Hitam Putih Buku “Bukti-Bukti Gus Dur Itu Wali” #2



Ketiga, berita tsunami dan ramalan. Dalam buku ini dituliskan bahwa ada beberapa orang yang memiliki kemampuan untuk meramalkan kejadian yang akan terjadi dimasa depan, beberapa diantaranya adalah berita tsunami Aceh pada halaman 21

Sebelumterjadinya tsunami, Abu Ibrahim (Tengku Ibrahm Woya) pernah mengatakan, air laut bakal naik sampai setinggi pohon kelapa, dan terbukti terjadi tsunami. Sebenarnya masih banyak cerita ghaib yang menjadikan ulama kharismatik ini selalu dicari-cari hanya untuk dimintai berkahnya.

Ramalan banjir Jakarta tahun 2002, yang terdapat dalam halaman 80
Bencana bisa datang kapan saja dan dimana saja. Tapi bagi orang yang dekat dengan Sang Pencipta, ia akan mengetahuinya sebelum bencana itu terjadi. Nah, salah satu kemampuan unik Gus Dur adalah kemampuannya meramal terjadinya sebuah bencana besar ini.

Berita bencana Tunami aceh tanggal 26 Desember 2000, pada halaman 83
Pada 26 Desember 2004, secara tiba-tiba bencana tsunami yang mengerikan meluluhlantakkan Aceh. Ratusan ribu nyawa melayang dan nasib ratusan ribu rakyat lainnya mengenaskan. Mereka kehilangan harta dan keluarganya.

Beberapa minggu sebelumnya, tepatnya di Masjid Agung Demak, H. Sulaiman diperintahkan melalui telepon untuk membuka al-Qur’an dan membuka ayat tepat dihalaman yang dibuka pertama kali. Halaman yang terbuka waktu itu adalah Surah Nuh, menceritakan tentang benajir besar yang melanda dan menghabiskan umat Nabi Nuh yang ingkar kepada Alloh swt.

H. Sulaiman pun bertanya kepada Gus Dur tentang makna surah yang dibacanya itu. “Akan  ada bencana besar yang menimpa Indonesia”, kata Gus Dur, tetapi tidak menyebutkan secara detail dimana dan kapan, serta apa bentuk bencananya. H. Sulaiman hanya diam sebentar mendengar penjelasan Gus Dur.

Benar saja, tak lama setelah itu, terjadi tsunami yang besar di Aceh. Dunia heboh, korban berjatuhan. Kesedihan pun melanda bangsa Indonesia. Masyarakat kemudian bahu membahu memberikan bantuan untuk mengurangi penderitaan para korban serta melakukan upaya pemulihan.

Ramalan bom BEJ dan lumpur lapindo yang ada dalam halaman 113
Salah satu pengikut dan sahabat Gus Dur, KH. Nuril Arifin, yang biasa dipanggil Gur Nuril sangat percaya akan kapabilitas cucu KH. Hasyim Asy’ari ini. Bukan hanya kata orang, ia menyaksikan sendiri ramalan Gus Dur yang terbukti.

Peristiwa pengebomman gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 2000 menjadi saksi pribadinya dengan Gus Dur. Kala itu, ia sedang mengobrol bersamanya, ditemani Gus Im (Hasyim Wahid, adik Gus Dur) dan Yenni Wahid. Lalu Gus Dur berujar, akan ada sebuah kejadian yang mengguncang Indonesia. Tak Berselang lama kemudian, terjadi bom di pusat keuangan Indonesia ini ada pada 14 September 2000.

Pada tahun 2006, Gus  Dur menyampaikan isyarah kepada Gus Nuril, pulau Jawa  akan terbelah. Dalam waktu tak terlalu lama, muncul kejadian semburan lumpur Lapindo yang menimbulkan penderitaan bagi ribuan masyarakat di Sidoarjo. Sampai sekarang, persoalan ini belum selesai.

Ramalan merupakan salah satu perkara ghoib dalam islam, daqn perkara ghoib tidak ada  yang tahu, kecuali hanya Alloh saja yang tahu. Ada banyak hadis yang menjelaskan bahwa naya Alloh saja yang tahu perkara ghoib. Adapun mengenai ramalan tentang berbagai hal yang dituliskan dalam buku tersebut, merupakan berita dari langit yang dicuri oleh jin dan diperdengarkan kepada manusia.

قَالَتْ عَائِشَةُ سَأَلَ أُنَاسٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْكُهَّانِ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسُوا بِشَيْءٍ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَ أَحْيَانًا الشَّيْءَ يَكُونُ حَقًّا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تِلْكَ الْكَلِمَةُ مِنْ الْحق يَخْطَفُهَا الْجِنِّيُّ فَيَقُرُّهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ قَرَّ الدَّجَاجَةِ فَيَخْلِطُونَ فِيهَا أَكْثَرَ مِنْ مِائَةِ كَذْبَةٍ

Dari Aisyah radhiyallohu anha, dia berkata, "Beberapa orang pernah bertanya kepada Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam tentang perdukunan, maka Rasulullah menjawab, 'Para dukun itu sebenarnya tidak mengerti apa-apa' Kemudian orang-orang itu bertanya lagi, "Ya Rasulullah, terkadang mereka itu memberitahukan sesuatu dan kemudian terbukti benar?" Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Itu adalah ucapan benar {dari langit} yang diperoleh jin. Setelah itu ia bisikkan ke telinga manusia bagai kokok ayam. Kemudian mereka campurkan dengan lebih dari seratus kedustaan." (HR. Muslim)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا غُولَ

Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Rasulullah bersabda, "Tidak ada hantu " (HR. Abu daud, Hasan Shahih menurut al-albani)

Berdasarkan hadis diatas sangat jelas bahwa berita ghoib yang didengarkan oleh manusia merupakan berita yang dicuri oleh jin dari langit. Dan adapun berita tersebut telah ditambah-tambahi oleh mereka, yang mana kadang benar kadang salah, bukan karena kemampuan meramal atau karena kewalian seseorang.

Keempat, ilmu lipat bumi. Dalam kepercayaan masyarakat nusantara., beberapa orang adaa yang diyakini memiliki ilmu lipat bumi. Ilmu lipat bumi adalah ilmu yang dimiliki seseorang untuk memperpendek jarak dan waktu, sehingga jarak bukanlah suatu masalah karena berapapun jauhnya tetap bisa ditempuh hanya dalam jangka waktu yang tidak lama. Dalam buku ini juga dituliskannya beberapa kejadian yang dianggap sebagai praktek ilmu lipat bumi, diantaranya adalah yang terdapat dalam halaman 20

. . . . . orang yang sangat dihormati Gus Dur tersebut ternyata adalah almarhum Teungku Ibrahim Woyla dari Woyla, Aceh Barat. Tokoh ini merupakan orang yang sangat dihormati di Aceh. Masyarakat Aceh memanggilnya “Teungku Beurahim Wayla” dan percaya bahwa ia sering menunaikan shalat jum’at di Mekkah dan kembali pada hari itu juga.

Menurut cerita masyarakat Aceh, dia bisa berjalan cepat, lebih cepat dari pada mobil. Dia jarang naik bus, tapi lebih senang jalan kaki. Ia juuga dipercaya bisa menghilang. Ada orang yang menyebutnya sebagai “Dewa Tidur”, yang menghabiskan hari-harinya dengan tidur. . . . .

Dan juga halaman 41
Gus Dur diyakini juga memiliki kemampuan seperti ini. Kesaktian ini diceritakan oleh Nuruddi n Hidayat. Ia menuturkan, suatu ketika Gus Dur melakukan perjalanan dari Garut ke Jakarta, seusai menghadiri sebuah acara PKB. Jalur yang ditempuh adalah jalur Puncak yang medannya berliku-liku, naik turun dan sempit. Namun, perjalanan yang seharusnya ditempuh selama lima jam ini, ternyata hanya perlu waktu sekitar tiga jam.
Boleh percaya boleh tidak, mitos tentang ilmu melipat bumi ini juga terdapat dalam kisah Wali Songo. Saat mengundang rapat, Sunan Bonang menggunakan beduk untuk memanggil para wali yang tersebar diberbagai lokasi ditanah Jawa. Ketika mendengar beduk itu, para wali lainnya menggunakan ilmu lipat bumi agar cepat sampai ditempat pertemuan.

Jika diamati ilmu laduni ini mirip seperti dengan kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad dan ilmu laduni ini layaknya sebuah mukjizat yang diberikan oleh Alloh kepada Rosul-Nya dan mungkin malah melebihinya. Lihat saja ketika Rosululloh dan Abu Bakar melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah, mereka harus bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari untuk bersembunyi dari kejaran kafir quraisy. Dan mereka baru sampai di Madinah setelah melakukan perjalanan selama 7 hari. Bila dibandingkan dengan tulisan mereka dalam buku tersebut, maka seolah-olah kemampuan orang yang mempunyai ilmu laduni melebihi kemampuan Nabi. Satu hal lagi yang aneh dalam tulisan tersebut, Sunan Bonang menggunakan beduk untuk mengundang para Wali Songo yang tersebar dibeberapa tempat atau daerah agar segera mendatangi undangan.

Seperti yang kita ketahui, bahwa yang disebut Wali Songo adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria dan Sunan Gunung jati. Mereka merupakan penyebar agama islam di Indonesia. Yang membuat penulis heran adalah bagaiman mungkin mereka bisa berkumpul, padahal mereka hidup pada zaman yang berbeda. Untuk lebih jelasnya berikut penulis lampirkan data diri para Wali Songo

Keterangan = (P) Perkiraan

Menurut pengamatan penulis, jika berdasarkan tabel keterangan diatas, para Wali Songo tidak mungkin mengadakan rapat bersam. Silahkan lihat tabel diatas, pada tahun 1419 Sunan Gresik sudah meninggal, dan Sunan Ampel berumur 18 tahun, sedangkan Wali yang lainnya belum lahir, lalu apakah mungkin mereka bisa bertemu lalu mengadakan rapat bersama-sama ? ini pertanyaan yang harus dijawab karena sebuah sejarah harus jelas, bukan sekedar katanya atau kata orang.

Kelima, gara-gara foto Gus Dur dan Syeikh ‘Abdul Qodir Jaelani rumah tidak kebakaran. Pada hari selasa, 1 Oktober 2013, dikawasan pemukiman Kelapa gading, Jakarta Utara, telah terjadi kebakaran yang mengakibatkan 1.325 rumah terbakar, namun yang aneh adalah ada dua rumah yang tidak terbakar, dan dnua rumah tersebut mungkin karena memasang gambar Gus Dur dan Syeikh ‘Abdul Qodir Jaelani, seperti yang tertulis dalam kutipan berikut ini yang berasal dari halaman 59

“Alhamdulillah, api tidak mampu menembus rumah saya,” ungkap Suwito, salah satu pemiliki rumah yang selamat itu.
Kok bisa ? Suwito yang juga ketua RT setempat itu tak sungkan membeberkan rahasianya. “Mungkin, rumah ini selamat karena ada gambar Gus Dur dan Syeikh Abdul Qodir jailani dirumah kami,” ungkapnya.

Tidak mungkin seseorang dapat selamat dari musibah hanya karena foto atau gambar seseorang yang dianggap mempunya ilmu agama yang banyak. Jangankan sebuah rumah yang ada fotonya Gus Dur dan Syeikh ‘Abdul Qodir Jaelani, Ka’bah yang merupakan baitulloh saja, yang nota bene adalah kiblat umat islam, pernah beberapa kali mengalami kebanjiran. Apa tidak lebih berharga baitulloh bila dibandingkan dengan kedua gambar tokoh tersebut. Perbuatan seperti ini merupakan pengkultusan terhadap seseorang dan bisa juga masuk dalam syirik khofi. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap isi buku ini.

Apa yang penulis tulisan diatas hanya sebagian kecil dari isi buku tersebut, yang menurut penulis bisa menyebabkan orang lain menjadi salah kaprah ketika membaca buku tersebut. Masih ada banyak tulisan lainnya yang tidak sepenuhnya benar, namun karena adanya keterbatasan waktu tenaga dan fasilitas, maka hanya secuil ini saja yang penulis bahas.

Sumber Pustaka
Al-Albani, M. Nashirudin. 2006. Ringkasan Shahih Muslim. Jakarta : Gema Insani Press
Al-Albani, M. Nashirudin. 2006. Ringkasan Shahih Bukhari. Jakarta : Gema Insani Press
Achmad Mukafi Niam dan Syaifulloh Amin. 2014. Bukti-Bukti Gus Dur itu Wali : 99 Kesaksian Tak Terbantahkan dari Sahabat, Orang Dekat, Kolega dan Keluarga . Jakarta : Renebook

Related Posts:

No comments:

Post a Comment

Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.

Powered by Blogger.