Menjadi Istri Dambaan Suami

Setiap wanita pasti ingin menjadi istri dambaan suami, karena setiap suami jupa pasti ingin memiliki istri yang patuh pada suami. Dengan memiliki istri yang baik hati, maka suami akan merasa tentram, sebagaimana yang tercantum dalam kitabulloh. Alloh berfirman

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ -٢١-

Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Ruum/30 : 21)

Memiliki keluarga yang penuh dengan kebahagiaan adalah dambaan setiap insane dan bahkan salah satu tujuan dari sebuah pernikahan. Dan untuk menjadi istri dambaan suami, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang istri. Pertama, menaati suami dalam perkara yang baik dan tidak bermaksiat kepada Alloh, karena lelaki adalah seorang pemimpin.

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّهُ وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُواْ عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلِيّاً كَبِيراً -٣٤-

Artinya : Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. (QS. An-Nisa’/04 : 34)

Suami mempunyai hak yang sangat besar terhadap seorang istri, bahkan haknya lebih besar dari pada orang tuanya sendiri. Jika istri lebih berkuasa dari pada suami, istri sombong, menuntut suaminya untuk memenuhi semua keinginannya, niscaya rumah tangganya tidak akan dapat bertahan lebih lama.

Kedua, berusaha memenuhi dan melayani panggilan suami (bersenggama), terkecuali dalam keadaan udzur seperti haid, nifas, ihram juga sakit. Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu,  bahwasanya Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَلَمْ تَأْتِهِ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ

“Apabila seorang suami mengajak istrinya untuk berhubungan badan, lalu si istri menolak sehingga malam itu suaminya jengkel terhadapnya, maka si istri dilaknat oleh para malaikat hingga menjelang pagi.'" (HR. Muslim)

Jangan pernah menolak ajakan suami untuk tidur bersama, karena menolaknya merupakan salah satu kesalahan dan sebagai konsekuensinya adalah akan dilaknat dari malaikat hingga subuh.

Ketiga, menjalin hubungan baik dengan suami dan tidak sering-sering menyakiti hati suami. Menyakiti hati suami adalah salah satu perbuatan yang dilakukan oleh seorang istri, baik masalah nafkah, maupun masalah yang lainnya. Istri yang sering menyakiti hati suami, maka telah melakukan kesalahan karena bidadari surga akan segera merebut suaminya

لاَ تُؤْذِي امْرَأَةُ زَوْجَهَا فِي الدُّنْيَا إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنْ الْحُوْرِ الْعِيْنِ لاَ تُؤْذِيْهِ قَاتَلَكَ اللهُ فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَكَ دَخِيْلٌ يُوْشِكُ أَنْ يُفَارِقَكَ إِلَيْنَا .

“Jika seorang isteri menyakiti suaminya di dunia, niscaya isterinya yang bidadari berkata: “Janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah memerangimu. Sesungguhnya dia di sisimu hanyalah orang yang mampir. Sebentar lagi dia akan menceraikan kamu untuk berpulang kepadaku.” (HR. Ahmad, shahih menurut Al-Albani)

Satu dua kali menyakiti hati adalah sebuah hal yang wajar, karena manusia adalah tempatnya salah dan dosa, namun jika terlalu sering menyakiti hatinya, maka suaminya dapat melabuhkan hatinya pada wanita lain.

Keempat, tidak meninggikan suara, berteriak dan memelototkan mata kepada suaminya. Sebagai manusia biasa, seorang suami juga dapat marah, habis kesabarannya dan hatinya terusik. Tatkala suami marah jangan membalasnya dengan amarah, karena jika hal tersebut yang terjadi, keadaan akan menjadi lebih buruk lagi.

Referensi :

Zacky, Achmad, Tanpa Tahun. Fikih Seksual : Pandangan Islam Tentang Cinta, Seks dan Pernikahan. Tanpa Kota: Jawara.

Salim, Abu Malik Kamal bin As-Sayyid, 2014. Fiqus Sunnah Lin Nisa’, Terjemahan : Ahmad Dzulfikar, Edisi Pertama. Solo : Pustaka Arafah

Kan’an, Muhammad Ahmad, 2007. Mabadi Al-Mu’asyarah Az-Zaujiyah, Terjemahan : Ali Muhdi Amnur, Edisi Kedua. Yogyakarta : Mitra Pustaka

Hamid, Muhammad Abdul, 2004. Makanah Al-Mar’ah Fi Al-Islam, Terjemahan : Pahruroji & Syarwani, Edisi Pertama. Yogyakarta : Diva Press

Basyir, Abu Umar, 2005. Gelas-Gelas Kaca : Panduan Praktis Agar Rumah Tangga Tetap Harmonis. Solo : Nikah Media Sarana.

An-Nuaimi, Thariq Kamal, 2007. Saikulujiyyah Ar-Rajul Wa Al-Mar’ah Ahdatsu Diratsah Ilmiyyah Haula Al-Musykilah Az-Zaujiyyah : Asbabuhaa Wa Thuruq ‘Ilajiha, Terjemahan : Muh. Muhaimin, Edisi Kelima. Yogyakarta : Mitra Pustaka

Al-Albani, M. Nashiruddin, 2005. Mukhtashar Shahih Muslim, Terjemahan : Elly Lathifah, Edisi Pertama. Jakarta : Gema Insani Press

Al-Bakhistani, Aziz, 2006. Kado Suami Isteri Sholeh. Jakarta : Pustaka Hikmah Perdana.

Adhim, Mohammad Fauzil, 2007. Kado Pernikahan Untuk Istriku. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Majalah Qonitah Edisi 12 / Vol. 01 / 1435 H – 2014 M

http://images6.fanpop.com/image/photos/36300000/Love-image-love-36371079-1280-1024.jpg

• Twitter
• Facebook
• Google
• Tumblr
• Pinterest