Breaking News
recent

Televisi Penyebab Hedonisme & Ghibah

Sekarang ini TV merupakan salah satu penyebab maraknya gosip dan hedonisme. Banyak acara gosip-gosip yang dihadirkan pemilik perusahaan-perusahaan, mulai dari pagi hari hingga sore yang namanya acara gosip tetap ada. Mereka menyediakannya dalam bentuk dan waktu yang berbeda, sehingga masyarakat tidak cepat bosan, dan apabila pagi hari mereka sibuk maka dapat menyaksikannya pada saat sore hari dan apabila sore hari mereka sibuk maka masyarakat dapat menyaksikannya pagi hari. Hal ini sengaja dilakukan agar masyarakat tidak ketinggalan gosip terbaru tentang artis-artis Indonesia, tak ayal lagi gosip menjadi suatu kebiasaan yang menjamur di masyarakat.
Menggosip merupakan suatu kebiasaan yang sangat disukai remaja putrid, utamanya bagi mereka yang sudah menjadi ibu-ibu. Entah mengapa mereka menyukainya, penulis juga tidak tahu. Mungkin mereka melakukannya hanya untuk mengikuti berita-berita baru saja, untuk mengisi waktu kosong atau mungkin untuk mencari teman buat ngobrol, penulis juga tidak tahu. Tapi yang pasti kebiasaan menggosip ini semakin marak ketika televisi menghadirkan acara-acara yang memang untuk nggosip, misalnya kiss, hot shot, cek dan ricek, dan masih banyak yang lainnya. Mereka menghabiskan waktunya di depan televisi untuk mendapatkan gosip terbaru seputar artis-artis dalam negeri, kemudian membahasnya rame-rame bersama ibu-ibu yang lain. Bagi mereka hal itu merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan, karena mereka bisa berbagai rasa dan informasi tentang gosip terbaru. Bahkan saat telefon mereka juga masih ada waktu buat nggosip. Masalah gosip, bukanlah masalah yang sepele karena kebiasaan ini telah menyita banyak waktu, utamanya bagi yang perempuan, sebagian dari mereka juga lupa dengan kewajibannya sebagai seorang istri. Jadi, secara tidak langsung mereka telah menjatuhkan dirinya sendiri ke dalam masalah yang bisa dibilang serius. Selain itu, mereka juga telah melanggar beberapa larangan Rasulullah, salah satu diantaranya yaitu menggunjing.
Menggunjing atau gosip adalah membicarakan tentang seseorang yang sesuai dengan keadaan dirinya, sedangkan dusta adalah membicarakan tentang seseorang yang tidak sesuai dengan keadaan orang yang dibahas. Kedua kebiasaan ini merupakan perbuatan yang dilarang oleh Rasulullah, sebagaimana dalam sabdanya:
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bertanya, ”Tahukah kalian apa ghibah (menggunjing) itu ?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Rasulullah bersabda. “Ghibah adalah pembicaraanmu tentang saudaramu mengenai apa yang tidak ia sukai.” Ditanyakan kepada Rasulullah “Bagaimana menurut Anda jika saudaraku yang aku bicarakan itu memang sesuai dengan apa yang aku bicarakan?” Rasulullah bersabda “Jika dia benar seperti apa yang kau bicarakan berartu kamu menggunjingnya, dan jika tidak seperti yang kau bicarakan berarti kamu mendustakannya.” (HR. Muslim)
Hadits di atas menerangkan bahwa kita sebagai umat Islam dilarang untuk menggunjing orang lain, karena hal itu merupakan suatu kebiasaan yang jelek, dan dapat menyakiti hati orang yang kita gunjing apabila dia tahu. Tapi, tampaknya kebiasaan tersebut mulai menjadi kebiasaan di tengah-tengah masyarakat sejak kemunculan TV. Ia telah menjadi penyebar berita-berita miring para artis atau yang lainnya.
Masyarakat jadi lebih sibuk mengurusi orang lain daripada keluarganya sendiri, mereka lupa tanggung jawabnya sendiri dan melupakan hal-hal penting yang lainnya. TV juga telah merubah para remaja untuk menjalani kehidupan serba mewah (hedonisme), meniru gaya para artis yang memakai pakaian mahal, parfum terkenal, sepatu bermerek, tatoan, pakai anting-anting dan masih banyak yang lainnya. Mereka lupa dengan keadaan dirinya yang pas-pasan, melupakan keadaan masyarakat lingkungan sekitar dan bahkan para pejabat pun juga melupakan masyarakatnya yang sedang menderita. Kita tentu tak asing lagi dengan acara empat mata yang diisi oleh Tukul Arwana, acara ini sangat digandrungi masyarakat, buktinya mereka minta agar durasi penayangannya ditambah dan waktu penayangannya dimajukan. Di dalam acara tersebut Tukul Arwana selalu tersedia laptop di depannya, tak ayal lagi ketika acara ini booming, anggota DPR juga minta agar diberi fasilitas penunjang berupa laptop sebanyak 550 buah dengan harga 22 juta rupiah /laptop, yang berarti akan menghabiskan uang Negara yang berasal dari rakyat sebanyak 12,1 miliar. Padahal kinerja DPR tidak ditentukan dengan ada tidaknya sebuah laptop, melainkan sebuah bukti nyata di lapangan. Selain itu, pada saat pengajuan laptop masyarakat kita sedang dilanda berbagai musibah, tetapi anehnya para anggota DPR masih saja ngotot agar diberi fasilitas laptop. Mereka tidak memikirkan nasib rakyatnya yang masih kelaparan dan belum punya tempat tinggal karena rusak oleh bencana. Benarlah apabila mereka disebut sebagai pejabat palsu, sebagaimana disebut dalam sajak palsu karya Agus R. Sarjono :
masa sekolah demi masa sekolah telah berlalu, mereka pun lahir
sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum palsu
ahli pertanian palsu, insinyur palsu, sebagian menjadi guru
ilmuwan atau seniman palsu. Dengan gairah tinggi
mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu
Dengan ekonom palsu sebagai panglima palsu, mereka saksikan
Ramainya perniagaan palsu dengan ekspor
Dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan
Berbagai barang kelontong kualitas palsu
Para pejabat tidak peduli dengan seluruh penderitaan yang dirasakan oleh rakyatnya, mereka lebih mementingkan dirinya sendiri agar dirinya lebih glamour. Mereka melakukan semua itu karena ingin meniru Tukul Arwana dalam acara empat matanya, tapi dampak dari perbuatan mereka adalah rakyat kecil kecil semakin menderita. Tapi untungnya pengajuan laptop tersebut tidak disetujui, karena berbagai pertimbangan yang ada. Dari situlah dapat ditarik benang merah bahwa tayangan televisi tidak hanya menyebarkan kebiasaan nggosip, tapi juga hidup secara hedonisme. Buktinya dengan adanya TV masyarakat semakin sering nggosip dan hidup secara boros demi mengikuti semua yang telah ditayangkan di televisi.

No comments:

Post a Comment

Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.

Powered by Blogger.