Breaking News
recent

Jilbab Bukanlah Fashion



Memakai hijab atau jilbab merupakan sebuah kewajiban bagi para muslimah, jilbab berguna untuk melindungi diri mereka dari berbagai godaan serta menjaga kehormatan dirinya sendiri. Dengan berhijab mereka telah melaksanakan perintah Alloh dan Rasululloh, dan melaksanakan perintah Alloh akan mendapatkan pahala.

Memakai hijab adalah tuntutan agama, dan merupakan perintah Alloh. Memakai jilbab bukanlah untuk dikatakan cantik dan agar mendapatkan perhatian orang lain, memakai jilbab adalah cara untuk menjaga kehormatan diri. Memakai jilbab adalah sebuah kewajiban, bukan sekedar berbangga diri, demi kesombongan dan mencari popularitas. Karena hal tersebut akan mendapatkan hukuman dari Yang Maha Kuasa.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِي الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا

Dari Abdullah bin Umar radhiyallohu ‘anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallohu ‘alaihi`wa sallam bersabda, 'Barangsiapa memakai pakaian dengan penuh kesombongan di dunia, maka Allah akan memakaikan kepadanya pakaian kehinaan pada hari Kiamat, kemudian ia akan dimasukkan ke dalam api neraka'." (HR. Ibnu Majjah, Hasan menurut Al-Albani)

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ أَلْبَسَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ

Dari Abdullah bin Umar radhiyallohu ‘anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallohu ‘alaihi`wa sallam bersabda, 'Barangsiapa memakai pakaian dengan penuh kesombongan, maka Allah akan memakaikan kepadanya pakaian kehinaan pada hari Kiamat'. (HR. Ibnu Majjah, Hasan menurut Al-Albani)

Dari Ibnu Umar, ia berkata, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda “Barang siapa memakai baju untuk mencari kemasyhuran didunia maka Alloh akan memakaikan padanya baju kehinaan dihari kiamat”. (HR. Abu Daud, Ahmad dan Nasa’i)

Hadis diatas menunjukkan tentang pemakaian baju yang dipakai untuk menarik perhatian orang lain dan sebuah popularitas, jenis pakaian ini dilarang dalam islam, baik laki-laki maupun perempuan. Ibnu Atsir berkata “Yang dimaksud dengan pakaian untuk mencari kemasyhuran ialah pakaian yang termasyhur diantara orang-orang, karena warnanya berbeda dengan baju-baju mereka sehingga orang-orang mengarahkan pandangan mereka kepadanya dan ia menyombongkan serta membanggakan diri[1]

Sedangkan Asy-Syaukani berkata, “Kata-kata “baju kehinaan” ialah baju yang menyebabkan kehinaan pada hari kiamat. Wajib diketahui bahwa memakai baju untuk mencari kemasyhuran dan menampakkan kesombongan dilarang pula bagi laki-laki[2]

Ibnu Ruslan berpendapat, “Karena ia memakai pakaian untuk mencari kemasyhuran didunia untuk menyombongkan dan membanggakan diri kepada orang lain. Pada hari kiamat Alloh memberikan pakaian padanya baju yang menyebabkan kehinaan dan kerendahannya sebagai hukuman baginya, dan hukuman itu sesuai dengan jenis perbuatannya[3]. Dalam halaman yang sama, Ibnu Ruslan juga berkata, “Apabila pakaian itu dengan tujuan mencari kemasyhuran dihadapan orang banyak, maka tiada beda antar baju yang mewah dan baju yang rendah, dan antara orang yang sesuai dengan pakaian orang banyak maupun yang berlawanan. Karena hukum haram itu berlaku untuk tujuan mencari kemasyhuran dan yang dinilai adalah tujuannya, walaupun tidak sesuai dengan kenyataan[4]

Seandainya seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, memakai pakaian yang bagus dan indah tidak dengan tujuan untuk mencari popularitas, maka tidak apa-apa karena pada dasarnya Alloh juga menyukai keindahan. Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa  Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

"Tidaklah masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sifat takabur walaupun seberat dzarrah" Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Bagaimana dengan seseorang yang senang berpakaian bagus dan sandal yang bagus?" beliau menjawab, "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan, takabbur adalah menentang kebenaran dan meremehkan orang lain" (HR. Muslim)

Intinya bahwa memakai baju untuk popularitas dilarang, namun memakai baju yang bagus diperbolehkan. Yang membedakan adalah niat dari si pemakai pakaian tersebut, dan  yang mengetahui niat hanya Alloh semata. Dan yang lebih jelas adalah jilbab bukanlah fashion, jilbab adalah perintah Alloh bagi manusia.

References
Umar Sulaiman Al-Asyqar. 2006. Fikih Niat Dalam Ibadah. Jakarta : Gema Insani Press
M. Ilham Maqzuq. 2005. Remaja Islam Berbaju Yahudi. Bandung : Mujahid Press
M. Quraish Shihab. 2004. Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah : Pandangan Ulama Masa Lalu & Cendekiawan Kontemporer. Jakarta : Lentera Hati
Ibrahim Muhammad Al-Jamal. 1999. Fiqih Muslimah. Jakarta : Pustaka Amani
Abdul Qadir Al-Talidi. 2004. Cewek Modis : Menebar Gaya Menuai Prahara. Yogyakarta : Diva Press
Abi Lathif dan Ahyraf Qodh. 2005. Meredam Gejolak Syahwat. Solo : Pustaka Arafah
https://dn3pm25xmtlyu.cloudfront.net/photos/large/708879826.jpg?1356673405&Expires=1434797746&Signature=nWfVUqmuIVJOpc6dK-rz3R8Jh8bXtaTyEu65FKdcFTkeGD35Ho6CrH4Q85-c3Sz8ibwo74Q7ukv3RiU6D4T-S6otBHiaiKqfRVsWbkW9JlQRzdpT1gZDtOy~bB47k~g6ZEl1Hdmq7rQdpWF-XsSx~8fE7HeJraT9kzhLmvzwDoI_&Key-Pair-Id=APKAIYVGSUJFNRFZBBTA


[1] Ibrahim Muhammad Al-Jamal. 1999. Fikih Muslimah Ibadah Muamalah. Jakarta : Pustaka Amani Hal. 90
[2] Idem. Hal 90
[3] Idem Hal 90-91
[4] Idem Hal. 91

No comments:

Post a Comment

Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.

Powered by Blogger.