
Sebelumterjadinya
tsunami, Abu Ibrahim (Tengku Ibrahm Woya) pernah mengatakan, air laut bakal
naik sampai setinggi pohon kelapa, dan terbukti terjadi tsunami. Sebenarnya
masih banyak cerita ghaib yang menjadikan ulama kharismatik ini selalu
dicari-cari hanya untuk dimintai berkahnya.
Ramalan
banjir Jakarta tahun 2002, yang terdapat dalam halaman 80
Bencana
bisa datang kapan saja dan dimana saja. Tapi bagi orang yang dekat dengan Sang
Pencipta, ia akan mengetahuinya sebelum bencana itu terjadi. Nah, salah satu
kemampuan unik Gus Dur adalah kemampuannya meramal terjadinya sebuah bencana
besar ini.
Berita
bencana Tunami aceh tanggal 26 Desember 2000, pada halaman 83
Pada
26 Desember 2004, secara tiba-tiba bencana tsunami yang mengerikan
meluluhlantakkan Aceh. Ratusan ribu nyawa melayang dan nasib ratusan ribu
rakyat lainnya mengenaskan. Mereka kehilangan harta dan keluarganya.
Beberapa
minggu sebelumnya, tepatnya di Masjid Agung Demak, H. Sulaiman diperintahkan
melalui telepon untuk membuka al-Qur’an dan membuka ayat tepat dihalaman yang
dibuka pertama kali. Halaman yang terbuka waktu itu adalah Surah Nuh,
menceritakan tentang benajir besar yang melanda dan menghabiskan umat Nabi Nuh
yang ingkar kepada Alloh swt.
H.
Sulaiman pun bertanya kepada Gus Dur tentang makna surah yang dibacanya itu.
“Akan ada bencana besar yang menimpa Indonesia”, kata Gus Dur, tetapi
tidak menyebutkan secara detail dimana dan kapan, serta apa bentuk bencananya.
H. Sulaiman hanya diam sebentar mendengar penjelasan Gus Dur.
Benar
saja, tak lama setelah itu, terjadi tsunami yang besar di Aceh. Dunia heboh,
korban berjatuhan. Kesedihan pun melanda bangsa Indonesia. Masyarakat kemudian
bahu membahu memberikan bantuan untuk mengurangi penderitaan para korban serta
melakukan upaya pemulihan.
Ramalan bom
BEJ dan lumpur lapindo yang ada dalam halaman 113
Salah
satu pengikut dan sahabat Gus Dur, KH. Nuril Arifin, yang biasa dipanggil Gur
Nuril sangat percaya akan kapabilitas cucu KH. Hasyim Asy’ari ini. Bukan hanya
kata orang, ia menyaksikan sendiri ramalan Gus Dur yang terbukti.
Peristiwa
pengebomman gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 2000 menjadi saksi pribadinya
dengan Gus Dur. Kala itu, ia sedang mengobrol bersamanya, ditemani Gus Im
(Hasyim Wahid, adik Gus Dur) dan Yenni Wahid. Lalu Gus Dur berujar, akan ada
sebuah kejadian yang mengguncang Indonesia. Tak Berselang lama kemudian,
terjadi bom di pusat keuangan Indonesia ini ada pada 14 September 2000.
Pada
tahun 2006, Gus Dur menyampaikan isyarah kepada Gus Nuril, pulau
Jawa akan terbelah. Dalam waktu tak terlalu lama, muncul kejadian
semburan lumpur Lapindo yang menimbulkan penderitaan bagi ribuan masyarakat di
Sidoarjo. Sampai sekarang, persoalan ini belum selesai.
Ramalan
merupakan salah satu perkara ghoib dalam islam, daqn perkara ghoib tidak
ada yang tahu, kecuali hanya Alloh saja yang tahu. Ada banyak hadis yang
menjelaskan bahwa naya Alloh saja yang tahu perkara ghoib. Adapun mengenai
ramalan tentang berbagai hal yang dituliskan dalam buku tersebut, merupakan
berita dari langit yang dicuri oleh jin dan diperdengarkan kepada manusia.
قَالَتْ عَائِشَةُ سَأَلَ أُنَاسٌ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْكُهَّانِ فَقَالَ
لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسُوا بِشَيْءٍ
قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَ أَحْيَانًا الشَّيْءَ
يَكُونُ حَقًّا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تِلْكَ
الْكَلِمَةُ مِنْ الْحق يَخْطَفُهَا الْجِنِّيُّ فَيَقُرُّهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ
قَرَّ الدَّجَاجَةِ فَيَخْلِطُونَ فِيهَا أَكْثَرَ مِنْ مِائَةِ كَذْبَةٍ
Dari Aisyah radhiyallohu anha, dia
berkata, "Beberapa orang pernah bertanya kepada Rasulullah shallallohu
‘alaihi wa sallam tentang perdukunan, maka Rasulullah menjawab, 'Para dukun
itu sebenarnya tidak mengerti apa-apa' Kemudian orang-orang itu bertanya
lagi, "Ya Rasulullah, terkadang mereka itu memberitahukan sesuatu dan
kemudian terbukti benar?" Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda, "Itu adalah ucapan benar {dari langit} yang diperoleh jin.
Setelah itu ia bisikkan ke telinga manusia bagai kokok ayam. Kemudian mereka
campurkan dengan lebih dari seratus kedustaan." (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا غُولَ
Dari Abu Hurairah, dia berkata,
"Rasulullah bersabda, "Tidak ada hantu " (HR. Abu daud,
Hasan Shahih menurut al-albani)
Berdasarkan
hadis diatas sangat jelas bahwa berita ghoib yang didengarkan oleh manusia
merupakan berita yang dicuri oleh jin dari langit. Dan adapun berita tersebut
telah ditambah-tambahi oleh mereka, yang mana kadang benar kadang salah, bukan
karena kemampuan meramal atau karena kewalian seseorang.
Keempat, ilmu
lipat bumi. Dalam kepercayaan masyarakat nusantara., beberapa orang adaa
yang diyakini memiliki ilmu lipat bumi. Ilmu lipat bumi adalah ilmu yang
dimiliki seseorang untuk memperpendek jarak dan waktu, sehingga jarak bukanlah
suatu masalah karena berapapun jauhnya tetap bisa ditempuh hanya dalam jangka
waktu yang tidak lama. Dalam buku ini juga dituliskannya beberapa kejadian yang
dianggap sebagai praktek ilmu lipat bumi, diantaranya adalah yang terdapat
dalam halaman 20
.
. . . . orang yang sangat dihormati Gus Dur tersebut ternyata adalah almarhum
Teungku Ibrahim Woyla dari Woyla, Aceh Barat. Tokoh ini merupakan orang yang
sangat dihormati di Aceh. Masyarakat Aceh memanggilnya “Teungku Beurahim Wayla”
dan percaya bahwa ia sering menunaikan shalat jum’at di Mekkah dan kembali pada
hari itu juga.
Menurut
cerita masyarakat Aceh, dia bisa berjalan cepat, lebih cepat dari pada mobil.
Dia jarang naik bus, tapi lebih senang jalan kaki. Ia juuga dipercaya bisa
menghilang. Ada orang yang menyebutnya sebagai “Dewa Tidur”, yang menghabiskan
hari-harinya dengan tidur. . . . .
Dan juga
halaman 41
Gus
Dur diyakini juga memiliki kemampuan seperti ini. Kesaktian ini diceritakan
oleh Nuruddi n Hidayat. Ia menuturkan, suatu ketika Gus Dur melakukan
perjalanan dari Garut ke Jakarta, seusai menghadiri sebuah acara PKB. Jalur
yang ditempuh adalah jalur Puncak yang medannya berliku-liku, naik turun dan
sempit. Namun, perjalanan yang seharusnya ditempuh selama lima jam ini,
ternyata hanya perlu waktu sekitar tiga jam.
Boleh
percaya boleh tidak, mitos tentang ilmu melipat bumi ini juga terdapat dalam
kisah Wali Songo. Saat mengundang rapat, Sunan Bonang menggunakan beduk untuk
memanggil para wali yang tersebar diberbagai lokasi ditanah Jawa. Ketika
mendengar beduk itu, para wali lainnya menggunakan ilmu lipat bumi agar cepat
sampai ditempat pertemuan.
Jika diamati
ilmu laduni ini mirip seperti dengan kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad dan ilmu
laduni ini layaknya sebuah mukjizat yang diberikan oleh Alloh kepada Rosul-Nya
dan mungkin malah melebihinya. Lihat saja ketika Rosululloh dan Abu Bakar
melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah, mereka harus bersembunyi di Gua Tsur
selama tiga hari untuk bersembunyi dari kejaran kafir quraisy. Dan mereka baru
sampai di Madinah setelah melakukan perjalanan selama 7 hari. Bila dibandingkan
dengan tulisan mereka dalam buku tersebut, maka seolah-olah kemampuan orang
yang mempunyai ilmu laduni melebihi kemampuan Nabi. Satu hal lagi yang aneh
dalam tulisan tersebut, Sunan Bonang menggunakan beduk untuk mengundang para
Wali Songo yang tersebar dibeberapa tempat atau daerah agar segera mendatangi
undangan.
Seperti yang
kita ketahui, bahwa yang disebut Wali Songo adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel,
Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan
Muria dan Sunan Gunung jati. Mereka merupakan penyebar agama islam di
Indonesia. Yang membuat penulis heran adalah bagaiman mungkin mereka bisa
berkumpul, padahal mereka hidup pada zaman yang berbeda. Untuk lebih jelasnya
berikut penulis lampirkan data diri para Wali Songo
Keterangan
= (P) Perkiraan
Menurut
pengamatan penulis, jika berdasarkan tabel keterangan diatas, para Wali Songo
tidak mungkin mengadakan rapat bersam. Silahkan lihat tabel diatas, pada tahun 1419
Sunan Gresik sudah meninggal, dan Sunan Ampel berumur 18 tahun, sedangkan Wali
yang lainnya belum lahir, lalu apakah mungkin mereka bisa bertemu lalu
mengadakan rapat bersama-sama ? ini pertanyaan yang harus dijawab karena sebuah
sejarah harus jelas, bukan sekedar katanya atau kata orang.
Kelima, gara-gara
foto Gus Dur dan Syeikh ‘Abdul Qodir Jaelani rumah tidak kebakaran. Pada
hari selasa, 1 Oktober 2013, dikawasan pemukiman Kelapa gading, Jakarta Utara,
telah terjadi kebakaran yang mengakibatkan 1.325 rumah terbakar, namun yang
aneh adalah ada dua rumah yang tidak terbakar, dan dnua rumah tersebut mungkin
karena memasang gambar Gus Dur dan Syeikh ‘Abdul Qodir Jaelani, seperti yang
tertulis dalam kutipan berikut ini yang berasal dari halaman 59
“Alhamdulillah,
api tidak mampu menembus rumah saya,” ungkap Suwito, salah satu pemiliki rumah
yang selamat itu.
Kok
bisa ? Suwito yang juga ketua RT setempat itu tak sungkan membeberkan
rahasianya. “Mungkin, rumah ini selamat karena ada gambar Gus Dur dan Syeikh
Abdul Qodir jailani dirumah kami,” ungkapnya.
Tidak
mungkin seseorang dapat selamat dari musibah hanya karena foto atau gambar
seseorang yang dianggap mempunya ilmu agama yang banyak. Jangankan sebuah rumah
yang ada fotonya Gus Dur dan Syeikh ‘Abdul Qodir Jaelani, Ka’bah yang merupakan
baitulloh saja, yang nota bene adalah kiblat umat islam, pernah beberapa kali
mengalami kebanjiran. Apa tidak lebih berharga baitulloh bila dibandingkan
dengan kedua gambar tokoh tersebut. Perbuatan seperti ini merupakan
pengkultusan terhadap seseorang dan bisa juga masuk dalam syirik khofi. Oleh
karena itu, kita harus berhati-hati terhadap isi buku ini.
Apa yang
penulis tulisan diatas hanya sebagian kecil dari isi buku tersebut, yang
menurut penulis bisa menyebabkan orang lain menjadi salah kaprah ketika membaca
buku tersebut. Masih ada banyak tulisan lainnya yang tidak sepenuhnya benar,
namun karena adanya keterbatasan waktu tenaga dan fasilitas, maka hanya secuil
ini saja yang penulis bahas.
Sumber
Pustaka
Al-Albani,
M. Nashirudin. 2006. Ringkasan Shahih Muslim. Jakarta : Gema Insani Press
Al-Albani,
M. Nashirudin. 2006. Ringkasan Shahih Bukhari. Jakarta : Gema Insani
Press
Achmad
Mukafi Niam dan Syaifulloh Amin. 2014. Bukti-Bukti Gus Dur itu Wali : 99
Kesaksian Tak Terbantahkan dari Sahabat, Orang Dekat, Kolega dan Keluarga .
Jakarta : Renebook
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.