Breaking News
recent

Suamiku Tinggal di Rumah Bordil

Sebut saja namaku Santi (40), ibu rumah tangga dengan 3 orang anak, satu laki-laki dan 2 perempua
n. Sekarang yang perempuan sudah menikah semuanya dan dikaruniai seorang anak, sedangkan yang satunya belum. Dan anak laki-lakiku kerja di luar pulau. Suamiku berumur 50 tahunan, tubuhnya besar namun wajahnya biasa-biasa saja.

Dulu kami sekeluarga hidup di Jawa, kemudian kami pindah ke daerah Lampung. Setelah tinggal disana cukup lama, akhirnya kami kembali lagi ke Jawa dan menetap sampai sekarang. Karena kami tinggal di desa maka kami hidup dengan beternak dan bercocok tanam. Memang hasilnya tidak begitu banyak, namun hasil panen dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Walaupun hidup sederhana saya cukup bahagia, sebab kami bisa saling membantu dan menyadari kelemahan masing-masing.

Setelah tinggal di Jawa, kehidupan kami tidak banyak berubah. Kehidupan ekonomi tetap biasa-biasa saja, malah terkadang kekurangan uang. Namanya juga manusia, pasti suatu saat ingin hidup lebih enak dan makmur, sama seperti diriku. Karena ingin punya rumah yang lebih baik, akhirnya kuputuskan pergi ke luar negeri untuk menjadi PRT. Walaupun cukup berat meniggalkan keluarga, terutama anak-anak, tapi ini semua juga demi anak-anak. Aku nggak mau hidup mereka menderita dan nggak bisa sekolah.

Setahun sudah berlalu, ternyata hidup sebagai PRT tidak semudah yang dibayangkan. Disana saya harus bekerja keras dan kurang istirahat. Hari-hariku dipenuhi dengan pekerjaan rumah tangga yang tiada habisnya. Ini semua membuatku merasa lelah dan bosan. Kadang-kadang saya ingin pulang karena tidak betah. Tapi, jika saya pulang maka cita-cita ingin punya rumah yang baik tidak akan terlaksana, akhirnya aku coba untuk tetap bekerja agar ekonomiku dapat berubah lebih baik.

Diatas usahaku yang begitu keras, ada hal yang tak pernah terlintas dalam benakku, ternyata suamiku telah berselingkuh dengan pelacur. Ini ku ketahui dari cerita tetanggaku sewaktu aku sudah pulang dari luar negeri. Suamiku tak hanya berselingkuh, melainkan telah pergi dari rumah dan tinggal dengan pelacur tersebut. Dan yang lebih parah lagi, semua harta benda yang ada di rumah telah dijual untuk membiayai simpanannya tersebut. Bahkan, tanah warisan pun telah dijualnya. Tak hanya itu saja, perbuatannya yang paling parah adalah mengajak kedua putriku untuk tinggal dengan simpanannya.

Jika mengingat tentang semua kelakuannya, ingin rasanya memutuskan tali pernikahan diantara kami. Namun, karena sudah ada cucu yang menunggu, akhirnya kuurungkan niatku. Kini aku sadar bahwa ternyata harta bukanlah jalan untuk mencari kebahagiaan hidup, karena kebahagiaan tak tergantung pada banyaknya harta dan mewahnya sebuah rumah. Aku sangat merindukan masa lalu yang penuh dengan canda tawa, saling gotong royong mengurus rumah, dan mengurus keluarga. Aku rindu kehidupan yang seperti dulu, walaupun hidup sederhana aku tetap bahagia. Dari pada hidup penuh harta namun perasaanku selalu menderita. Ku sangat berharap suamiku tidak akan melakukan perbuatan tersebut dan mengulangi kesalahannya untuk yang kedua kalinya lagi. Dikisahkan oleh Santi (bukan nama sebenarnya).

Sumber Gambar
5Dfly Template

No comments:

Post a Comment

Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.

Powered by Blogger.