Breaking News
recent

Orang Tua VS Anak

Menjadi orang tua tidaklah mudah, kita harus dapat mendidik anak dengan baik dan mempunyai ilmu yang cukup agar anak kita dapat menjadi orang yang berguna. Oleh karena itu, sejak dini anak-anak sudah dibekali dengan ilmu pengetahuan. Namun tak jarang pula yang ada yang salah kaprah memberi pendidikan, mereka kadang kala over dengan menjejali otak anaknya dengan berbagai pengetahuan, seperti teman saya yang sebut saja namanya Heri. Heri mempunyai anak yang bernama Dika. Heri menaruh anaknya di SD Plus dengan harapan anaknya memiliki kemampuan yang lebih bila dibanding dengan anak lainnya. Selain itu Dika juga mempunyai segudang aktivitas lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut
  1. Sekolah SD sampai dirumah jam 15:00
  2. Senin, rabu dan jum’at jam 15:30-17:00 latihan renang
  3. Selasa, kamis dan sabtu jam 15:30-17:00 les di lembaga bimbingan belajar
  4. Hampir setiap hari jam 18:00-18:30 les privat al-qur’an
  5. Setiap hari jam 18:30-20:00 les privat
  6. Minggu kadang ada latihan renang tambahan
Lumayan padat untuk anak yang masih duduk dibangku Sekolah  Dasar, nilainya pun lumayan bagus karena Dika peringkat 3 dikelasnya. Sewaktu orang tuanya tidak dirumah dan Dika bersama saya, saya mencoba bertanya terkait kegiatannya tersebut, dia mengaku sebenarnya merasa capek dengan kegiatan tersebut, namun karena ditekan orang tuanya dia menjadi takut dan kadang dia tidak serius dalam mengerjakan soal yang diberikan gurunya. Dika merasa tidak dihargai, walapun sudah dapat nilai 8,5 Dika masih di marahi oleh orang tuanya. Orang tuanya pun juga menuntut agar dia bisa dan mendapat nilai bagus dalam berbagai ilmu pengetahuan, termasuk tuntutan mengetik 10 jari.
Saya juga heran dasar apa yang dipakai oleh kedua orang tuanya, apakah agar anaknya dapat menguasai banyak ilmu pengetahuan dan menjadi orang yang sukses? jika kenyatannya begitu maka kurang tepat.  Asal tahu saja bahwa mendorong dan memaksa itu sudah berbeda. Mendorong anak agar bersemangat adalah menghargai usaha yang sudah dicapai dan memberi support agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Sedangkan memaksa adalah tidak menghargai hasil yang sudah dicapai dan mengharuskan anak mendapat hasil yang terbaik, misalnya mengharuskan anak mendapat nilai 9 atau 10. Hal inilah yang terjadi pada Dika. Yang sangat saya sesalkan adalah orang tua Dika juga seorang guru SD, seharusnya orang tuanya tahu bagaimana mendidik anak dengan baik, bukan memaksakan kehendak pada anaknya. Selain itu, seharusnya orang tuanya juga bercermin dulu pada dirinya sendiri karena mereka juga seringkali tidak bisa mengerjakan tugasnya. Heri masih menempuh S-1, dan ketika ada tugas pembuatan makalah, membuat ringkasan, ataupun tugas akhir Heri selalu menyuruh orang lain untuk mengerjakannya dengan memberi imbalan berupa uang. Sehingga tidaklah tepat menyuruh anaknya mengerjakan tugasnya dan mendapatkan nilai yang bagus, sedangkan orang tuanya sendiri tidak memberikan contoh yang nyata dalam kehidupannya. Biarkanlah mereka berkembang dengan sendirinya, beri mereka ilmu sedikit demi sedikit dan berikan waktu luang bagi mereka untuk bersosialisasi dengan warga sekitar, berikan  mereka waktu untuk bermain sehingga mereka nantinya bisa bersosialisasi dengan baik dengan lingkungannya.
Saya sangat setuju apabila anak diajari banyak hal, dan saya juga senang jika mempunyai anak yang berprestasi. Namun semua ada waktunya sendiri, anak butuh pendidikan, tapi anak juga butuh bermain. Anak butuh belajar, tapi anak juga butuh bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Anak butuh membaca buku, tapi diluar sana ada yang tidak ada didalam buku. Biarkanlah mereka berkembang secara alami, biar mereka melewati masa-masanya sesuai dengan usianya, tugas kita sebagai orang tua hanya mendidik, mengarahkan dan memberi tahu yang baik dan buruk. Ingat mereka mempunyai kemampuan yang sangat berbeda dengan kita, jadi kita harus menghargai kemampuan mereka yang masih belum berkembang dengan baik.


Sumber Gambar :
http://cdn.klimg.com/vemale.com/headline/650x325/2013/08/konflik-utama-orang-tua-vs-anak.jpg

No comments:

Post a Comment

Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.

Powered by Blogger.