
Wanita yang
sholehah adalah dambaan bagi pria yang sholeh. Memiliki wanita yang sholehah
adalah salah satu anugerah yang terindah bagi seorang lelaki dan merupakan
sebaik-baik kesenangan. Dari
Abdullah bin Amru radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallohu ‘alaihi
wa sallam bersabda
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
"Dunia
adalah tempat kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah istri yang
shalihah" (HR . Muslim)
Lantas
bagaimanakah yang disebut dengan wanita yang sholehah ? Apakah wanita yang
memiliki harta yang berlimpah ruah ? Apakah wanita yang cantik ? Apakah wanita
yang pandai berhias dan mengikuti trend yang sedang berkembang ? Apakah wanita
yang berhijab ? Apakah wanita yang pandai ilmu agama ? Wanita yang sholehah bukanlah
wanita yang telah disebutkan diatas, melainkan wanita sholehah adalah wanita
yang disebutkan dalam hadis Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam.
Rasululloh shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
أَلاَ
أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا
نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا
حَفِظَتْه
"Maukah
aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu
istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan
mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya". (HR.
Abu Dawud no. 1417.)
Dalam hadis ini
disebutkan ada beberapa ciri-ciri wanita sholehah, pertama, jika dipandang
menyenangkan hati. Mempunyai istri yang menyenangkan hati akan membuat hati
suami semakin mencintainya, sepulang kerja di sambut dengan senyum, walaupun
hanya mampu membawa penghasilan yang sedikit masih menyediakan senyum , saat
baan suami letih bersedia memijatnya walaupun tak pandai memijat. Berbeda
dengan wanita yang tidak sholehah, suami pulang kerja disambut dengan mata yang
melotot dan bibir yang cemberut, nafkah sedikit yang diberikan suami disambut
dengan cemoohan dan ocehan. Istri yang seperti ini akan membuat suami semakin
sakit hati. Jika hanya sementara tidak apa-apa, namun jika berlangsung terus
menerus dalam jangka waktu yang lama, dapat dipastikan rumah tangganya akan
hancur.
Kedua, menaati perintah suami. Salah satu cirri wanita
sholehah adalah apabila suami memerintahnya, ia akan menaatinya. Perintah
seorang suami wajib ditaatinya, terkecuali perintah untuk yang berlawanan
dengan ajaran islam karena tidak ada ketaatan terhadap makhluk untuk bermaksiat
kepada Alloh. Dari Ali radhiyallohu ‘anhu bahwasanya Rasululloh shallallohu
‘alaihi wa sallam bersabda
لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ
"Tidak
ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanyalah
pada yang ma'ruf (hal-hal yang baik)' (HR. Muslim)
Ketiga, selalu menjaga wasiat suami. Istri yang baik akan
berusaha menjaga wasiat suami, menjaga kehormatan dan harga diri suami, baik
suaminya ada maupun tidak ada dirumah. Jika suaminya berpesan untuk tidak
keluar rumah, maka ia akan menaatinya. Wanita-wanita seperti yang telah
disebutkan diatas dapat membuat rumah tangga semakin bahagia, sehingga
terciptalah rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.
Referensi :
Zacky,
Achmad, Tanpa Tahun. Fikih Seksual : Pandangan Islam Tentang Cinta, Seks dan
Pernikahan. Tanpa Kota: Jawara.
Salim,
Abu Malik Kamal bin As-Sayyid, 2014. Fiqus Sunnah Lin
Nisa’, Terjemahan : Ahmad Dzulfikar, Edisi Pertama. Solo : Pustaka Arafah
Kan’an, Muhammad Ahmad, 2007. Mabadi Al-Mu’asyarah
Az-Zaujiyah, Terjemahan : Ali Muhdi Amnur, Edisi Kedua. Yogyakarta : Mitra
Pustaka
Hamid,
Muhammad Abdul, 2004. Makanah Al-Mar’ah Fi
Al-Islam, Terjemahan : Pahruroji & Syarwani, Edisi Pertama.
Yogyakarta : Diva Press
Basyir,
Abu Umar, 2005. Gelas-Gelas
Kaca : Panduan Praktis Agar Rumah Tangga Tetap Harmonis. Solo : Nikah Media
Sarana.
An-Nuaimi,
Thariq Kamal, 2007. Saikulujiyyah
Ar-Rajul Wa Al-Mar’ah Ahdatsu Diratsah Ilmiyyah Haula Al-Musykilah Az-Zaujiyyah
: Asbabuhaa Wa Thuruq ‘Ilajiha, Terjemahan : Muh. Muhaimin, Edisi Kelima.
Yogyakarta : Mitra Pustaka
Al-Albani,
M. Nashiruddin, 2005. Mukhtashar Shahih
Muslim, Terjemahan : Elly Lathifah, Edisi Pertama. Jakarta : Gema Insani
Press
Al-Bakhistani,
Aziz, 2006. Kado Suami Isteri Sholeh. Jakarta : Pustaka Hikmah Perdana.
Adhim,
Mohammad Fauzil, 2007. Kado Pernikahan Untuk Istriku. Yogyakarta: Mitra
Pustaka.
Majalah
Qonitah Edisi 12 / Vol. 01 / 1435 H – 2014 M
http://batubaranews.com/wp-content/uploads/2015/01/cute-watering-can-wallpaper-43882-44966-hd-wallpapers.jpg
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.