Breaking News
recent

Memetik Nikmat, Menuai Laknat


Islam sangat melarang perbuatan zina, entah itu zina mata, telinga, maupun zina mulut (ciuman), karena zina itu dapat merusak kehormatan dan kesehatan manusia misalnya saja berciuman. Berciuman dengan mempertautkan bibir dianggap sebagai salah satu bahasa tubuh yang digunakan untuk mengungkapkan isi hati seseorang dan sudah dianggap seb agai sebagian seni bercinta. Semua orang pun juga tahu bahwa berciuman itu merupakan aktivitas yang amenyenangkan dan memberikan sebuah kenikmatan. Tapi, tidak semua orang tahu ciuman juga mengandung bahaya.

Epstein Barr Virus (EBV)
Ciuman yang selama ini diangngap dapat memberikan kenikmatan, ternyata juga dapat memungkinkan terjadinya gangguan kesehatan, diantaranya adalah alergi, infeksi, keracunan, penyakit radang hati, dan gangguan kesehatan lainnya.
Saat ciuman sedang berlangsung, terjadi perpindahan 9 mg air, 0,45 garam mineral, 0,7 zat putih telur, 0,711 mg zat lemak, 0,18 mg zat organik dan sekitar 250 jenis bakteri yang masuk ke dalam mulut masing-masing. Oleh karena itu, berciuman dapat menyebabkan tertularnya penyakit yang diakibatkan oleh jamur, virus dan kuman. Contohnya adalah penyakit kelamin yang ada di rongga mulut seperti sifilis, Herpes Lobials, dan gonorhea faring (menyerang kerongkongan).
Selain itu masih ada beberapa virus yang berbahaya bagi manusia, salah satunya adalah Epstein Barr Virus (EBV). Virus ini dapat menyebabkan demam grandular dan telah menginfeksi 50 dari 100 ribu remaja di Amerika setiap tahunnya. Menurut Dr. Farida, bagi orang yang mempunyai daya tahan tubuh (imunitas) yang rendah, virus ini dapat mengakibatkan radang selaput otak, radang ginjal, mengganggu saluran pencernaan, pembesaran hati dan limfa.
Profesor Nancy Raab-Traub, (ahli imunologi) dari Universitas North Carolina, Amerika Serikat menyebutkan bahwa virus yang ditemukan oleh MA Epstein dan YM Barr ini juga dapat menyebabkan kanker mulut, kanker perut dan kanker limfoma (kelenjar getah bening), hal ini terjadi karena virus Epstein Barr bisa masuk ke dalam darah dan menekan antibodi.
Yang mengkhawatirkan bagi kita semua adalah sampai sekarang vaksin untuk mematikan virus tersebut belum ditemukan, dan yang bisa dilakukan adalah hanya mengurangi gejala-gejalanya saja.

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
George Harvard menulis “Sekarang otak kita tidak terlalu khawatir dari bahaya nuklir. Dunia tidak menghendaki umat manusia resah yang disebabkan oleh seks dalam kehidupan sehari-hari dan juga merasa terancam oleh berbagai serangan sex yang tidak ada putus-putusnya. Orang-orang sibuk menghadapi kekuatan besar yang mungkin menimpanya yaitu serangan sex. Bila hal itu tidak dibatasi dengan ancaman neraka, maka berbagai penyakit menular dan kehamilan di luar nikah akan menjadi kenyataan”.
Tampaknya apa yang dituliskan George Harvard ada benarnya juga, saat ini yang ditakutkan pemerintah bukanlah perang nuklir, tapi serangan sex. Korban-korban yang meninggal karena penyakit menular semakin banyak, misalnya saja korban dari HIV / AIDS. Sejak ditemukannya HIV / AIDS pada tahun 1981 sampai bulan Maret 1986, ada 18.000 kasus yang ditemukan dan 51 % dari jumlah ini meninggal dunia (di AS).
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pemberatasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2M dan PL), sepanjang tahun 2006 tercatat ada 986 pengidap HIV dan 2.873 pengidap AIDS dengan total 3.859 orang. Dari jumlah tersebut 539 orang meninggal dunia.
Sedangkan sejak ditemukannya kasus AIDS pertama di Indonesia pada tahun 1987, hingga saat ini tercatat ada 5.230 pengidap HIV dan 8.194 pengidap AIDS. Total pengidap HIV / AIDS adalah 13.424 orang dengan 1971 kematian. Fakta yang ada juga mengatakan bahwa 25 % penghuni Lembaga Permasyarakatan Cipinang, Jakarta telah terjangkiti HIV / AIDS (data tahun 2005).
Sekitar 1 % dari populasi orang dewasa di 5 desa Papua positif mengidap HIV. Penyebaran tinggi infeksi HIV / AIDS di Papua terjadi karena pelacuran. Prevalensi penyebaran kasus HIV / AIDS per 100.000 penduduk di Papua mencapai 51,42. bandingkanlah dengan Jakarta yang hanya 28,15. Penyebarannya sendiri (berdasarkan data tahun 2005) mencapai 26,5 % pada komunitas PSK.
UNAID, badan PBB yang khusus menangani masalah HIV / AIDS, melaporkan bahwa pada saat ini sekitar 67 kasus baru HIV / AIDS melalui hubungan sexual, baik hetero sexual maupun homo sexual. Namun, persentase penularan melalui hubungan sexual dari hari ke hari semakin berkurang, sebaliknya penularan melalui IDU (Inject Drug Use) atau jarum suntik yang digunakan untuk mengkonsumsi narkoba meningkat tajam. Bahkan, persentasenya semakin mendekati angka penularan melalui hubungan sexual. Data dari Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2M dan PL), juga menunjukkan bahwa penularan HIV / AIDS yang palling banyak melalui IDU.
Penyakit ini mempunyai beberapa gejala diantaranya :
  1. Stadium I, biasanya penderita masih terlihat normal
  2. Stadium II, mulai terjadi kelainan kulit, seperti gatal-gatal, kulit kering, herpes dan dermatitis
  3. Stadium III, gejala yang paling banyak terjadi adalah jamur pada mulut
  4. Stadium IV, serangan virus taksoplasmatosis, virus cytomegalovirus, virus cryptokokosis, pada saraf dan paru-paru, tuberkulosa pada kelenjar dan tulang, jamur pada kerongkongan dan pada perencanaan
Sedangkan gejala lain pada AIDS adalah sarkoma kaposi dengan tanda-tanda munculnya bulatan berwarna merah coklat atau keunguan yang muncul sendiri-sendiri atau berkelompok. Penyakit ini biasanya muncul pada tungkai bawah laki-laki. AIDS sarkoma kaposi ini sangat ganas dan sulit disembuhkan dengan obat-obat biasa

Gonorhea
Penyakit kencing nanah ini pertama kali ditemukan oleh Neiser pada tahun 1879. Pada pria, penyakit ini menyebabkan rasa gatal, panas di mulut saluran kencing, dan kencing bernanah yang disertai dengan rasa nyeri yang luar biasa.
Sedangkan pada wanita, mereka tidak merasakan sakit, sebab wanita mempunyai saluran kencing yang pendek saat terjadi kencing nanah pun biasanya mereka tidak merasakan nyeri. Sehingga sebagian besar dari mereka mengira bahwa nanah yang keluar itu hanya keputihan biasa. Akibatnya, mereka tidak berobat dan menularkannya pada pasangannya.

Raja Singa (Sifilis)
Penyakit ini disebabkan oleh Treponema Pallidumdan ditemukan oleh dr. Wasserman. Pada masyarakat yang agamanya tidak berperan begitu baik, penularan penyakit ini cukup tinggi. Berdasarkan laporan WHO pada tahun 1982 seperti yang dikutip oleh Dr. Adhi Juanda, penderita penyakit sifilis di Venezuela, Polandia dan Kuba cukup tinggi. Sedangkan di negara-negara lain seperti Denmark, Jerman, Hongkong dan Amerika Serikat relatif lebih rendah.
Dr. Mawarti Harahap mensinyalir bahwa penularan penyakit sifilis di Indonesia terus meningkat. Menurut prediksi tahun 1974, penderita genore – sejenis penyakit sipilis – dilaporkan berjumlah sekitar 850.000 orang setahun. Menurut Mawarti Harahap, di negara berkembang seperti di Indonesia, penderita genore yang dilaporkan hanya 5-20 % kasus dan yang lainnya tidak terlaporkan atau berobat ke dokter praktek.

Sumber Pustaka:
Abdul Latief Bin Hajis Al-Ghamidi, Asyraf Qadh. 2005. Meredam Gejolak Syahwat. Solo : Pustaka Arafah
Abdul Qadir Al-Talidi. 2004. Cewek Modis : Menebar Gaya Menuai Prahara. Yogyakarta : Diva Press
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah. 2004. Taman Orang-Orang Jatuh Hati dan Memendam Rindu. Jakarta : Darul Falah
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah. 2005. Tamasya Ke Syurga. Jakarta : Darul Falah
Majalah Healthy Life Edisi Agustus 2002
Majalah Dokter Kita Edisi April 2007
http://megahdwall.com/wp-content/uploads/2014/06/3d-Fire-And-Ice-24-Wallpaper-Background-Hd.jpg

No comments:

Post a Comment

Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.

Powered by Blogger.