Jenis plagiasi ada bermacam-macam. Menurut IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers), plagiasi mempunyai beberapa
tingkatan, antara lain[1]
- Level One pertains to the uncredited verbatim copying of a full paper, or the verbatim copying of a major portion (> 50%), or verbatim copying within more than one paper by the same author(s). (Tingkat 1, menyalin tanpa memberikan pengakuan,dari seluruh tulisan, atau sebagai besar tulisan (>50%), atau menyalin lebih dari satu tulisan oleh pengarang yang sama)
- Level Two pertains to the uncredited verbatim copying of large portion (between 20 and 50%) or verbatim copying within more than one paper by the same author(s). (Tingkat 2, menyalintanpa memberikan pengakuan, kata-perkata sebagian tulisan (antara 20%-50%), atau menyalin kata-perkata lebih dari satu tulisan oleh pengarang yang sama)
- Level Three pertains to the uncredited verbatim copying of individual elements (Paragraph(s), Sentence(s),Illustration(s), etc.) resulting in a significant portion (up to 20%) within a paper.(Tingkat 3, menyalin tanpa memberikan pengakuan, kata-perkata elemen-elemen tulisan (paragraf, kalimat, ilustasi, dll.) yang memberikan bagian penting (hingga 20%) dalam sebuah tulisan)
- Level Four pertains to uncredited improper paraphrasing of pages or paragraphs.(Tingkat 4, menyalin dengan memparafrasekan secara tidak benar paragraf atau halaman tanpa memberikan pengakuan)
- Level Five pertains to the credited verbatim copying of a major portion of a paper without clear delineation (e.g., quotes or indents).(Tingkat 5, menyalindengan memberikan pengakuan, kata-perkata sebagian besar tulisan tanpa memberikan gambaran(kutipanatau indent) yang jelas).
Menurut Sastro asmoro[2] ada
banyak sekali jenis plagiasi, menurutnya plagiasi dapat dibedakan menjadi
beberapa klasifikasi, yaitu
Jenis plagiarisme berdasarkan aspek yang
dicuri (plagiarisme ide, plagiarisme isi (data
penelitian),plagiarisme kata, kalimat, paragraf, plagiarisme total)
- Klasifikasi berdasarkan sengaja atau tidaknya plagiarisme (plagiarisme yang disengaja dan plagiarisme yang tidak disengaja)
- Klafisikasi berdasarkan proporsi atau persentasi kata, kalimat, paragraf yang dibajak ( plagiarisme ringan : plagiarisme berat atau total > 70%
- Berdasarkan pola plagiarisme (plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarizing) dan plagiarisme mosaik)
Berdasarkan polanya, plagiasi dibedakan menjadi 4, yaitu.
Pertama, plagiarisme
total adalah perbuatan plagiasi yang dilakukan seseorang dengan menyalin hasil
karya orang lain secara seluruh dan mengakuinya sebagai karya sendiri, dan
biasanya penulis hanya mengganti nama penulis atau instansi penulis aslinya
dengan nama dan instansinya sendiri. Kemudian, penulis tersebut melakukan
sedikit perubahan pada tulisan atau artikel yang dijiplak.
Kedua, plagiarisme
parsial adalah perbuatan plagiasi yang dilakukan sesorang penulis dengan cara
menjiplak sebagian hasil karya orang lain untuk menjadi hasil karyanya sendiri.
Plagiasi ini sangat banyak ditemukan dalam sebuah pengamatan penulis, bahkan
tingkat penjiplakan bisa mencapai 60%, tak tanggung-tanggung, tulisan yang
dijiplak tidak hanya materi melainkan juga soal-soal latihan.
Ketiga, auto-plagiasi
(self-plagiarisme) adalah plagiasi yang dilakukan seorang penulis
terhadap karyanya sendiri, baik sebagian maupun seluruhnya. Plagiasi ini
terjadi ketika penulis membuat sebuah karya, penulis tersebut menyalin bagian
tertentu dari suatu bukunya sendiri yang sudah diterbitkan tanpa
menyebut sumbernya.
Keempat, plagiarisme
antarbahasa adalah plagiasi yang dilakukan seseorang dengan cara menerjemahkan
suatu karya tulis yang berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, dengan tanpa
menyebutkan sumber aslinya. Plagiasi jenis ini sangat sulit diditeksi karena
banyak bahasa asing didunia. Namun, plagiasi ini dapat dideteksi dengan
menggunakan fasilitas google translate.
Sedangkan menurut plagiarism.org[3],
pada umumnya ada 10 jenis plagiasi yang antara lain adalah sebagai berikut
- Clone. Submitting another’s work, word-for-word, as one’s own. (Memamerkan karya orang lain, kata perkata, sebagai karyanya sendiri)
- CTRL-C. Contains significant portions of text from a single source without alterations. (Berisi bagian-bagian penting suatu teks dari satu sumber tanpa ada perubahan)
- Find – Replace. Changing key words and phrases but retaining the essential content of the source. (mengubah kata kunci dan susunan kata-kata, namun tetap memakai konten penting dari sebuah sumber)
- Remix. Paraphrases from multiple sources, made to fit together. (memparaphrasekan dari berbagai sumber, dan membuatnya menjadi satu kesatuan)
- Recycle. Borrows generously from the writer’s previous work without citation. (Menggunakan banyak penyalinan dari karya penulis sebelumnya tanpa menyertakan sitasi)
- Hybrid. Combines perfectly cited sources with copied passages without citation. (mengkombinasikan dan menyalin secara keseluruhan tanpa menyertakan sitasi)
- Mashup. Mixes copied material from multiple sources. (Mencampurkan salinan materi dari berbagai sumber)
- 404 Error. Includes citations to non-existent or inaccurate information about sources. (Meliputi tidak adanya sitasi atau informasi yang tidak jelas tentang sumbernya). Kasus seperti ini biasanya terjadi dalam bidang internet, yang mana biasanya lamat web tersebut sudah dihapus.
- Aggregator. Includes proper citation to sources but the paper contains almost no original work. (Meliputi sitasi yang jelas tentang sumber, namun tulisan tersebut berisi karya yang tidak asli)
- Re-tweet. Includes proper citation, but relies too closely on the text’s original wording and/or structure. (Meliputi sitasi yang jelas, akan tetapi kata perkata dan/atau kalimatny mirip dengan teks yang asli)
Sedangkan menurut Elisabeth H. Oakes dan Mehrdad Kia[4], berdasarkan pola penyajiannya jenis
plagiasi ada 5 macam
Pertama,
Plagiarisme Verbatim. Plagiarisme
Verbatim merupakan tindakan plagiais dengan menjiplak karya orang lain
apa adanya dan memberi kesan bahwa karya tersebut merupakan hasil karya
ciptanya sendiri.
Kedua,
Plagiarisme Kain Perca. Plagiarisme
Kain Perca atau lebih dikenal dengan patchwork merupakan
tindakan plagiasi dengan mengambil karya milik orang lain dari berbagai sumber
tanpa menyebutkan rujukan dan menyusunnya menjadi satu kesatuan yang utuh,
sehingga terkesan sebagai karyanya sendiri.
Ketiga,
Plagiarisme Parafrasa. Plagiarisme
parafrasa merupakan tindakan plagiasi dengan mengubah kalimat dari penulis asli
dengan kalimatnya sendiri dan tidak mencantumkan referensi ataupun kutipan.
Keempat,
Plagiarisme Kata Kunci atau Frasa Kunci. Plagiarisme
kata kunci atau frasa kunci merupakan tindakan plagiasi dengan mengambil
sejumlah kata kunci dari penulis asli dan memparafrasekannya lagi dengan
kata-katanya sendiri.
Kelima,
Plagiarisme
Struktur Gagasan. Plagiarisme
struktur gagasan merupakan tindakan plagiasi dengan mengambil struktur gagasan
orang lain, kemudian dituangkan lagi agar terlihat berbeda.
References
http://image.slidesharecdn.com/eleshapeacecomplete-120918132946-phpapp01/95/plagiarism-slideshare-3-728.jpg?cb=1347975060
http://image.slidesharecdn.com/eleshapeacecomplete-120918132946-phpapp01/95/plagiarism-slideshare-3-728.jpg?cb=1347975060
[1]
http://www.ieee.org/publications_standards/publications/rights/plagiarism_FAQ.html
diakses tanggal 10 Mei 2014
[2]
Sastroasmoro S. Beberapa catatan tentang plagiarisme. Majalah Kedokteran Indonesia.
2006;56(1):1-6.
[3]
http://www.plagiarism.org/plagiarism-101/types-of-plagiarism/ diakses tanggal 14 Mei 2014
[4]
Plagiarisme Dan Otoplagiarisme versi
PDF. Oleh
Shidarta. Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun
III/01/2011. Hal. 45-54
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.