Cuaca emang lagi tidak bersahabat ama kita, terus berubah setiap saat, dari panas jadi hujan, begitu pun sebaliknya. Makanya, kita harus menjaga kesehatan, perbanyak olah raga, dan mengkonsumsi vitamin. Eh… jangan-jangan perjalanan cintamu juga berubah-ubah ?
Dari pada bingung, simak aja kata zodiakmu…..
Taurus 21 April – 20 Mei
Bulan ini bintangmu lagi bersinar terang, segala yang kamu lakukan banyak berhasilnya dibandingkan bulan lalu. Itu yang membuatmu ingin melakukan banyak hal. Walaupun kamu tidak dipuaskan dengan materi, kamu dipuaskan dengan hasil-hasil karyamu yang tidak semua orang bisa melakukannya. Diam-diam banyak yang memujimu lho…. Tapi jangan keburu santai dulu, kamu masih wajib meningkatkan jika nggak ingin nantinya kecewa. Kesehatan : perubahan cuaca sangat mengganggu, perbanyaklah minum vitamin. Keuangan : pengeluaran lebih besar dari pada pemasukan, kaji ulang dan perhitungkan pengeluaran hanya untuk yang penting-pentingsaja. Jangan sampai deficit..
Asmara: perlu perhatian lebih untuk membuatnya lebih tenang dalam menghadapi persoalan pribadinya. Selalu siap dengan cinta bagi siapa saja yang membutuhkan. Daya tariknya emang luar biasa, makanya kamu harus siap untuk sewaktu-waktu patah hati, kayaknya perlu diomongin lebih serius.
Hari baik: Selasa kayaknya pas buat ngomongnya.
Horoscope atau yang lebih dikenal dengan zodiak merupakan bagian dari ilmu astrologi. Ilmu ini berasal dari Mesopotamia, yaitu daratan yang terletak diantara sungai Tigris dan Eufrad, yang merupakan daerah asal orang Babel kuno (kini Irak Tenggara). Ilmu ini sudah berkembang sejak zaman pemerintahan Babel kuno, kira-kira pada tahun 2000 Sebelum Masehi. Dulu, para ahli astrolog hanya mengenal empat planet, yaitu Yupiter, Mars, Merkurius, dan Venus. Lama-kelamaan ilmu ini semakin berkembang dan salah satu bukti berkembangnya ilmu astrologi adalah zodiak.
Pada awalnya ikmu zodiak dikembangkan di daerah Mesir, kemudian kira-kira pada tahun 1000 SM ilmu ini diambil alih oleh orang Babel. Para ahli mengembangkan suatu sistem yang menghubungkan perubahan musim dengan kelompok bintang-bintang tertentu yang disebut dengan rasi atau konstelasi. Awalnya astrolog mempelajari benda-benda langit sekedar untuk meramalkan kejadian di masa depan. Namun, antara tahun 600 SM dan 200 SM, para astrolog mengembangkan suatu sistem untuk menggambarkan nasib seseorang. Orang-orang yang mempunyai andil besar dalam perkembangan ilmu ini adalah orang-orang Yunani dan Romawi.
Sampai saat ini ilmu astrologi (zodiak) masih digunakan oleh masyarakat. Mereka memberikan nama sebuah bintang berdasarkan batasan tannggal lahir mereka. Misalnya, orang yang lahir pada tanggal 22 Desember – 20 Januari maka bintangnya Capricornus, dan orang yang lahir pada tanggal 21 Januari – 19 Februari maka bintangnya Aquarius, dan begitu pula seterusnya. Banyak remaja yang menggandrungi ramalan yang di dapat dari ilmu ini.
Menurut hasil survey yang dilakukan Koran terbesar di Jawa Tengah menunjukkan bahwa banyak muda-muda yang mempercayai kebenaran ramalan tersebut dan menganggapnya sebagai suatu hal yang wajar (tidak berdosa).
Para penderita zodiac syndrome akan sangat percaya pada ramalan bintangnya, baik yang terpampang di majalah maupun di koran. Apalagi dengan hadirnya televisi yang menghadirkan ramalan-ramalan tentang nasib selama satu minggu. Para remaja semakin senang dan selalu stand by ketika acara tersebut dimulai. Acaranya dikemas dengan beberapa kegiatan yang menyangkut remaja dan dapat dipastikan acaranya sangat menarik bagi mereka. Karena acaranya hanya diikuti oleh para remaja dan memang sengaja dibuat khusus untuk mereka, sehingga acaranya bisa laris manis, ditambah lagi dengan hasil ramalan bintangnya.
Sering kali mereka tersenyum apabila hasilnya baik dan apabila hasilnya buruk, mereka sangat khawatir. Celakanya lagi mereka akan berprasangka jelek pada orang lain apabila bintang atau zodiaknya berkata tentang suatu hal buruk yang akan menimpanya, misalnya “minggu-minggu ini orang yang dekat denganmu akan menyakiti hatimu”.
Banyak sekali remaja yang terkena sindrom zodiak, setiap akhir pekan mereka menunggu hasil ramalan bintangnya ditayangkan di televisi. Tak jarang pula diantara mereka ada yang membeli majalah agar tidak ketinggalan informasinya. Mereka menganggap dengan adanya ramalan tersebut mereka akan dapat lebih hati-hati bila ada hal-hal buruk yang dinyatakan peramal. Bahkan diantara mereka ada yang merasa tidak begitu siap melakukan aktivitas sebelum mengetahui hasil ramalan bintangnya. Padahal tidak ada yang tahu mengenai apa yang akan terjadi esok hari, kecuali Allah semata.
Allah berfirman “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Luqman: 34)
Dari ayat di atas sangatlah jelas bahwa tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok, termasuk para peramal nasib karena yang mengetahuinya hanyalah Allah. Selain itu, dalam menentukan nasib baik dan buruk yang berwenang hanyalah Allah semata. Kita dilarang menebak atau mencuri keputusan dengan meramal nasib kita. Kita sebagai manusia hanya disuruh untuk berusaha dengan baik untuk mendapatkan semua yang kita inginkan, kemudian berdo’a kepada-Nya agar dapat dikabulkan. Karena Allah telah berfirman akan mengabulkan permintaan kita, Allah berfirman:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Kita harus yakin bahwa do’a kita akan dikabulkan, tidak akan ditolak oleh Allah. Karena Dia telah berjanji akan mengabulkan, apabila do’a kita tidak dikabulkan maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik bagi diri kita.
Rasulullah bersabda: “Tidaklah seorang muslim berdo’a dengan satu do’a yang di dalamnya dia tidak berbuat dosa dan tidak memutus silaturrahmi, kecuali Allah akan mengabulkannya dengan salah satu dari tiga hal, do’anya segera dikabulkan atau disimpan untuknya di akhirat atau untuk mencegah keburukan yang sama darinya.” (HR. Muslim).
Kita sebagai umat Islam sangat dilarang untuk mempelajari ilmu perbintangan (zodiak), karena minta agar diramal saja sudah dilarang apalagi mempelajarinya. Jadi, jangan sampai kita menjadi seorang peramal. Selain itu, kita dilarang mempelajarinya karena ilmu perbintangan merupakan bagian dari ilmu sihir. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya
Rasulullah bersabda: “Barang siapa mempelajari satu ilmu dari ilmu perbintangan, berarti dia telah mengutip salah satu cabang dari ilmu sihir.” (HR. Abu Daud, Ahmad, Ibnu Majah)
Sebenarnya, apabila kita semua mau berfikir dengan jernih dan kembali melihat hadits-hadits Rasulullah, maka semua yang dikatakan para peramal adalah dusta. Kita semua pasti ingat dengan suatu ramalan yang dikeluarkan seorang peramal beberapa tahun yang lalu, tepatnya tahun 1999. Dia meramalkan bahwa pada tahun 1999, bulan kesembilan (September), tanggal 9 dan jam 9 akan terjadi kiamat di bumi. Dan ada sumber lain yang mengatakan bahwa akan terjadi kegelapan di seluruh negeri, listrik akan padam dan api tidak akan bisa menyala, matahari dan rembulan juga tidak akan bersinar. Banyak masyarakat yang percaya. Bahkan hampir semua lapisan masyarakat mempercayainya. Masyarakat menjual semua binatang piaraannya (ternak), menjual berasnya, dan membeli semua makanan instant. Mereka khawatir kalau mereka tidak bisa memasak, karena sang peramal mengatakan bahwa listrik akan padam dan api tidak bisa menyala, jadi mereka membeli makanan yang siap untuk dimakan agar tidak kelaparan. Akhirnya pada hari itu masyarakat cuma diam saja di rumah, tidak bekerja, dan melakukan aktivitas lainnya. Bahkan beberapa anak sekolahpun juga tidak mau masuk sekolah, karena mereka khawatir ketika terjadi kegelapan mereka masih berada di sekolah dan nantinya tidak bisa pulang. Jadi mereka memutuskan untuk bolos. Setelah menunggu selama seharian, ternyata pada saat bulan kesembilan dan jam sembilan di seluruh daerah tidak terjadi apa-apa. Listrik tidak padam dan api masih bisa menyala, bahkan tidak terjadi kiamat. Apa yang pernah dikatakan sang peramal tidak terbukti kebenarannya.
Matahari masih bersinar dengan terang. Semua yang dikatakannya hanya omong kosong belaka yang tak terbukti kebenarannya. Jadi, dari sini dapat disimpulkan bahwa apa yang dikatakan peramal adalah dusta. Semua ramalan yang tercetak di koran dan majalah merupakan suatu kebohongan besar yang diciptakan oleh peramal dengan bantuan syetan dengan mencuri berita atau pembicaraan dari langit.
Allah berfirman: “Sesungguhnya kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, Dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka, syaitan-syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal. Akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan) : Maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.” (QS. Ash-Shaaffat: 06-10)
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa adakalanya hasil ramalan yang ada di majalah sering banyak yang sesuai atau benar-benar menjadi kenyataan. Tetapi sebenarnya walaupun yang dikatakan sang peramal benar, namun semuanya juga merupakan suatu kebenaran yang sudah ditambah-tambahi dengan berbagai kedustaan yang dilakukan oleh jin.
Aisyah radhiyallohu 'anhu mengatakan bahwa beberapa orang bertanya kepada Rasulullah tntang juru ramal, maka Rasulullah bersabda, “Para juru ramal itu tidak ada apa-apanya atau tidak mengerti apa-apa”. Orang-orang bertanya “Ya Rasulullah, mereka itu kadang-kadang memberitahukan sesuatu kemudian terbukti benar ?” Rasulullah bersabda “itu adalah ucapan yang benar (dari langit) yang diperoleh jin. Lalu dia bisikan ke telinga manusia bagai kokok ayam, kemudian mereka campur dengan lebih dari 100 kedustaan”. (HR. Muslim)
Abdullah bin Abbas radhiyallohu 'anhu mengatakan bahwa ia diberitahu oleh seseorang (beberapa orang sahabat Nabi Shollollohu 'alaihi wa sallam dari kaum Anshar) bahwa ketika mereka saling duduk pada suatu malam bersama Rasulullah, tiba-tiba sebuah bintang tampak bercahaya, kemudian Rasulullah bertanya kepada mereka “Apa yang kalian yakini pada masa jahiliah kalau ada bintang dilemparkan seperti itu?” mereka menjawab “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Menurut kami, pada malam itu ada orang besar melahirkan dan ada orang besar mati.”
Rasulullah bersabda, “Bintang tersebut tidak dilemparkan karena kematian dan kehidupan seseorang. Tetapi, ketika Tuhan kita Yang Mahasuci dan Maha Tinggi menentukan sesuatu, maka para Malaikat penyangga ‘Arasy bertasbih, sehingga bacaan tasbih tersebut diikuti pula oleh para Malaikat di langit terendah. Lalu, para Malaikat yang ada di dekat Malaikat penyangga ‘Arasy bertanya kepada mereka, “apa yang telah difirmankan oleh Tuhan kalian?” Maka, para Malaikat penyangga ‘Arasy memberitahukan kepada para Malaikat yang ada di langit yang dekat ‘arasy tentang apa yang difirmankan oleh Allah. Kemudian para Malaikat di langit saling bertanya satu sama lain tentang firman Allah tersebut, sehingga berita itu sampai ke langit yang terendah. Kemudian jin mencuri pendengaran lalu mereka sampaikan kepada teman-teman mereka, sehingga mereka dilempar dengan bintang (benda luar angkasa). Apa yang mereka sampaikan dengan lugas memang benar, tetapi mereka itu banyak berdusta dan menambah-nambahi. (HR. Muslim)
Dalam syarah kitab Tauhid, bab Tanjim, Syeikh Shalih bin Abdul Aziz Alu Syeikh berkata “Yang sangat jelas termasuk ilmu nujum dewasa ini namun manusia tidak mempedulikannya adalah apa yang dimuat dalam majalah-majalah dengan nama rasi bintang. Mereka memasang di koran-koran satu halaman penuh atau setengahnya, nama rasi bintang tersebut seperti Leo, Scorpio, Sagitarius, dan seterusnya. Lalu pada setiap bintang itu disertai ramalan-ramalan. Jika seorang laki-laki atau perempuan terlahir pada rasi bintang tertentu, maka akan tertulis : nasibmu pada bulan ini begini dan begitu. Ini adalah ilmu nujum dan masuk jenis ta’tsir (bintang menyebabkan kejadian di bumi). Mendasarkan pada perbintangan untuk menerka pengaruh dan apa yang akan terjadi di bumi, ini termasuk perdukunan. Keberadaan ilmu ini da majalah dan koran dalam bentuk seperti itu merupakan wujud perdukunan.
Berkata Syeikh Ibnu Baz Rahimahullah “Dari hadits-hadits yang mulia ini terdapat larangan mendatangi dukun, tukang ramal, dan sejenisnya. Larangan bertanya kepada mereka tentang hal-hal ghaib, larangan mempercayai dan membenarkan apa yang mereka katakan dan ancaman bagi yang mereka melakukannya. Oleh karena itu, kepada para penguasa dan mereka yang mempunyai pengaruh di negerinya masing-masing wajib mencegah segala bentuk praktek tukang ramal, dukun, dan semacamnya. Dan melarang orang-orang mendatangi mereka. Kepada yang berwenang, hendaknya melarang mereka (tukang ramal, dkk) melakukan praktek di pasar-pasar atau di tempat-tempat lainnya. Dan secara tegas menolak segala hal yang mereka lakukan. Dan tidak boleh tertipu oleh segelintir orang tentang yang dilakukan oleh dukun-dukun, bahkan kebanyakan mereka adalah orang awam yang tidak mengerti hukum dan larangan dari perbuatan yang mereka lakukan."
Rasulullah shollollohu 'alaihi wa sallam melarang umatnya mendatangi dukun dan tukang ramal serta bertanya dan membenarkan apa yang mereka katakana, karena mengandung kemungkaran dan bahaya yang sangat besar dan berakibat negatif yang sangat besar pula, karena mereka adalah orang-orang yang dusta dan berdosa. Hadits-hadits Rasulullah shollollohu 'alaihi wa sallam tersebut membuktikan kekufuran para dukun dan tukang ramal, karena mengaku mengetahui hal-hal ghaib dan mereka tidak akan sampai kepada maksud yang diinginkannya, melainkan dengan cara berbakti, tunduk, taat, dan menyembah jin dan ini termasuk perbuatan kufur dan syirik terhadap Allah Ta’ala. Orang yang membenarkan pengakuan mereka bahwa mereka mengetahui meyakini hal-hal ghaib, maka hukumnya sama dengan mereka. Dan setiap oranng yang menerima dan melakukan perbuatan ini, sesungguhnya Rasulullah shollollohu 'alaihi wa sallam berlepas darinya….
Oleh karena itu, tidak dibenarkan seorang muslim mendatangi dukun, tukang ramal, tukang sihir, dan semacamnya, serta menanyakan kepada mereka hal-hal yang berhubungan dengan jodoh, pernikahan, anak atau saudaranya, hal yang bersangkutan dengan hubungan suami istri, keluarga, cinta, kesetiaan, perselisihan yang terjadi dan lain-lainnya yang tidak diketahui hakikatnya oleh siapapun melainkan Allah SWT. (Hukum sihir dan perdukunan: 6)
Kebudayaan ramal-meramal yang sampai sekarang masih marak harus kita ingkari, karena termasuk pengakuan terhadap ilmu ghaib, sihir, dan ilmu nujum. Apalagi ilmu nujum termasuk bagian dari ilmu sihir seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yang berdasarkan sabda Rasulullah.
So, jelaslah darimana datangnya ilmu ramal meramal dan hukum mempercayainya? Bila kita menginginkan sesuatu, jangan pernah melihat peruntungan (ramalan) yang ada di zodiak, tapi mintalah pada Allah saja, sebab hanya Dia-lah Yang Maha Tahu apa-apa yang terbaik bagi kita. That’s why, jangan pernah menebak, membaca atau melihat hasil ramalan di TV, meramal atau bahkan mendatangi dukun, karena orang yang mendatangi tukang ramal sholatnya tidak akan diterima selama 40 hari.
Rasulullah bersabda “Barang siapa yang mendatangi juru ramal kemudian bertanya tentang sesuatu (yang akan terjadi), maka sholatnya tidak akan diterima selama 40 malam (40 hari)” (HR. Muslim) .
Dari pada bingung, simak aja kata zodiakmu…..
Taurus 21 April – 20 Mei
Bulan ini bintangmu lagi bersinar terang, segala yang kamu lakukan banyak berhasilnya dibandingkan bulan lalu. Itu yang membuatmu ingin melakukan banyak hal. Walaupun kamu tidak dipuaskan dengan materi, kamu dipuaskan dengan hasil-hasil karyamu yang tidak semua orang bisa melakukannya. Diam-diam banyak yang memujimu lho…. Tapi jangan keburu santai dulu, kamu masih wajib meningkatkan jika nggak ingin nantinya kecewa. Kesehatan : perubahan cuaca sangat mengganggu, perbanyaklah minum vitamin. Keuangan : pengeluaran lebih besar dari pada pemasukan, kaji ulang dan perhitungkan pengeluaran hanya untuk yang penting-pentingsaja. Jangan sampai deficit..
Asmara: perlu perhatian lebih untuk membuatnya lebih tenang dalam menghadapi persoalan pribadinya. Selalu siap dengan cinta bagi siapa saja yang membutuhkan. Daya tariknya emang luar biasa, makanya kamu harus siap untuk sewaktu-waktu patah hati, kayaknya perlu diomongin lebih serius.
Hari baik: Selasa kayaknya pas buat ngomongnya.
Horoscope atau yang lebih dikenal dengan zodiak merupakan bagian dari ilmu astrologi. Ilmu ini berasal dari Mesopotamia, yaitu daratan yang terletak diantara sungai Tigris dan Eufrad, yang merupakan daerah asal orang Babel kuno (kini Irak Tenggara). Ilmu ini sudah berkembang sejak zaman pemerintahan Babel kuno, kira-kira pada tahun 2000 Sebelum Masehi. Dulu, para ahli astrolog hanya mengenal empat planet, yaitu Yupiter, Mars, Merkurius, dan Venus. Lama-kelamaan ilmu ini semakin berkembang dan salah satu bukti berkembangnya ilmu astrologi adalah zodiak.
Pada awalnya ikmu zodiak dikembangkan di daerah Mesir, kemudian kira-kira pada tahun 1000 SM ilmu ini diambil alih oleh orang Babel. Para ahli mengembangkan suatu sistem yang menghubungkan perubahan musim dengan kelompok bintang-bintang tertentu yang disebut dengan rasi atau konstelasi. Awalnya astrolog mempelajari benda-benda langit sekedar untuk meramalkan kejadian di masa depan. Namun, antara tahun 600 SM dan 200 SM, para astrolog mengembangkan suatu sistem untuk menggambarkan nasib seseorang. Orang-orang yang mempunyai andil besar dalam perkembangan ilmu ini adalah orang-orang Yunani dan Romawi.
Sampai saat ini ilmu astrologi (zodiak) masih digunakan oleh masyarakat. Mereka memberikan nama sebuah bintang berdasarkan batasan tannggal lahir mereka. Misalnya, orang yang lahir pada tanggal 22 Desember – 20 Januari maka bintangnya Capricornus, dan orang yang lahir pada tanggal 21 Januari – 19 Februari maka bintangnya Aquarius, dan begitu pula seterusnya. Banyak remaja yang menggandrungi ramalan yang di dapat dari ilmu ini.
Menurut hasil survey yang dilakukan Koran terbesar di Jawa Tengah menunjukkan bahwa banyak muda-muda yang mempercayai kebenaran ramalan tersebut dan menganggapnya sebagai suatu hal yang wajar (tidak berdosa).
Para penderita zodiac syndrome akan sangat percaya pada ramalan bintangnya, baik yang terpampang di majalah maupun di koran. Apalagi dengan hadirnya televisi yang menghadirkan ramalan-ramalan tentang nasib selama satu minggu. Para remaja semakin senang dan selalu stand by ketika acara tersebut dimulai. Acaranya dikemas dengan beberapa kegiatan yang menyangkut remaja dan dapat dipastikan acaranya sangat menarik bagi mereka. Karena acaranya hanya diikuti oleh para remaja dan memang sengaja dibuat khusus untuk mereka, sehingga acaranya bisa laris manis, ditambah lagi dengan hasil ramalan bintangnya.
Sering kali mereka tersenyum apabila hasilnya baik dan apabila hasilnya buruk, mereka sangat khawatir. Celakanya lagi mereka akan berprasangka jelek pada orang lain apabila bintang atau zodiaknya berkata tentang suatu hal buruk yang akan menimpanya, misalnya “minggu-minggu ini orang yang dekat denganmu akan menyakiti hatimu”.
Banyak sekali remaja yang terkena sindrom zodiak, setiap akhir pekan mereka menunggu hasil ramalan bintangnya ditayangkan di televisi. Tak jarang pula diantara mereka ada yang membeli majalah agar tidak ketinggalan informasinya. Mereka menganggap dengan adanya ramalan tersebut mereka akan dapat lebih hati-hati bila ada hal-hal buruk yang dinyatakan peramal. Bahkan diantara mereka ada yang merasa tidak begitu siap melakukan aktivitas sebelum mengetahui hasil ramalan bintangnya. Padahal tidak ada yang tahu mengenai apa yang akan terjadi esok hari, kecuali Allah semata.
Allah berfirman “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Luqman: 34)
Dari ayat di atas sangatlah jelas bahwa tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok, termasuk para peramal nasib karena yang mengetahuinya hanyalah Allah. Selain itu, dalam menentukan nasib baik dan buruk yang berwenang hanyalah Allah semata. Kita dilarang menebak atau mencuri keputusan dengan meramal nasib kita. Kita sebagai manusia hanya disuruh untuk berusaha dengan baik untuk mendapatkan semua yang kita inginkan, kemudian berdo’a kepada-Nya agar dapat dikabulkan. Karena Allah telah berfirman akan mengabulkan permintaan kita, Allah berfirman:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Kita harus yakin bahwa do’a kita akan dikabulkan, tidak akan ditolak oleh Allah. Karena Dia telah berjanji akan mengabulkan, apabila do’a kita tidak dikabulkan maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik bagi diri kita.
Rasulullah bersabda: “Tidaklah seorang muslim berdo’a dengan satu do’a yang di dalamnya dia tidak berbuat dosa dan tidak memutus silaturrahmi, kecuali Allah akan mengabulkannya dengan salah satu dari tiga hal, do’anya segera dikabulkan atau disimpan untuknya di akhirat atau untuk mencegah keburukan yang sama darinya.” (HR. Muslim).
Kita sebagai umat Islam sangat dilarang untuk mempelajari ilmu perbintangan (zodiak), karena minta agar diramal saja sudah dilarang apalagi mempelajarinya. Jadi, jangan sampai kita menjadi seorang peramal. Selain itu, kita dilarang mempelajarinya karena ilmu perbintangan merupakan bagian dari ilmu sihir. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya
Rasulullah bersabda: “Barang siapa mempelajari satu ilmu dari ilmu perbintangan, berarti dia telah mengutip salah satu cabang dari ilmu sihir.” (HR. Abu Daud, Ahmad, Ibnu Majah)
Sebenarnya, apabila kita semua mau berfikir dengan jernih dan kembali melihat hadits-hadits Rasulullah, maka semua yang dikatakan para peramal adalah dusta. Kita semua pasti ingat dengan suatu ramalan yang dikeluarkan seorang peramal beberapa tahun yang lalu, tepatnya tahun 1999. Dia meramalkan bahwa pada tahun 1999, bulan kesembilan (September), tanggal 9 dan jam 9 akan terjadi kiamat di bumi. Dan ada sumber lain yang mengatakan bahwa akan terjadi kegelapan di seluruh negeri, listrik akan padam dan api tidak akan bisa menyala, matahari dan rembulan juga tidak akan bersinar. Banyak masyarakat yang percaya. Bahkan hampir semua lapisan masyarakat mempercayainya. Masyarakat menjual semua binatang piaraannya (ternak), menjual berasnya, dan membeli semua makanan instant. Mereka khawatir kalau mereka tidak bisa memasak, karena sang peramal mengatakan bahwa listrik akan padam dan api tidak bisa menyala, jadi mereka membeli makanan yang siap untuk dimakan agar tidak kelaparan. Akhirnya pada hari itu masyarakat cuma diam saja di rumah, tidak bekerja, dan melakukan aktivitas lainnya. Bahkan beberapa anak sekolahpun juga tidak mau masuk sekolah, karena mereka khawatir ketika terjadi kegelapan mereka masih berada di sekolah dan nantinya tidak bisa pulang. Jadi mereka memutuskan untuk bolos. Setelah menunggu selama seharian, ternyata pada saat bulan kesembilan dan jam sembilan di seluruh daerah tidak terjadi apa-apa. Listrik tidak padam dan api masih bisa menyala, bahkan tidak terjadi kiamat. Apa yang pernah dikatakan sang peramal tidak terbukti kebenarannya.
Matahari masih bersinar dengan terang. Semua yang dikatakannya hanya omong kosong belaka yang tak terbukti kebenarannya. Jadi, dari sini dapat disimpulkan bahwa apa yang dikatakan peramal adalah dusta. Semua ramalan yang tercetak di koran dan majalah merupakan suatu kebohongan besar yang diciptakan oleh peramal dengan bantuan syetan dengan mencuri berita atau pembicaraan dari langit.
Allah berfirman: “Sesungguhnya kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, Dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka, syaitan-syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal. Akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan) : Maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.” (QS. Ash-Shaaffat: 06-10)
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa adakalanya hasil ramalan yang ada di majalah sering banyak yang sesuai atau benar-benar menjadi kenyataan. Tetapi sebenarnya walaupun yang dikatakan sang peramal benar, namun semuanya juga merupakan suatu kebenaran yang sudah ditambah-tambahi dengan berbagai kedustaan yang dilakukan oleh jin.
Aisyah radhiyallohu 'anhu mengatakan bahwa beberapa orang bertanya kepada Rasulullah tntang juru ramal, maka Rasulullah bersabda, “Para juru ramal itu tidak ada apa-apanya atau tidak mengerti apa-apa”. Orang-orang bertanya “Ya Rasulullah, mereka itu kadang-kadang memberitahukan sesuatu kemudian terbukti benar ?” Rasulullah bersabda “itu adalah ucapan yang benar (dari langit) yang diperoleh jin. Lalu dia bisikan ke telinga manusia bagai kokok ayam, kemudian mereka campur dengan lebih dari 100 kedustaan”. (HR. Muslim)
Abdullah bin Abbas radhiyallohu 'anhu mengatakan bahwa ia diberitahu oleh seseorang (beberapa orang sahabat Nabi Shollollohu 'alaihi wa sallam dari kaum Anshar) bahwa ketika mereka saling duduk pada suatu malam bersama Rasulullah, tiba-tiba sebuah bintang tampak bercahaya, kemudian Rasulullah bertanya kepada mereka “Apa yang kalian yakini pada masa jahiliah kalau ada bintang dilemparkan seperti itu?” mereka menjawab “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Menurut kami, pada malam itu ada orang besar melahirkan dan ada orang besar mati.”
Rasulullah bersabda, “Bintang tersebut tidak dilemparkan karena kematian dan kehidupan seseorang. Tetapi, ketika Tuhan kita Yang Mahasuci dan Maha Tinggi menentukan sesuatu, maka para Malaikat penyangga ‘Arasy bertasbih, sehingga bacaan tasbih tersebut diikuti pula oleh para Malaikat di langit terendah. Lalu, para Malaikat yang ada di dekat Malaikat penyangga ‘Arasy bertanya kepada mereka, “apa yang telah difirmankan oleh Tuhan kalian?” Maka, para Malaikat penyangga ‘Arasy memberitahukan kepada para Malaikat yang ada di langit yang dekat ‘arasy tentang apa yang difirmankan oleh Allah. Kemudian para Malaikat di langit saling bertanya satu sama lain tentang firman Allah tersebut, sehingga berita itu sampai ke langit yang terendah. Kemudian jin mencuri pendengaran lalu mereka sampaikan kepada teman-teman mereka, sehingga mereka dilempar dengan bintang (benda luar angkasa). Apa yang mereka sampaikan dengan lugas memang benar, tetapi mereka itu banyak berdusta dan menambah-nambahi. (HR. Muslim)
Dalam syarah kitab Tauhid, bab Tanjim, Syeikh Shalih bin Abdul Aziz Alu Syeikh berkata “Yang sangat jelas termasuk ilmu nujum dewasa ini namun manusia tidak mempedulikannya adalah apa yang dimuat dalam majalah-majalah dengan nama rasi bintang. Mereka memasang di koran-koran satu halaman penuh atau setengahnya, nama rasi bintang tersebut seperti Leo, Scorpio, Sagitarius, dan seterusnya. Lalu pada setiap bintang itu disertai ramalan-ramalan. Jika seorang laki-laki atau perempuan terlahir pada rasi bintang tertentu, maka akan tertulis : nasibmu pada bulan ini begini dan begitu. Ini adalah ilmu nujum dan masuk jenis ta’tsir (bintang menyebabkan kejadian di bumi). Mendasarkan pada perbintangan untuk menerka pengaruh dan apa yang akan terjadi di bumi, ini termasuk perdukunan. Keberadaan ilmu ini da majalah dan koran dalam bentuk seperti itu merupakan wujud perdukunan.
Berkata Syeikh Ibnu Baz Rahimahullah “Dari hadits-hadits yang mulia ini terdapat larangan mendatangi dukun, tukang ramal, dan sejenisnya. Larangan bertanya kepada mereka tentang hal-hal ghaib, larangan mempercayai dan membenarkan apa yang mereka katakan dan ancaman bagi yang mereka melakukannya. Oleh karena itu, kepada para penguasa dan mereka yang mempunyai pengaruh di negerinya masing-masing wajib mencegah segala bentuk praktek tukang ramal, dukun, dan semacamnya. Dan melarang orang-orang mendatangi mereka. Kepada yang berwenang, hendaknya melarang mereka (tukang ramal, dkk) melakukan praktek di pasar-pasar atau di tempat-tempat lainnya. Dan secara tegas menolak segala hal yang mereka lakukan. Dan tidak boleh tertipu oleh segelintir orang tentang yang dilakukan oleh dukun-dukun, bahkan kebanyakan mereka adalah orang awam yang tidak mengerti hukum dan larangan dari perbuatan yang mereka lakukan."
Rasulullah shollollohu 'alaihi wa sallam melarang umatnya mendatangi dukun dan tukang ramal serta bertanya dan membenarkan apa yang mereka katakana, karena mengandung kemungkaran dan bahaya yang sangat besar dan berakibat negatif yang sangat besar pula, karena mereka adalah orang-orang yang dusta dan berdosa. Hadits-hadits Rasulullah shollollohu 'alaihi wa sallam tersebut membuktikan kekufuran para dukun dan tukang ramal, karena mengaku mengetahui hal-hal ghaib dan mereka tidak akan sampai kepada maksud yang diinginkannya, melainkan dengan cara berbakti, tunduk, taat, dan menyembah jin dan ini termasuk perbuatan kufur dan syirik terhadap Allah Ta’ala. Orang yang membenarkan pengakuan mereka bahwa mereka mengetahui meyakini hal-hal ghaib, maka hukumnya sama dengan mereka. Dan setiap oranng yang menerima dan melakukan perbuatan ini, sesungguhnya Rasulullah shollollohu 'alaihi wa sallam berlepas darinya….
Oleh karena itu, tidak dibenarkan seorang muslim mendatangi dukun, tukang ramal, tukang sihir, dan semacamnya, serta menanyakan kepada mereka hal-hal yang berhubungan dengan jodoh, pernikahan, anak atau saudaranya, hal yang bersangkutan dengan hubungan suami istri, keluarga, cinta, kesetiaan, perselisihan yang terjadi dan lain-lainnya yang tidak diketahui hakikatnya oleh siapapun melainkan Allah SWT. (Hukum sihir dan perdukunan: 6)
Kebudayaan ramal-meramal yang sampai sekarang masih marak harus kita ingkari, karena termasuk pengakuan terhadap ilmu ghaib, sihir, dan ilmu nujum. Apalagi ilmu nujum termasuk bagian dari ilmu sihir seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yang berdasarkan sabda Rasulullah.
So, jelaslah darimana datangnya ilmu ramal meramal dan hukum mempercayainya? Bila kita menginginkan sesuatu, jangan pernah melihat peruntungan (ramalan) yang ada di zodiak, tapi mintalah pada Allah saja, sebab hanya Dia-lah Yang Maha Tahu apa-apa yang terbaik bagi kita. That’s why, jangan pernah menebak, membaca atau melihat hasil ramalan di TV, meramal atau bahkan mendatangi dukun, karena orang yang mendatangi tukang ramal sholatnya tidak akan diterima selama 40 hari.
Rasulullah bersabda “Barang siapa yang mendatangi juru ramal kemudian bertanya tentang sesuatu (yang akan terjadi), maka sholatnya tidak akan diterima selama 40 malam (40 hari)” (HR. Muslim) .
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.