Sejarah
Kerajaan Majapahit

Pada masa
pemerintahan Jayanegara, keadaan menjadi kacau dan sering terjadi
pemberontakan, seperti pemberontakan Ranggalawe (1309), pemberontakan Sora
(1311), pemberontakan Nambi (1316), dan pemberontakan Kuti (1319). Pada tahun
1328, Jayanegara wafat dan digantikan oleh adiknya yaitu Bhre Kahuripan atau
dikenal dengan gelar Tribhuwana Tungga dewi Jayawisnuwardhani. Pada tahun 1350,
beliau turun tahta dan digantikan oleh putranya yaitu Hayam Wuruk.
Puncak kejayaan
Kerajaan Majapahit adalah semasa Raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada.
Hayam Wuruk artinya ayam muda, karena naik tahta pada waktu usianya masih muda (umur
16 tahun) dan bergelar Rajasanegara. Cita-cita Gajah Mada ingin mempersatukan
wilayah Nusantara diucapkan dalam Sumpah Amukti Palapa.
Gajah mada
seorang ahli hukum, dia menyusun Kitab Kutara Manawa, yang berisi tentang tata
pemerintahan dan perang. Gajah Mada wafat tahun 1364 M dan Hayam Wuruk wafat
pada tahun 1389 M. Kerajaan Majapahit mendapat sebutan sebagai kerajaan maritim,
agraris dan juga Kerajaan Nusantara. Wilayah Kerajaan Majapahit meliputi Nusantara
ditambah Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu. Kehancuran Kerajaan
Majapahit disebabkan oleh adanya perang Paregreg (perang saudara memperebutkan
kekuasaan).
Peninggalan
sejarah Majapahit berupa karya sastra dan candi. Karya sastra yang
dihasilkannya, di antaranya Kitab Negarakertagama (Mpu Prapanca), Kitab Arjunawiwaha
(Mpu Kanwa), Kitab Sutasoma (Mpu Tantular). Adapun Candi yang ditinggalkan
antara lain Candi Panataran (Blitar), Candi Sumberjati, Candi Sawentar, Candi
Tikus di Trowulan, Candi Jabung, Candi Tegowangi, dan Candi Surawana (Kediri).
Peninggalan
Kerajaan Majapahit di Mojokerto
Peninggalan
sejarah Kerajaan Majapahit berupa karya sastra dan candi. Karya sastra yang
dihasilkan Kerajaan Majapahit, di antaranya :
1)
Kitab
Negarakertagama (Mpu Prapanca)
2)
Kitab
Arjunawiwaha (Mpu Kanwa)
3)
Kitab
Sutasoma (Mpu Tantular)
Selain
peninggalana karya sastra diatas, Majapahit juga memiliki peninggalana yang
berupa candi. Adapun candi yang ditinggalkan oleh Kerajaan Majapahit antara
lain:
1)
Candi
Panataran (Blitar)
2)
Candi
Sumberjati
3)
Candi
Sawentar
4)
Candi
Tikus di Trowulan
5)
Candi
Jabung
6)
Candi
Tigawangi
7)
Candi
Surawana (Kediri)
Sejarah
Museum Trowulan
Pada 24 april 1924 mantan bupati
mojokerto R. A. A. Kromodjojo Adinegoro bekerjasama dengan Ir . Henri Maclaine
Pont, seorang arsitek Belanda mendirikan yayasan yang bernama OVM (Oudheidkundige
Vereeniging Majapahit), yaitu suatu
perkumpulan yang memiliki tujuan untuk meneliti peninggalan Kerajaan Majapahit,
penelitian tersebut dilakukan selama ± 2 tahun.
Selama proses penelitian mereka
berdua banyak menemukan artefak – artefak yang diperoleh baik melalui proses
penggalian arkeologis, survei maupun penemuan yang tak disengaja. Karena mereka
berdua banyak menemukan artefak yang layak untuk di pamerkan, sehingga mereka
berdua mendirikan museum yang dibuka untuk umum pada tahun 1926 yang dikenal
dengan nama Museum Trowulan. Namun pada tahun 1942 museum tersebut ditutup
karena Ir . Henri Maclaine Pont ditawan oleh jepang, dan Indonesia berada di
bawah penjajahan Jepang. Setelah itu museum berganti-ganti pengelola dengan
turun temurun, dan yang terakhir dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggalan
Purbakala Provinsi Jawa Timur.
Sampai saat ini, Museum Trowulan
masih terawat dengan baik dan terus diperbaiki dan berusaha untuk terus
dibangun. Adapun tujuan didirikannya museum antara lain :
1) Untuk
sarana belajar
2) Untuk
sarana wisata
3) Untuk
sarana penelitian
4) Untuk
menyimpan dan melestarikan benda cagar budaya
Di Museum Trowulan terdapat
beberapa benda koleksi yang dipamerkan berdasarkan klasifikasinya menjadi
beberapa kelompok, antara lain :
1) Batu
sungai
2) Logam
3) Fosil
4) Kayu
5) Bata
merah
6) Batu
putih
7) Keramik
8) Tanah
Liat (Terakota)
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.