Breaking News
recent

Prahara Wisuda

Diwisuda merupakan dambaan setiap mahasiswa. Wisuda adalah suatu proses pelantikan kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada suatu universitas[1]. Bagi mahasiswa yang telah diwisuda berarti sudah menyandang gelar secara akademik dan dapat menggunakan gelarnya sesuai dengan kemampuannya.
Beberapa tahun terakhir ini wisuda sudah merambah ke berbagai level pendidikan, tak hanya tingkat S-1, S-2 dan S-3, melainkan level SD, SMP, SMA, Play Group, Taman Kanak-kanak, Taman Pendidikan Al-Qur’an sampai Madrasah Diniyah. Dunia pendidikan pun juga semakin ramai dengan adanya prosesi wisuda, entah siapa yang memulai trend ini, namun didaerah saya hampir semua level pendidikan setiap akhir tahun mengadakan wisuda bagi siswa yang telah lulus. Dasar diadakannya pun juga tidak begitu jelas, mungkin wisuda ini digunakan sebagai ganti kegiatan perpisahan yang biasa diadakan oleh pihak sekolah.
Jujur, saya sangat tidak setuju dengan diadakannya prosesi wisuda bagi level pendidikan yang masih SMA kebawah dan lembaga pendidikan agama lainnya. Prosesi ini, menurut saya hanyalah pemborosan, banyak orang tua yang bingung mencarikan pakaian guna keperluan prosesi wisuda dan yang tak kalah penting adalah masalah biaya. Karena acara wisuda diadakan setiap akhir tahun dan bersamaan dengan pendaftaran sekolah, biaya pendidikan yang disiapkan orang tua pun harus banyak. Bagi yang berasal dari keluarga yang mampu tentu bukan masalah, namun bagi yang penghasilannya kurang akan menjadi masalah yang besar.
Ketika masih menjadi menjadi pengurus pondok pesantren, saya pernah mengusulkan agar kebiasaan ini dihapus, namun jawabannya adalah “ini kan sudah menjadi budaya“. Bukannya apa-apa, dalam kalender pendidikan pondok pesantren, setelah agenda wisuda, ada agenda akhiru sannah[2] atau bodo pondok dalam bahasa jawa (lebaran pondok), setelah itu juga ada agenda safari lebaran guna silaturahmi kepada para ustadz dan ustadzah, disusul kemudian daftar ulang, yang dari kesemua kegiatan tersebut membutuhkan biaya. Tentu kegiatan tersebut memakan biaya yang banyak sehingga dapat menyulitkan pihak orang tua, belum lagi biaya sekolah formal yang tidak murah. Jika masing-masing lembaga tidak ada yang mau mengalah, tetap pihak orang tua yang menjadi korban dari kebijakan setiap lembaga



[1]  Wikipedia.org
[2] Agenda ini diadakan setiap akhir tahun ajaran di lembaga pendidikan agama  islam (TPQ, Madin & Pontren)
ent:footnote' id=ftn2>
[2] Agenda ini diadakan setiap akhir tahun ajaran di lembaga pendidikan agama  islam (TPQ, Madin & Pontren)
http://cyberdakwah.com/wp-content/uploads/2013/03/Wisuda-Sarjana-Muda.jpg

No comments:

Post a Comment

Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.

Powered by Blogger.