Mungkin anda pernah menjumpai ada
anak yang sangat malas belajar, selalu loyo dan mengantuk, tidak bisa menerima
pelajaran yang disampaikan dan hasil ulangannya pun selalu jelek. Kira-kira
menurut anda apakah karena gurunya yang membosankan atau memang anaknya yang
kurang cerdas?
Bila anda menjumpai kasus seperti
di atas, jangan buru-buru memvonis bahwa sang anak memang kurang cerdas, karena
bisa jadi mereka mempunyai gaya belajar yang berbeda dan cara pengajarannya tidak
sesuai dengan gaya belajarnya. Dari cara pemasukan informasi ke dalam otak
melalui panca indra, ada lima
gaya belajar, yaitu
a.
Visual (penglihatan)
b.
Auditori (pendengaran)
c.
Kinestetik (gerakan)
d.
Alfactori (penciuman)
e.
Gustatory (pengecapan)
Dari kelima gaya belajar di atas,
ada 3 gaya yang paling dominan digunakan yaitu visual, auditori, dan
kinestetik. Selain itu, gaya belajar itu sendiri juga terdiri dari dua bagian,
gaya belajar yang bersifat eksternal (gaya belajar yang tergantung pada materi
atau media dari luar kita yang merupakan sumber informasi) dan gaya belajar
yang bersifat internal (gaya belajar yang tergantung pada kemampuan kita dalam
mengolah pikiran dan imajinasi).
Pertama, Gaya Belajar Visual.
Biasanya, orang visual belajar melalui hubungan visual. Saat melakukan
aktifitas, tangannya tidak bisa diam dan cenderung membuat coretan-coretan dan
berbicara dalam tempo yang sangat cepat. Media yang bisa membuat mereka
tertarik untuk belajar adalah poster, model/peralatan, OHP, komputer, buku, majalah, high lighting
(memberikan warna pada bagian yang dianggap penting), dll.
Kedua, Gaya Belajar Auditori.
Orang auditori cenderung belajar dengan menggunakan pendengarannya. Mereka
menyukai tempat
yang tenang ketika belajar dan berbicara lebih lambat dari pada orang visual. Cara belajar yang
mereka sukai adalah mendengarkan ceramah/rekaman/kuliah, mengadakan diskusi
dengan teman, belajar dengan mendengarkan informasi yang disampaikan, menyukai
kerja kelompok dan tanya jawab.
Ketiga, Gaya Belajar Kinestetik.
Gaya belajar yang satu ini sangat berbeda dengan gaya belajar yang lainnya,
mereka perlu bergerak ketika sedang belajar, dan apabila tidak maka mereka
tidak bisa belajar secara optimal. Penyandang kinestetik merupakan anak yang
hiperaktif dan tidak bisa diam, suka belajar dengan memanipulasi peralatan,
belajar sambil berjalan, dan suka belajar dengan mengalami sendiri apa yang
dipelajari. Para pelajar kinestetik biasanya di cap sebagai anak yang bandel
karena tidak bisa diam dan duduk seperti siswa yang lainnya.
Daftar
Pustaka
Jack Foster. Baca, Tertawa, Menang. Jogjakarta:
BACA!. 2005
Fadlan El-Qosaam. Super Teenager,Yogyakarta
: Pro-U Media
Adi W. Gunawan. 2005. Born To Be a Genius. Gramedia : Jakarta
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioh-OkwHOctNBglyAEIZJyb4PVhseTLBCHuH_MdRKeOEklPZIwBXbBHVfbQRd7PqQaJQICFFHYkxCSm2A7xygZIepabGIKJRe_za3j9l-mgOE8ikiiRjz_ozSko7dRrjYjV_IimjH1c2M/s1600/Bean+koclok.JPG
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.