Breaking News
recent

Statusmu, Harimaumu

Sekarang ini kita berada dalam era sosmed, hampir sebagaian besar masyarakat mempunyai sosmed, mulai dari facebook, twitter, friendster, google plus, what’s up, you tube, linkedin dan lain sebagainya. Satu orang dapat memiliki lebih dari satu sosmed, tak ayal sehingga waktunya habis untuk memandangi layar smartphone. Ada yang curhat, ada yang mengeluarkan uneg-uneg karena baru putus dengan pacarnya, ada yang bermaksud untuk menghina, sehingga status yang mereka sebarkan berubah menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Ingat, statusmu, harimaumu.

Jangan Sepelekan Status
Berbagi status adalah hal yang biasa bagi masyarakat sekarang ini, namun sayangnya tak sedikit status yang berakhir dengan pertengkaran atau caci maki dengan para netter. Kata-kata kotor dikeluarkan, saling berbalas dengan status bernuansa pertengkaran, saling menghina dan juga saling memfitnah. Ingatlah akan firman Alloh

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْراً مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S Al-Hujurat/49 : 11)
Tak selayaknya kita perang status dengan orang lain, apalagi status tersebut bermaksud untuk menghina, atau memojokkan orang lain, atau mencela saudara kita, karena perbuatan tersebut juga dilarang oleh Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam. Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ

“Janganlah kalian saling mendengki, saling memfitnah, saling membenci, dan saling memusuhi. Janganlah ada seseorang di antara kalian yang berjual beli sesuatu yang masih dalam penawaran muslim lainnya dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim yang satu dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara, tidak boleh menyakiti, merendahkan, ataupun menghina. Takwa itu ada di sini {Rasulullah menunjuk dadanya} {Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali}. Seseorang telah dianggap berbuat jahat apabila ia menghina saudaranya sesama muslim. Muslim yang satu dengan yang lainnya harah  darahnya,hartanya dan kehormatannya." . (HR. Muslim)

Landing Page Domination 728x90

Kita dengan muslim lainnya adalah bersaudara, tak pantas jika kita saling menghina, memfitnahnya, membencinya, dan juga memusuhinya. Apalagi status yang kita pajang dalam sosmed dapat dilihat dan dibaca oleh banyak orang.

Jangan Suka Mengeluh
Sering kali kita melihat di sosmed, karena begitu terkenalnya dalam dunia maya, mereka sering membawa isi perasaannya dalam dinding dunia maya, dengan kata lain mereka suka mengeluh dalam sosmed. Satu dua kali, memang suatu hal yang wajar, namun jika dalam berbagai keadaan suka mengeluh, maka hal tersebut akan memperlihatkan bahwa betapa lemah dirinya. Kita boleh mengeluh, tapi yang lebih tepat adalah mengeluh kepada Alloh ta’ala

إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللّهِ

Artinya : . . . . Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku . . . . (Q.S Yusuf/12 : 86)
Mengeluh kepada Alloh adalah suatu hal yang paling tepat, karena bagaimanapun juga Alloh lebih mengetahui masalah yang kita hadapi dan yang terbaik bagi kita. Dengan mengeluh kepada-Nya hati menjadi lebih tenang dan insya Alloh kita akan mendapatkan pelajaran terbaik dari peristiwa tersebut.

Tulisan Adalah Perkataan
Tulisan adalah bentuk lain dari perkataan, jika perkataan berupa ucapan sedangkan tulisan adalah perkataan yang berupa untaian kata-kata atau kalimat. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk  menjaga apa yang kita tulis dalam media sosial. Ingatlah sekecil apapun yang kita tulis akan mendapatkan balasan dari Alloh.

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ -٧- وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ -٨-

Artinya : “Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Q.S Al-Zalzalah/99 : 7-8)

Sulaiman bin Mihran Al-Masy berkata “Semoga Alloh menyayangi seseorang yang mampu menjaga lisannya, menahan tangannya, dan mengobati yang ada didalam hatinya”. Apakah hanya status saja yang berbahaya ? Status yang ada dalam sosmed tak hanya berupa perkataan, namun juga bisa dalam bentuk gambar atau foto. Tak selayaknya kita berfoto ria, menampakka aurat kita didunia maya hanya untuk mendapatkan komentar dari para pengikut kita yang ada dalam dunia maya atau sekedar mendapatkan jempol dari teman-teman.

Mungkin diantara kita kemarin-kemarin ada yang kebablasan dalam mengunggah status, menghina orang lain dan menyebarkan fitnah. Alangkah baiknya mulai hari ini kita berusaha untuk berbagi tulisan yang berisi kebaikan dengan teman-teman. Kita sebagai manusia pasti pernah membuat dosa, namun yang penting adalah kita harus segera memperbaiki diri setelah berbuat kesalahan agar kita tidak menumpuk dosa-dosa.

Referensi :
Al-Qur’anul karim
Majalah Elfata Edisi12 Volume 15, tahun 2015-12-07
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2005. Mukhtashar Shahih Muslim, Terjemahan : Elly Lathifah, cetakan pertama. Jakarta : Gema Insani Press
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2008. Mukhtashar Shahih Muslim. Versi chm
https://www.flickr.com/photos/58782395@N03/5792506948/in/photostream/

No comments:

Post a Comment

Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.

Powered by Blogger.