
Jangan Sepelekan Status
Berbagi status adalah hal yang biasa bagi masyarakat sekarang ini,
namun sayangnya tak sedikit status yang berakhir dengan pertengkaran atau caci
maki dengan para netter. Kata-kata kotor dikeluarkan, saling berbalas dengan
status bernuansa pertengkaran, saling menghina dan juga saling memfitnah.
Ingatlah akan firman Alloh
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ
مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى
أَن يَكُنَّ خَيْراً مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ
بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ
الظَّالِمُونَ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum
mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang
diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula
perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi
perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang
mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah
saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat,
maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S Al-Hujurat/49 : 11)
Tak selayaknya kita perang status dengan orang lain, apalagi status
tersebut bermaksud untuk menghina, atau memojokkan orang lain, atau mencela
saudara kita, karena perbuatan tersebut juga dilarang oleh Rasululloh
shallallohu ‘alaihi wa sallam. Dari Abu Hurairah
radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam
telah bersabda,
لَا
تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ
بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا الْمُسْلِمُ
أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى
هَاهُنَا وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ
الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ
حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
“Janganlah kalian saling mendengki, saling
memfitnah, saling membenci, dan saling memusuhi. Janganlah ada seseorang di
antara kalian yang berjual beli sesuatu yang masih dalam penawaran muslim
lainnya dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim
yang satu dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara, tidak boleh menyakiti,
merendahkan, ataupun menghina. Takwa itu ada di sini {Rasulullah
menunjuk dadanya} {Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali}. Seseorang
telah dianggap berbuat jahat apabila ia menghina saudaranya sesama muslim.
Muslim yang satu dengan yang lainnya harah darahnya,hartanya dan kehormatannya." .
(HR. Muslim)
Kita dengan muslim lainnya adalah bersaudara, tak pantas jika kita
saling menghina, memfitnahnya, membencinya, dan juga memusuhinya. Apalagi
status yang kita pajang dalam sosmed dapat dilihat dan dibaca oleh banyak
orang.
Jangan Suka Mengeluh
Sering kali kita melihat di sosmed, karena begitu terkenalnya dalam
dunia maya, mereka sering membawa isi perasaannya dalam dinding dunia maya,
dengan kata lain mereka suka mengeluh dalam sosmed. Satu dua kali, memang suatu
hal yang wajar, namun jika dalam berbagai keadaan suka mengeluh, maka hal
tersebut akan memperlihatkan bahwa betapa lemah dirinya. Kita boleh mengeluh,
tapi yang lebih tepat adalah mengeluh kepada Alloh ta’ala
إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللّهِ
Artinya : . . . . Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan
dan kesedihanku . . . . (Q.S Yusuf/12 : 86)
Mengeluh kepada Alloh adalah suatu hal yang paling tepat, karena
bagaimanapun juga Alloh lebih mengetahui masalah yang kita hadapi dan yang
terbaik bagi kita. Dengan mengeluh kepada-Nya hati menjadi lebih tenang dan
insya Alloh kita akan mendapatkan pelajaran terbaik dari peristiwa tersebut.
Tulisan Adalah Perkataan
Tulisan adalah bentuk lain dari perkataan, jika perkataan berupa
ucapan sedangkan tulisan adalah perkataan yang berupa untaian kata-kata atau
kalimat. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk menjaga apa yang kita tulis dalam media
sosial. Ingatlah sekecil apapun yang kita tulis akan mendapatkan balasan dari
Alloh.
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ
-٧- وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ -٨-
Artinya : “Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan
seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Q.S Al-Zalzalah/99
: 7-8)
Sulaiman bin Mihran Al-Masy berkata “Semoga Alloh menyayangi
seseorang yang mampu menjaga lisannya, menahan tangannya, dan mengobati yang
ada didalam hatinya”. Apakah hanya status saja yang berbahaya ? Status yang
ada dalam sosmed tak hanya berupa perkataan, namun juga bisa dalam bentuk
gambar atau foto. Tak selayaknya kita berfoto ria, menampakka aurat kita
didunia maya hanya untuk mendapatkan komentar dari para pengikut kita yang ada
dalam dunia maya atau sekedar mendapatkan jempol dari teman-teman.
Mungkin diantara kita kemarin-kemarin ada yang kebablasan dalam
mengunggah status, menghina orang lain dan menyebarkan fitnah. Alangkah baiknya
mulai hari ini kita berusaha untuk berbagi tulisan yang berisi kebaikan dengan
teman-teman. Kita sebagai manusia pasti pernah membuat dosa, namun yang penting
adalah kita harus segera memperbaiki diri setelah berbuat kesalahan agar kita
tidak menumpuk dosa-dosa.
Referensi :
Al-Qur’anul karim
Majalah Elfata Edisi12 Volume 15, tahun 2015-12-07
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2005. Mukhtashar
Shahih Muslim, Terjemahan : Elly Lathifah, cetakan pertama. Jakarta : Gema
Insani Press
Al-Albani,
Muhammad Nashiruddin, 2008. Mukhtashar Shahih Muslim. Versi chm
https://www.flickr.com/photos/58782395@N03/5792506948/in/photostream/
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.