Breaking News
recent

Guru Oon, Ketemu Murid Bloon

Guru merupakan salah satu orang yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan, karena gurulah yang menyampaikan sebuah ilmu pengetahuan kepada seorang murid. Tanpa mereka sebuah bangsa tidak akan dapat maju, dan bahkan akan mengalami kemunduran. Oleh karena itu, keberadaan mereka sangat penting untuk kemajuan sebuah bangsa.
Untuk menghasilkan seorang murid yang bermutu, maka harus digembleng sejak dini agar pondasi yang mereka benar-benar kuat. Dan salah satunya adalah dengan memberikan latihan-latihan soal guna melatih otak para siswa. Sebuah soal latihan berguna untuk melatih daya pikir, ketelitian dan juga untuk mengetahui sejauh mana materi yang telah dikuasainya. Dengan begitu peningkatan kemampuan siswa dapat di monitor terus menerus. Sayangnya, kadang kala sebuah latihan yang diberikan kepada seorang siswa kurang tepat dan justru memberatkan seorang siswa.
Selama beberapa tahun ini, penulis menemukan ada sebuah soal latihan yang tidak tepat jika diberikan kepada siswa, LKS tersebut adalah LKS Pendidikan Agama Islam (untuk kelas 1-6) yang beredar disalah satu SD dikawasan Ringinrejo Kediri. Penulis menemukan beberapa soal latihan yang aneh yang ada dalam LKS tersebut, yang kurang lebih seperti soal dibawah
1.      Carilah di internet, dibuku-buku agama, atau tanyakan pada ahli agama yang ada dilingkungan sekitarmu terjemahan hadis berikut ini.
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ.
2.      Carilah di internet, dibuku-buku agama, atau tanyakan pada ahli agama yang ada dilingkungan sekitarmu hadis yang berisi tentang niat.
3.      Carilah di internet, dibuku-buku agama, atau tanyakan pada ahli agama yang ada dilingkungan sekitarmu terjemahan ayat berikut ini.
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Kita bisa membayangkan, begitu pusingnya jika kita seorang murid SD yang mendapatkan tugas seperti itu dari guru kita. Apa lagi jika yang mendapat tugas seperti itu adalah anak kita sendiri, tentu kita juga ikut pusing untuk mengerjakannya. Soal seperti diatas tidak layak diberikan kepada murid SD, hal ini dikarenakan ada beberapa hal, Pertama, murid SD (jika yang menjadi acuan daerah penulis) rata-rata belum mampu untuk mengoperasikan internet, apalagi kelas 1 SD (karena dalam sebuah kasus ada anak kelas 1 SD disuruh gurunya untuk mencari hadis tentang niat di internet), dan tidak semua komputer diinternet ter-instal bahasa arab, sehingga jikalaupun mampu mendapatkan atau mengerjakan hadis tersebut, maka jika di copy paste ke microsoft word akan berubah menjadi kode-kode atau tulisannya semrawut. Kedua, ahli agama disekitar pasti juga akan mengalami kesulitan karena untuk mencari sebuah hadis sangat sulit apalagi untuk menterjemahkannya tanpa tahu tentang apa hadis tersebut. Ketiga, rata-rata siswa banyak yang tidak memiliki buku-buku agama yang menjadi penunjang, dan kalau pun mau ke perpustakaan jaraknya sangat jauh sehingga akan memberatkan siswa dan juga  orang tuanya. Oleh karena itu, tugas seperti itu tidak cocok untuk diberikan kepada anak SD.
Guru yang memberikan tugas seperti itu adalah guru yang tidak berpendidikan dan hanya mengaplikasikan apa yang tertera dalam sebuah LKS, tanpa memikirkan dampak dari tugas yang  diberikan tersebut. Adapun jika diterapkan hukum pembalikan, banyak diantara guru yang juga tidak mampu mengerjakan tugas tersebut. Kesimpulan ini penulis ambil, karena beberapa hal, pertama, kebanyakan guru agama tersebut hanya mengandalkan LKS dan kunci jawaban, mereka tidak memiliki buku-buku penunjang agama, al-qur’an terjemahan, apalagi kitab hadis (walaupun yang terjemahan/ringkasan). Kedua, rata-rata mereka tidak memiliki kemampuan komputer dan adapun mampu mengoperasikan komputer, kemampuannya hanya standar. Jika mereka memaksakan diri untuk memberikan tugas tersebut aneh, karena mereka saja tidak punya kitab hadis dan juga banyak myang tidak bisa komputer, ini sama saja “murid kencing berlari, guru nggak kencing-kencing”. Dan yang paling aneh adalah penyusun LKSnya, karena LKS yang terdiri dari 50-60 halaman, tidak tercantum referensi sama sekali, sehingga dari segi isi LKS ini diragukan. Untuk menulis 20 halaman saja kita membutuhkan beberapa refernsi sebagai penunjang dan bahan dalam mengarang, lantas bagaimana dengan LKS yang sampai 60 halaman. Sehingga ada dua kemungkinan terkait LKS ini, penulisnya sangat pandai atau atau sangat bodoh, penulisnya melakukan plagiasi atau lupa mencantumkan referensi, kalau lupa kok terjadi beberapa tahun dan hampir LKS kelas 1-6 SD tidak tercantum referensi, wallohu a’lam.
Memberikan tugas kepada siswa memang dibenarkan karena memang untuk melatih kemampuan mereka, namun kadang sebuah niat saja tidak cukup, dalam mengajar kita juga harus melihat beberapa kondisi agar tidak terjadi masalah, jika halnya demikian maka justru memberatkan siswa dan mereka akan merasa tertekan.

Sumber Gambar
http://remaja.suaramerdeka.com/wp-content/uploads/2009/05/kartun-guru-killer.jpg

No comments:

Post a Comment

Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.

Powered by Blogger.