Salah satu kenikmatan dari sebuah rumah
tangga adalah berhubungan badan. Hubungan badan merupakan sekian dari tujuan
sebuah pernikahan. hubungan badan dianggap salah satu cara untuk menyampaikan
rasa cinta dan sebagai sarana untuk menyalurkan hasrat manusia. Kendati
hubungan badan adalah salah satu kenikmatan, namun adakalanya seseorang
mengalami gangguan dalam menjalankan tugasnya. Hal ini ada beberapa faktor yang
menyebabkan seseorang menjadi jarang berhubungan badan, antara lain
Fisik
Pertama, penyakit. Ada beberapa penyakit yang dapat
menyebabkan gairah seks seseorang berkurang, dan bahkan tidak mampu untuk
melakukan hubungan bada, misalnya impotensi, vrigiditas, penyakit jantung,
kanker, gangguan hormon, diabetes dan lain-lain.
Kedua, kelelahan. Untuk melakukan hubungan badan dibutuhkan tenaga
yang cukup banyak dan kondisi badan yang fit. Ketika seseorang sedang sakit
atau kelelahan, niscaya seorang suami akan kesulitan untuk melakukan hubungan
badan. Jangankan untuk berhubungan badan, kemungkinan ereksi pun agak sulit
karena kelelahan yang dikarenakan banyak kerjaan.
Ketiga, pengaruh obat-obatan. Dalam beberapa kasus, produk obat-obatan
tertentu yang dimaksudkan untuk mengatasi suatu masalah, namun justru
menyebabkan masalah yang lainnya. Dan diluar sana, ada banyak obat yang dapat
mempengaruhi keidupan seksual seseorang, misalnya obat penenang, obat anti
depresi, obat maag, pil kontrasepsi orang dan lain-lainnya.
Keempat, penuaan. Ketika kondisi seseorang mulai memasuki fase
manula, kondisi kekuatan tubuh sudah berkurang, tidak sesehat ketika masih muda
dulu. Begitu juga dengan kekuatan untuk melakukan hubungan badan. Seperti yang
kita ketahui, bahwa untuk melakukan hubungan dibutuhkan tenaga yang tidak
sedikit, bahkan berhubungan badan setara dengan mengelilingi lapangan sepak
bola sebanyak 3x, bisa dibayangkan berapa banyak tenaga yang dikeluarkan dalam
berhubungan badan.
Emosional
Pertama, amarah. Amarah dan cinta merupakan dua buah yang sangat berbeda.
Cinta identik dengan perhatian dan amarah identik dengan pertengkaran. Saat
amarah keluar, cintalah yang sirna untuk sementara, dan ketika cinta sirna maka
tidak mungkin gairah akan merekah. Hal ini menyebabkan tidak terjadi hubungan
badan untuk sementara, dan mungkin akan berlanjut sampai beberapa minggu.
Kedua, cinta yang sudah sirna. Cinta layaknya sebuah tanaman, jika
tidak dirawat, tidak dipupuk dan tidak disiram, maka tidak akan tumbuh dengan
baik. Jika cinta tidak dijaga dengan baik, lambat laun akan sirna dan dengan
sirnanya cinta, hubungan badan juga sulit terjadi karena untuk melakukan cinta
harus didukung dengan rasa ketertarikan. Dan hubungan badan tidak mungkin
terjadi jika cinta sudah sirna.
Psikologis
Timbulnya rasa kebosanan. Segala sesuatu yang senikmat apapun,
jika ditampilkan secara monoton pasti akan merasa bosan. Misalnya anda suka
sate, apa yang terjadi jika setiap hari anda disuguhi dengan menu yang sama
selama beberapa bulan ? pasti anda akan merasa bosan. Hubungan seks tak jauh
beda dengan sebuah makanan, jika hanya itu itu saja ya boring. Oleh karena itu,
diperlukan variasi dan suasana baru dalam berhubungan badan agar rasa bosan
tersebut dapat terhindari.
Sumber Referensi
Abu Umar Basyir. 2008. Sutra Jingga :
Lebih Dari Sekedar Panduan Berhubungan Intim. Solo : Rumah Dzikir.
Abu Umar Basyir. 2008. Sutra Ungu :
Panduan Berhubungan Intim Dalam Perspektif Isalm. Solo : Rumah Dzikir.
Achmad Zacky. Tanpa Tahun. Fikih Seksual
: Pandangan Islam Tentang Cinta, Seks dan Pernikahan. Tanpa Kota: Jawara.
Elizabeth Kelly. 1997. Mengatasi Gairah
Seks Yang Berkurang. Tanpa Kota : Kentindo Publisher.
http://www.simwallpaper.com/wp-content/uploads/2015/11/Love-Wallpapers-Free-Download-For-Mobile-4.jpg
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.