
Sholat adalah ibadah yang diwasiatkan Rosulullah Shallalohu ‘alaihi wa salam kepada umatnya ketika hendak wafat (tercantum dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad). Sholat merupakan kunci agama bagi seseorang. Bila seseorang meninggalkan ketentuan-ketentuan agamanya, maka buhul atau ikatan agama Islam itu akan terurai satu demi satu. Setiap lepas satu nilai ke-Islaman, orang pun bergantung pada buhul berikutnya. Buhul yang pertama hilang dari seorang muslim adalah apabila melalaikan hukum, dan buhulyang terakhir akan hilang, bila meninggalkan sholat, demikian menurut hadits yang diriwayatkan Ibnu Hibban dari Abi Umamah.
Selain itu, sholat itu mempunyai banyak manfaat bagi kita, diantaranya :
1. Membiasakan hidup bersihGerakan dan bacaan sholat kesemuanya mengandung hikmah yang akan menyehatkan pelakunya. Gerakan sholat mengandung olah raga yang sangat sempurna, sedangkan diamnya anggota badan dalam sholat merupakan istirahat yang sempurna dan bacaan-bacaan dalam sholat adalah pernafasan yang mengagumkan. Mengutip ahli kesehatan di Barat, pakar akunpuntur dan pengobatan Timur, Prof. Hembing Wijayakusuma dalam bukunya “Hikmah sholat untuk kesehatan” bahwa gerakan dalam sholat merupakan cara untuk memperoleh kesehatan.
Sholat harus dikerjakan dalam keadaan suci, dan salah satu unsur kesucian adalah kebersihan. Tidak sah sholatnya seseorang apabila belum suci dari hadats. Hadats besar dapat dihilangkan dengan mandi, sedangkan hadats kecil dihilangkan dengan wudhu. Sholat dikerjakan setelah terbebas dari hadats dan najis, baik badan, pakaian maupun tempat untuk sholat, sehingga orang yang mengerjakan sholat senantiasa bersih.
2. Melatih kedisiplinan
Sholat merupakan pendidikan disiplin yang menjadikan pelakunya hidup dengan tertib dan teratur. Dalam sholat ada rukun atau tata tertib, rukun-rukun tersebut harus dikerjakan dengan berurutan, apabila tidak, maka sholatnya akan rusak secara keseluruhan.
3. Mencegah perbuatan keji dan munkar
Dalam sholat, seseorang membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan merenungkan maknanya, bila membaca ayat-ayat tentang adzab yang menunjukkan pedihnya siksaan Allah, maka jiwanya akan merasa gentar dan meninggalkan jalan yang sesat. Sebaliknya, saat membaca ayat-ayat tentang rahmat, kenikmatan atau yang bertutur tentang syurga jiwanya akan merindukan syurga dan derajat yang tinggi. Dengan begitu, seseorang akan takut kepada Allah dan membuatnya pada perintah Allah.
“Dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut : 49).
4. Menggugurkan dosa
Dari Abu Hurairah r.a yang mendengarkan Rosulullah SAW yang bersabda (di hadapan para sahabat) “Bagaimana pendapatmu bila di hadapan pintumu ada sungai (yang mengalir) yang dengan itu kamu sekalian mandi 5 kali sehari ? (Lalu Rosulullah bersabda lagi). Adakah sisa daki di badannya ? (Lantas sahabat pun menjawab). Tidak sedikitpun. Kemudian Rosulullah bersabda, Begitulah perumpamaan sholat lima waktu yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan” (HR. Bukhori).
5. Pengundang pertolongan Allah
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat … ” (QS. Al-Baqarah : 45).
6. Jalan menuju kemenangan
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman) dan dia ingat nama Tuhannya dan dia sembahyang” (QS. Al-A‘la : 14-15).
7. Agar manusia bertakwa
“Hai manusia, sembahlah Tuhan yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa” (QS. Al-Baqarah : 21).
8. Mendapatkan rahmat Alloh
“Dan dirikanlah sholat, bayarlah zakat, dan taatlah kepada Rosul, supaya kalian diberi rahmat” (QS. An-Nur : 56).
a. Berdiri tegak
Pada saat berdiri tegak, seluruh syaraf menjadi satu titik yang berpusat pada otak. Posisi ini menyalurkan beban tubuh yang sama banyaknya pada kedua kaki, sehingga tubuh terbebaskan dari berat badan, meluruskan punggung dan memperbaiki postur tubuh. Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah, Gerakan ini mampu melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Dan ketika kita mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah yang kaya akan oksigen menjadi semakin lancar. Lalu kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
b. Rukuk
Ruku’ yang sempurna ditandai dengan tulang belakang yang lurus, sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan ini dapat menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut bisa merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah. Selain itu saat rukuk, otot-otot punggung terenggang dengan baik, sehingga tubuh terhindar dari penyakit yang menyerang tulang belakang dari leher hingga pinggul. Rukuk juga dapat menghindarkan atau menyembuhkan penyakit scoliose(pembengkakan tulang punggung).
c. Sujud
Menurut ilmuwan muslim, Profesor Sholeh, ia menyatakan bahwa gerakan sujud dapat memicu kecerdasan manusia. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir dengan maksimal, sehingga otak mendapatkan pasokan darah yang kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan begitu, sujud yang dilakukan dengan tuma’ninah (tenang dan khusuk) dan rutin dapat memacu kecerdasan, menguatkan otot-otot paha dan lutut. Sujud yang tuma’ninah juga dapat memudahkan persalinan, saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliguus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Keadaan ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih lama. Ini menguntungkan wanita, sebab dalam persalinan dibutuhkan pernafasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Jika otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami otot justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi). Sujud merupakan salah satu sarana untuk memperindah bentuk payudara, sujud merupakan latihan kekuatan untuk otot dada, ketika sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukkan pada lengan hingga telapak tangan. Pada saat inilah, terjadi kontraksi pada otot dada, bagian tubuh kebanggan wanita. Riset di atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk Islam setelah diamdiam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud. Di samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki dan tangan. Selain itu, gerakan sujud dapat memperbaiki fungsi kelenjar air susu dan mencegah wasir. Namun hal ini baru bisa terpenuhi jika dilakukan han ya dengan gerakan yang khusuk (tenang / tidak tergesa-gesa) seperti yang diperintahkan oleh Rosuluulloh
Dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Abu Ya’la disebutkan bahwa Rasulullah Shallollohu 'alaihi wa sallam melarang 3 perkara dalam sholat. Yaitu sholat dengan cepat seperti ayam yang mematuk, duduk, diatas tumit seperti duduknya anjing, dan menolah-noleh seperti musang. Beliau juga bersabda ”Sholatlah seperti halnya sholat orang yang akan meninggal, yaitu seakan-akan engkau melihat Alloh. Jika engkau tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR Thabrani, Ibnu Majah & Ahmad).
d. Duduk di antara 2 sujud dan tasyahud
Posisi duduk dalam sholat ini dapat mengurangi efek racun, menghindarkan atau menyembuhkan penyakit syaraf pangkal paha dan pembengkakan kelenjar kelamin dan merangsang gerakan peristaltik (meremas) usus besar. Duduk setelah sujud terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. Ketika iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini dapat menghindarkan rasa nyeri pada pangkal paha yang menyebabkan penderitanya tak dapat berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi pria, hal ini dikarenakan pada saat tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas deferens. Bila dilakukan dengan benar, posisi ini mampu mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
e. Salam
Gerakan pada waktu salam dapat menyembuhkan dan mencegah penyakit di bagian leher, amandel, tenggorokan, pendengaran, hipertensi, asma dan batuk. Dr. Edwin Frederick, dosen fakultas ilmu-ilmu syaraf yang bertempat tinggal di Amerika Serikat menyatakan bahwa di dunia ini ada ribuan dokter, tapi tidak ada satupun yang terkenal, dan sebagian besar dari mereka hanya memiliki kecerdasan intelegensia yang rendah. Walaupun begitu, masih ada secerca harapan, karena mereka dapat menyembuhkan penyakit-penyakit dan menjaga kesehatan dengan menggunakan sebuah mukjizat, yaitu sholat.
Para pakar kesehatan muslim mengatakan bahwa gerakan-gerakan sholat yang dimulai dengan berdiri, duduk dan sujud yang dikerjakan secara berulang-ulang dalam sehari merupakan suatu cara terbaik untuk melancarkan sistem peredaran darah. Dengan adanya sistem peredaran darah yang lancar, maka seluruh organ tubuh akan bertambah energik.
Itulah hikmah dari sholat yang diwajibkan oleh Allah. Adapun di antara rahmat Allah bagi para hamba-Nya adalah adanya anjuran untuk mengerjakan sholat sunnah, sholat yang tidak bersifat mengikat atau menakan, ia berfungsi sebagai tambahan dan untuk menyempurnakan kekurangan dalam mendirikan sholat fardhu. Dari Abu Hurairah, Rosulullah bersabda, “Perbuatan manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah sholat. (Pada hari itu) Allah berfirman kepada malaikat, “Lihatlah ibadah sholat hamba-Ku ini, apakah dia mengerjakannya dengan sempurna atau ada kekurangannya ?” Apabila sholatnya sempurna, maka sholatnya akan dicatat sempurnaa, apabila ia kurang, maka Allah berfirman, “Lihatlah, apakah hamba-Ku ini mengerjakan sholat sunnah ?” Apabila dia mengerjakan sholat sunnah, maka Allah berfirman, “ Sempurnalah kewajiban hamba-Ku ini dari sholat sunnahnya” (HR. Abu Dawud)
Sholat sunnah (Qiyamul Lail) juga dapat meringankan berdirinya di padang Mahsyar, karena ia telah berdiri lama untuk mengerjakan sholat di kegelapan malam, Ibnu Abbas radhiyallah ‘anhu berkata : “Barang siapa yang senang bila lamanya berdiri di hari kiamat diringankan oleh Allah, maka hendaklah ia memperlihatkan dirinya kepada Allah di malam hari dengan sujud dan berdiri mengingat hari akhir” (Ibnu Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ibnu Jarir, XXIII : 200).
Imam Abu Amru al-Auza’I radhiyallah ‘anhu mengatakan, “Barang siapa yang mau berlama-lama mengerjakan Qiyamul Lail, Allah akan memberi kemudahan baginya ketika menghadapi lamanya berdiri di hari kiamat” (Ibnu Katsir, al-Bidayah wa an-Nihayah, X : 117).
Saudaraku, dosa-dosamu tebal sekali, bertumpuk-tumpukan satu dengan yang lainnnya. Cacatmu semakin besar, sehingga bumi penuh dengannya. Kematian akan segera melompat ke arah nyawamu, padahal engkau belum memiliki bekal yang cukup dan diridhoi dari dunia ini (Ibn al-Jauzi, at-Tabshirah, 1 : 127).
Ibnu al-Qayyim mengatakan : “Seorang hamba akan berdiri di hadapan Allah dua kali, berdiri di hadapan-Nya ketika sholat dan berdiri di hadapan-Nya ketika bertemu dengan-Nya. Barang siapa dengan sebenar-benarnya yang pertama, maka Allah akan meringankan berdiri yang kedua. Barang siapa yang meremehkan yang pertama dan tidak memenuhinya dengan sebenar-benarnya, maka Allah akan memberatkan berdiri pada hari kiamat.” Berfirman yang Artinya : “Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari. Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak mempedulikan hari yang berat (hari kiamat)”(QS. Al-Insaan : 26-27) (Ibn al-Qayyim, al-Fawaid)
Selain dapat menangkal penyakit hati, kotoran maksiat dan dosa, Qiyamul Lailjuga dapat menangkal penyakit fisik. Ia dapat menolak penyakit-penyakit yang mengenai tubuh, menjaga dan memeliharanya dari segala gangguan dan penyakit penyakit, dengan seizin Allah Subhanahu wa ta’ala.
Dari Umamah al-Bahili radhiyallah ‘anhu, ia mengatakan : “Rosulullah Shallallohu ‘alaihi wa salam pernah bersabda, “Hendaklah kalian mengerjakan Qiyamul Lail, sesungguhnya itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, pendekatan diri kepada Allah, dapat mencegah dari perbuatan dosa dan mengapus kejahatan”(HR.Turmudzi).
Abu Utsman al-Khurasani radhiyallah ‘anhu mengatakan, “Qiyamul Lail merupakan kehidupan bagi tubuh, cahaya bagi hati, sinar pada penglihatan, dan kekuatan pada anggota tubuh”(al-Magrizi, Mukhtasar Qiyam al-Lail).
Berdasarkan muktamar yang diadakan di Kairo yang mengambil tema “Mu’jizat Kedokteran dalam Al-Qur’an” dengan judul makalah “Sholat Tarawih dan Pengaruhnya pada Kelenturan Tulang Punggung dan Kemampuan Fungsi Jantung setelah Berumur Enam Puluh Tahun” yang diajukan oleh pembahas. Obyek yang diteliti adalah 60 orang laki-laki dan perempuan yang dikategorikan menjadi 2, yaitu 30 orang yang mengerjakan sholat tarawih dan 30 orang yang tidak mengerjakan sholat tarawih pada tahun 1403 H. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan dan kelenturan tulang punggung dan kemampuan fungsi jantung.
Hasilnya sangat mengagumkan, sholat secara umum dan sholat tarawih secara khusus dapat melancarkan sistem peredaran darah dan sistem pernafasan dan mempunyai andil yang besar dalam melenturkan persendian dan tulang, terutama tulang punggung. Dari penelitian tersebut terlihat jelas bahwa ada perbedaan antara orang yang mengerjakan sholat tarawih dengan yang tidak mengerjakan dalam tingkat kelenturan tulang punggung dan kemampuan fungsi jantung. Sedangkan penelitian yang lebih lanjut, diperoleh data bahwa tidak tidur malam dapat menolong tubuh menangkal berbagai penyakit. Hal ini terjadi karena otak akan menyaring zat androfen yang dapat merasakan rasa sakit. Penyaringan otak pada zat androfen lebih banyak terjadi dalam keadaan dan tidak tidur, berbeda dengan keadaan ketika seorang tidur.
“Dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Sesungguhnya mengingat Allah (sholat) lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Ankabut : 45).
Sumber Pustaka:
Abdullah
Ath-Thoyar. 2006. Ensiklopedia Sholat.
Jakarta : Maghfirah Pustaka
Abu
Bakar Jabir Al-Jazairi. 2006. Fikih
Ibadah. Solo : Media Insani Publishing
Hasan
Bin ‘Ali As-Saqaf. Sholat Seperti Nabi
Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam. Bandung : Pustaka Hidayah
Hilmy
al-Khully. 2007. Sholat Itu Sungguh
Menakjubkan. Jakarta : Mirqat Publishing
Muhammad
Shalih Ali Abdillah Ishaq. 2006. Bersujud
dikeheningan Malam. Yogyakarta : Mitra Pustaka
Majalah
Elfata Volume 06 2006
Majalah
Alia Edisi Desember 2005
https://lh5.ggpht.com/iYWMqtXHu45t0vTFAG7n9pwOTcmE_qUZ8l7GkN4aBYyEfcsWVbh2V-uVGapbJ2CSGQ=w300
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.