتْيَانٍ مِنْ قُرَيْشٍ قَدْ نَصَبُوا طَيْرًا وَهُمْ يَرْمُونَهُ وَقَدْ
جَعَلُوا لِصَاحِبِ الطَّيْرِ كُلَّ خَاطِئَةٍ مِنْ نَبْلِهِمْ فَلَمَّا رَأَوْا
ابْنَ عُمَرَ تَفَرَّقُوا فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ مَنْ فَعَلَ هَذَا لَعَنْ اللَّهُ
مَنْ فَعَلَ هَذَا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَعَنَ مَنْ اتَّخَذَ شَيْئًا فِيهِ الرُّوحُ غَرَضًا
Dari Said bin Jubair, dia berkata, "Pada
suatu ketika, Abdullah bin Umar bin Khaththab berjalan melewati sekelompok
anak-anak muda kaum Quraisy yang sedang memancang seekor burung untuk dijadikan
sasaran panah mereka. Lebih dari itu, mereka pun menjadikan permainan tersebut
sebagai ajang taruhan. Begitu melihat Ibnu Umar datang, mereka pun serentak
menghentikan perbuatan mereka tersebut. Lalu Ibnu Umar
berkata kepada mereka, "Siapakah yang melakukan perbuatan ini? Allah akan
mengutuk orang yang berani melakukan perbuatan ini. Sesungguhnya Rasulullah
shallallohu ‘alaihi wa sallam juga mengutuk orang yang menjadikan binatang
hidup sebagai sasaran anak panah." (HR. Muslim)
Dari beberapa hadis diatas menunjukkan bahwa hewan juga
harus diperlakukan dengan baik. Jika hewan saja yang nota bene tidak berakal
harus diperlakukan dengan baik, apalagi manusia yang berbuat kerusakan dan
mengganggu kita, tentu kita juga harus berbuat baik kepada mereka.
Hukuman Dan ancaman Orang Yang Berbuat Dholim
Dalam islam, perbuatan baik atau buruk, baik perbuatan besar maupun
kecil, tetap akan mendapakan balasan yang seadil-adilnya. Demikian juga dengan
orang dholim, yang suka menyusahkan dan mengganggu orang lain, juga akan
mendapatkan balasan juga
عَنْ عُرْوَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ حَكِيمِ بْنِ
حِزَامٍ قَالَ مَرَّ بِالشَّامِ عَلَى أُنَاسٍ وَقَدْ أُقِيمُوا فِي الشَّمْسِ
وَصُبَّ عَلَى رُءُوسِهِمْ الزَّيْتُ فَقَالَ مَا هَذَا قِيلَ يُعَذَّبُونَ فِي
الْخَرَاجِ فَقَالَ أَمَا إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُعَذِّبُ الَّذِينَ يُعَذِّبُونَ فِي
الدُّنْيَا.
Dari Urwah bin Zubair, dari Hisyam bin Hakim
bin Hizam radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, "Saya pernah melewati beberapa
orang di Syam yang dijemur di terik matahari sedangkan kepala mereka dituangi
minyak. Kemudian Hisyam bertanya, 'Mengapa mereka ini dihukum?'
Seseorang menjawab, "Mereka disiksa karena masalah pajak."
Hisyam berkata, "Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallallohu
‘alaihi wa sallam bersabda, 'Sesungguhnya Allah akan menyiksa orang-orang
yang menyiksa orang lain di dunia. (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, dia
berkata, 'Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ
كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ
عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ
الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا
لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا.
“Ada dua
golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat. Pertama, orang-orang yang
membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka pergunakan untuk memukul orang
lain. Kedua, wanita-wanita yang berpakaian tetapi tembus pandang, tidak menutup
aurat, memperlihatkan bentuk tubuhnya hingga seperti telanjang. Mereka menggoda
laki-laki, berjalan dengan berlenggak-lenggok, dan rambut mereka seperti punuk
unta yang miring Wanita-wanita tersebut tidak akan masuk surga — dan
bahkan tidak akan dapat mencium wangi surga. Padahal wangi surga itu dapat
tercium dari jarak yang ditempuh sekian dan sekian lamanya.'' (HR. Muslim)
Dalam hadis
diatas ada dua golongan penghuni neraka, pertama orang yang membawa cemeti yang
digunakan untuk melukai orang lain, tanpa alasan yang dapat dibenarkan secara
agama. Misalnya saja, memukul orang lain karena tidak mau memberikan giliran
antrian. Adapaun orang yang menyakiti orang lain karena harus membela diri,
maka ini tidak apa-apa. Kedua orang yang berpakaian tetapi telanjang, maksudnya
orang yang berpakaian namun kainnya tersebut tipis atau transparan sehingga pakaian
tersebut menampakkan bagian anggota tubuh si pemakai dan kadang kala (seperti
baju model sekarang) karena begitu tipisnya pakaian tersebut dapat menampakkan
warna pakaian dalamnya dan warna kulitnya.
Dari Abu
Hurairah radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ
بَوَائِقَهُ
"Tidaklah
masuk surga orang yang tetangganya merasa tidak aman dari kejelekannya. " (HR. Muslim)
Berdasarkan
hadis diatas kita dihimbau agar tidak berbuat jelek kepada tetangga karena hal
tersebut dapat menyebabkan kita tidak akanmasuk surga. Hadis diatas bersifat
umum, yang dimaksud tetangga dalam hadis tersebut adalah orang yang rumahnya
dekat dengan rumah kita, baik muslim maupun non muslim. Dengan demikian kita
harus berbuat baik kepada tetangga tanpa membeda-bedakan agamanya dan jangan
sampai kita menyakiti mereka.
Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah
shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda sebagai beikut
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا
دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي
يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا
وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا
فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ
حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ
فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu,
bahwasanya Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para
sahabat, "Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?" Para
sahabat menjawab, "Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah
orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan." Rasulullah shallallohu
‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah
orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia
selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan
menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada
setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka
banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari
mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia
dilemparkan ke neraka." (HR. Muslim)
Lihatlah betapa beratnya hukuman bagi orang yang suka mencaci,
menuduh, memakan harta orang lain, membunuh dan menyakiti orang lain. Mereka
harus kehilangan pahala yang selama ini mereka kerjakan karena perbuatan
tersebut, dan yang lebih berat adalah akan dilemparkan ke dalam api neraka.
Bagaimana pandangan ulama ?
Terkait masalah unjuk rasa, kita seharusnya berkaca kepada para
ulama, mereka mengingatkan para pemimpin dengan cara baik-baik, dan yang lebih
utama adalah mereka tidak melakukan pengrusakan seperti yang dilakukan sebagian
ormas sekarang ini. Menyikapi masalah ini, dalam majalah Al-Furqon Edisi 5
Tahun IV halaman 33, Syekh Al-Imam Abdul Aziz Bin Bazz berkata “ . . . .
Adapun sebab-sebab yang syar’i seperti :
korespondensi, memberi nasihat, mengajak kepada kebaikan dengan jalan damai.
Inilah yang telah ditempuh oleh ahli ilmu, begitu pula sahabat Nabi shallallohu
‘alaihi wa sallam dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan. Mereka
memberi nasihat dengan melalui tulisan, bercakap-cakap bersama orang-orang yang
berbuat keliru, bersama pemimpin, dan penguasa, dengan mendatanginya,
menasehatinya, dan saling menulis surat untuknya, tanpa diumumkan dimimbar dan
selainnya, bahwasanya dia (penguasa) telah berbuat begini dan begitu ! Sehingga
akibatnya begini ?‼”
Referensi :
Al-Albani,
Muhammad Nashiruddin, 2005. Mukhtashar Shahih Muslim, Terjemahan : Elly
Lathifah, cetakan pertama. Jakarta : Gema Insani Press
Al-Albani,
Muhammad Nashiruddin, 2008. Mukhtashar Shahih Muslim. Versi chm
Mujahid,
Muhammad Bin ‘Ali Ali, 2007. ‘Indama Ghadiba Ar-Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam, Terjemahan : Thohir Suparta, cetakan pertama. Yogyakarta : Pustaka
Al-Furqan
Majalah Nikah Sakinah Volume 13, No. 07 Edisi 15 Oktober
– 15 November 2014
Majalah Al-Furqon Edisi 5 Tahun IV
http://www.penulishidupku.com/wp-content/uploads/2013/02/Anti-Kekerasan-PenulisHidupku.Com-1.jpg
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.