
Saya percaya bahwa sebagian besar
masyarakat masih sangat percaya dengan takdir, dan itu tidak bisa disalahkan
karena kita memang harus mempercayainya. Namun bukan berarti kita bisa
terus-menerus menyalahkan takdir ketika apa yang kita inginkan tidak lekas
tercapai. Kadang-kadang kita terlalu ceroboh saat menyalahkan takdir, karena
pada saat itu juga kita tidak pernah melihat seberapa kuat niat yang ada di
dalam hati kita dan seberapa keras usaha yang telah kita lakuakn. Usaha sampai
5 kali gagal, lalu memvonis takdir, apakah ini bisa disebut sebagai takdir?
Saya kira tidak.
Tentu kita tidak asing dengan
Albert Einstein, Beliau merupakan ilmuwan yang sangat terkenal dengan berbagai
hasil penelitian dan pemikirannya. Namun siapa sangka dulunya Albert Enstein
hanyalah orang biasa
saja, dia dianggap sebagai anak yang aneh dan bodoh. Namun sekarang hampir
semua orang mengenal dirinya sebagai orang yang hebat. Dan apakah anda tahu
yang membuatnya begitu? Usaha keras, itulah kuncinya. Albert bisa mencapai hal
tersebut karena kegigihannya dalam berusaha, bekerja keras, dan tidak menyerah,
bukan takdir. Seperti yang dikatakan Thomas Alfa Edison “Jenius sesungguhnya adalah 99,9% keringat dan kerja keras dan 0,01
persennya adalah hanya inspirasi.”
Banyak orang yang tidak percaya,
termasuk teman-teman, bahwa sesungguhnya saya merupakan orang yang dulunya
sangat tidak suka membaca buku. Melihat buku yang bertumpuk-tumpuk saja saya
sudah malas mendekat, namun lain halnya sekarang lihat ada buku bagus tanpa
pikir panjang langsunng saja disikat. Selain itu saya juga tidak bisa dan tidak
suka bahasa inggris, tapi sekarang saya malah mengambil jurusan bahasa inggris.
Berulang kali mencoba membaca buku,
tapi tetap saja tidak bisa. Buku setebal 100 halaman saja bisa sampai
berbulan-bulan selesai membacanya. Karena tetap gagal, akhirnya saya malah
membeli buku sendiri dan buku yang pertama dibeli adalah “The Puberty Book” karya
Wendy Darwill dan Kelsey Powell. Apa yang saya harapkan tidak berjalan lancar,
tetap saja tidak suka membaca, saya baru menemukan kenikmatan membaca saat
membeli buku yang ketujuh, yaitu “Don’t Sweat the Small Stuff at Work”
karya Richard Carlson.
Sekarang saya bisa menyelesaikan
buku novel setebal 700 halaman dalam waktu 4-6 hari saja, serta memiliki
koleksi buku pribadi kurang lebih sebanyak 350 buku, 100 majalah, serta setumpuk
brosur-brosur yang saya kumpulkan. Sebenarnya, saya bisa memiliki buku yang
lebih dari itu, namun karena uangnya harus dibagi untuk kuliah, makan, dan
keperluan yang lain, maka untuk anggaran buku harus dipotong dan diatur dengan sebaik-baiknya.
Apa yang telah saya alami di atas
bukan semata-mata karena takdir, melainkan melalui usaha keras dan melalui
berbagai kegagalan yang membuahkan hasil baik. Jika anda belum bisa mendapatkan
hasil seperti yang anda inginkan, jangan terlalu mengkambinghitamkan takdir,
karena barang kali usaha anda kurang keras dan niat yang ada di dalam hati
perlu untuk dipoles lagi.
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.