Dewasa ini komputer merupakan bukan hal yang aneh,
terlebih lagi internet. Karena berbagai sendi kehidupan telah menggunakan dunia
internet mulai pendidikan, bisnis sampai agama. Dengan menggunakan internet
kehidupan jadi lebih praktis. Dalam dunia sekolah pun juga menggunakan
internet, misalnya pendataan
sekolah dan dalam pengerjaan tugas-tugas sekolah.
Guru dalam dunia
pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena guru sebagai pendidik
siswa sehingga maju mundurnya pendidikan juga dipengaruhi oleh guru. Ketika
saya menggantikan teman saya selama kurang lebih 7 bulan untuk menjadi operator
warnet saya menemukan hal yang sangat unik.
Dalam menjadi operator
warnet saya diharuskan melayani customer sebaik mungkin dengan kemampuan saya.
Seringkali ada siswa SD yang datang untuk minta dicarikan puisi ataupun
dongeng, semula saya suruh mencari sendiri lewat internet, namun mereka belum
bisa sehingga saya membantunya untuk mencari. Hal ini tidak cuma terjadi
sekali, namun berulang kali. Usut punya usut mereka mendapat tugas mencari
puisi atau dongeng lewat internet[1]
oleh gurunya dan mereka tidak boleh mencari di koran maupun, majalah maupun
tabloid. Saya pun bertanya kepada teman saya yang juga guru perihal guru
memberi tugas tersebut. Menurut informasi teman saya guru, tersebut juga tidak
bisa mengoperasikan komputer apalagi googling. Yang mengherankan mengapa guru
tersebut memberi tugas yang belum mereka bisa dan belum diajarkan ? padahal
gurunya saja tidak bisa. Jika memang gurunya tidak bisa ya tidak usah memberi
beban yang berat kepada murid. Dan jika tujuannya agar anak mengenal dunia
internet, sebaiknya sang guru mengajarkan terlebih dahulu kepada murid. Ketika
murid mendapat tugas dan mereka tidak mampu mengerjakannya, sering kali anak
yang menjadi korban, mereka mendapat marah dari kedua orang tuanya, sehingga
langkah yang baik adalah memberi tugas sesuai dengan kemampuan anak, jangan
sampai murid kencing berlari, guru nggak
kencing.
Beberapa guru juga
kadang, menurut saya aneh, karena belum apa-apa sudah memberi tugas yang
berjibun, padahal muridnya belum mendapat jatah buku dari sekolah dan mereka
belum diajari ataupun mendapat penjelasan materi tersebut. Murid saya sering
mengeluh dengan PR yang banyak, mereka tidak bisa mengerjakan soal yang
diberikan guru. Walhasil, kadang kala mereka stress karena jika tidak
mengerjakan tugas akan mendapatkan hukuman. Sedangkan guru-guru yang lainnya
lagi tiap hari up date status di Facebook dan twitter, namun mereka hampir 5 tahun lebih tidak pernah up
date ilmu pengetahuan dan buku pelajaran. Pernah suatu ketika murid les saya
mendapat PR dari gurunya, dan ada pertanyaan : “Dimanakah letak pencernaan mekanis ?” kemudian saya suruh jawab “Di mulut dan lambung”. Keesokan harinya,
jawaban tersebut ternyata disalahkan oleh gurunya, jawaban versi gurunya adalah
dibagian mulut. Jika menurut dari beberapa literatur yang saya baca, pencernaan
mekanis bisa dilakukan oleh mulut dan lambung, salah satunya adalah dalam buku
yang berjudul “Buku Lengkap RPAL SD”
karya Djoko Indarto yang diterbitkan Pustaka Widyatama, dimulut pencernaan mekanik terjadi di mulut saat gigi melumat dan
mengaduk makanan, pencernaan kimiawi di mulut dilakukan oleh enzim ptyalin yang
berfungsi menguraikan pati dan makanan menjadi zat gula. Sedangkan dilambung,
pencernaan mekanik dilakukan oleh otot-otot dinding lambung, dan pencernaan
kimiawi dilakukan oleh getah/asam lambung[2]. Dihari selanjutnya murid saya membawa beberapa
bukti dari jawabannya untuk diserahkan kepada guru, namun bukan pembenaran
melainkan malah mendapat teguran, guru bilang bahwa murid tidak boleh protes
dan jawaban tersebut berasal dari kunci jawaban. Ini bukan kasus yang pertama
kali, saya sering menjumpai kasus yang serupa. Saya merasa heran, kenapa banyak
guru yang menutup diri ketika ada siswa yang membawa kebenaran, apakah karena
mereka masih kecil dan status mereka yang masih menjadi siswa ? yang terbaik
adalah undzur maa kola walaa tandzur man
kola, perhatikan apa yang dibicarakan, dan jangan perhatikan siapa yang bicara.
Jika memang terbukti jawabannya betul, walaupun masih kecil, kita harus
mengakuinya, mengakui kita yang salah tidak akan menurunkan harga diri. Kita
tidak usah menutupi dengan beribu alasan kalau memang salah, hal ini malah akan
menjadi bumerang bagi diri kita sendiri.
[1]
Dalam kasus yang lainnya, ada anak
kelas 1 SD yang disuruh untuk mencari hadis tentang niat di internet, padahal
anak sekecil itu tidak dapat menyalakan komputer apalagi mencari hadis di internet,
dan yang lebih penting adalah tidak semua komputer di internet sudah terinstal
bahasa arab, sehingga ini menimbulkan masalah lagi bagi si anak dan orang
tuanya.
[2]
Lihat Buku lengkap RPAL SD. Oleh
Djoko Indarto. Jakarta : Pustaka Widyatama, 2011. Hal. 111 dan 113.
Sumber Gambar :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeMEFfi2bO6aXI0K9qhPRt2QmbEI025rCMrYx6W-wPOetPHqTogaM9PqzLtp0BYVn4vVM9FlfaqI9aDyBmVfuxBK0u7JplWwBfBFuIYs9HUiLOj0XvP8tDt4kAE5QzVluFG-gKdwUPemju/s640/20132_1109733163300_1825996501_215830_5738618_n.jpg
Sumber Gambar :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeMEFfi2bO6aXI0K9qhPRt2QmbEI025rCMrYx6W-wPOetPHqTogaM9PqzLtp0BYVn4vVM9FlfaqI9aDyBmVfuxBK0u7JplWwBfBFuIYs9HUiLOj0XvP8tDt4kAE5QzVluFG-gKdwUPemju/s640/20132_1109733163300_1825996501_215830_5738618_n.jpg
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.