
Pada
awalnya saya sempat ragu, tapi pada akhirnya saya tetap melanjutkan sekolah.
Pagi, saya pergi sekolah, setelah pulang saya langsung bekerja sampai jam 16.30
sore dan mulai lagi jam 19.30 sampai jam 23.00 malam. Hal ini berlanjut hingga
menginjak di SMA, dan alhamdulillah sekarang saya hampir menyelesaikan S1 pendidikan
bahasa inggris. Saya akui, hal ini tidaklah mudah seperti yang dipikirkan
sebagian orang, dalam kurun waktu tersebut, sudah begitu banyak kritik yang
dilontarkan. Namun, itulah ide, ia sangat rawan dikritik oleh orang lain.
Seperti yang diungkapkan Charles Brower “Sebuah
ide itu rawan. Ide itu bisa dibunuh dengan sebuah senyuman menyeringai atau
sebuah tindakan menguap. Ide itu bisa dipukul sampai mati dengan sebuah
sindiran dan ditakut-takuti sampai mati dengan sebuah kerutan pada alis mata
kanan seseorang.” Simak pula perkataan Robert Grudin dalam The
Grace of Great Thing “Kreatifitas
itu berbahaya, kita tidak bisa membuka diri kita pada pandangan-pandangan baru
tanpa membahayakan keamanandiri asumsi-asumsi kita sebelumnya, kita tidak bisa
mengajukan ide-ide baru tanpa menerima resiko ditolak atau tidak disetujui.”
Tidak
mungkin kita bisa menghindar dari kritikan orang lain, terkait tentang ide yang
kita miliki. Orang lain tentu saja akan mengeluarkan kata-kata tidak setuju,
dan kita tidak mungkin bisa menuruti keinginan semua orang di sekitar kita.
Namun, hal yang terbaik adalah memikirkan kembali dan mempertahankan ide-ide
yang kita miliki, karena orang yang berharga adalah orang yang berani mengambil
resiko. “Kucing-kucing yang berharga
hanyalah kucing-kucing yang berani mengambil resiko” begitu kata pianis
Thelonious Monk.
Sama
halnya dengan yang saya lakukan. Menurut sebagian orang, kuliah adalah
perbuatan yang tidak ada manfaatnya, karena hanya akan menghabiskan uang dan
setelah lulus pun tetap akan menjadi pengangguran. Jika menuruti perkataan
mereka, saya tidak mungkin bisa meraih gelar sarjana. Menurut saya kuliah
bukanlah ajang untuk mencari pekerjaan, melainkan untuk menambah wawasan,
membuka potensi yang ada pada diri kita, tempat untuk belajar bersosialisasi
dan berkomunikasi, membuka pikiran maupun untuk memperdalam kemampuan yang kita
miliki. Jadi bukan sekedar untuk mendapatkan pekerjaan semata.
Jika
anda punya ide jangan hanya dipendam, lupakan apa kata orang lain. Mereka hanya
pandai memberi komentar, cobalah apa saja yang pernah terlintas di benak, atau
cobalah mendengarkan perkataan Lincoln Steffens yang ditulis pada tahun 1931:
Tidak ada yang dikerjakan, segala
sesuatu di atas bumi ini tetap dilakuakn atau telah dilakuakn. Lukisan paling
besar belum terlukis, drama paling besar belum ditulis, puisi paling besar
belum disyairkan. Di dunia belum ada kereta api yang sempurna, juga tidak ada
pemerintahan yang baik, juga tidak ada sebuah hukum yang masuk akal. Fisika,
matematika, dan terutama ilmu-ilmu pengetahuan yang paling maju dan paling
eksak, sedang direvisi secara fundamental. Kimia baru saja menjadi sebuah sains
psikologi, ekonomi dan sosiologi sedang menantikan seorang Darwin, yang karyanya
pada gilirannya akan menantikan seorang Einstein.
Jika anak laki-laki yang
berhura-hura di kampus bisa menceritakan hal ini, mereka mungkin tidak semuanya
menjadi orang yang ahli dalam bidang sepak bola, partai-partai dan meraih
peringkat-peringkat. Akan tetapi, mereka tidak diberitahu tentang hal ini;
mereka diberitahu untuk mempelajari apa yang sudah diketahui. Ini sama sekali
tidak ada apa-apanya.[1]
Sumber Gambar :
http://data.hdwallpapers.im/i_have_no_idea.jpg
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.