Breaking News
recent

Prasangka Berbuah Prahara

Prasangka merupakan salah satu penyakit yang berbahaya yang harus dihilangkan dari dalam hati kita, terutama dalam berkeluarga. Prasangka dapat meluluhlantahkan segala pondasi yang telah dibangun oleh seseorang dan juga dapat mengakibatkan prahara. Cemburu boleh, tapi jangan sampai menuduh lelaki telah menjalin hubungan dengan wanita lain. Karena jika tuduhan anda hanya karena perasaan saja justru akan berbalik kepada anda sendiri. Jika benar tidak akan menjadi masalah yang besar, namun jika ternyata tuduhan yang  anda berikan tidak benar, anda akan kehilangan kejujuran dari sang suami.

Sebuah Kisah
Kisah berikut ini mungkin jadi pelajaran bagi kita semua, sebut saja Umar. Umar merupakan lelaki yang mungkin mempunyai kharisma bagi wanita, namun walaupun begitu Umar tidak menebar pesona kepada wanita. Dia selalu bersikap biasa saja. Sejak dulu Umar selalu berusaha menjaga hatinya dengan menjauhi wanita. Sewaktu tingal di asrama dia berusaha untuk menjaga hatinya, dia melarang teman-temannya memberikan nomor HPnya kepada orang lain tanpa seizinnya. Dan bahkan ketika ada beberapa wanita yang berkunjung ke asramanya, dia justru keluar dan pulang malam, walhasil yang menyambut adalah teman-temannya. Ada beberapa wanita yang nekat datang ke asrama pada hari minggu dengan membawa makanan untuknya karena pada malam sabtu dan hari minggu hari Umar saja yang tidak pulang. Kendati demikian, dia selalu berusaha menjaga dirinya.

Sudah belasan wanita yang mendekatinya, (sebagian sudah mengungkapkan perasaannya) namun dia hanya menganggapnya sebatas teman semata. Tahun demi tahun telah terlewati dan dia dapat menjaga dirinya dari wanita. Suatu ketika semua pondasi yang telah dia bangun dengan kokoh hancur luluh lantah. Semua yang telah dibangunnya hancur karena adanya kecurigaan istrinya. Beberapa kali dia dicurigai berselingkuh oleh istrinya. Pertama kali dicurigai dia berusaha untuk menjelaskan semuanya dengan baik, namun justru berujung kecurigaan lagi. Si wanita berkata “Kalau tidak ada apa-apa, kenapa dia memanggil kamu mas, kenapa nggak mas Umar ?” dengan nada keras dan marah. Wanita yang ada dalam SMS adalah teman semata yang ketika itu bertanya masalah agama, dan dia berusaha untuk menjawab dengan sebisa mungkin. Sebenarnya kalimat ini tidak pantas diucapkan karena panggilan mas adalah panggilan yang sudah umum, apalagi dalam SMS, kita semua sudah biasa memanggil dengan “mas” (bahkan untuk orang yang belum kenal) tanpa diberi embel-embel namanya.

Kecurigaan yang kedua justru lebih parah, si wanita sampai membuka FBnya tanpa izin sebagai bentuk kecurigaannya dan setelah tidak terbukti si wanita justru berkata, “Siapa yang menuduh ? kan ku pikir kamu punya hubungan dengan dia. Ku pikir, ku pikir”. Setiap lelaki yang dicurigai demikian pasti akan marah, apalagi justru dirinya yang disalahkan dan si wanita tidak memiliki bukti-bukti. Kasus seperti ini terjadi sampai terus berulang kali dan kecurigaan demi kecurigaan terus saja menyelimuti hati istrinya.

Wanita-wanita yang telah memberikan perhatiannya, mengunjunginya dikala tinggal di asrama adalah wanita-wanita yang cantik, dan bahkan lebih cantik dan lebih muda dari pada istrinya. Namun karena begitu cintanya kepada istrinya dia menjaga dirinya dengan tidak memberikan respon terhadap wanita tersebtut

Prasangka seperti ini tidak selayaknya ada dalam hati wanita karena akan menghancurkan lelaki manapun, terlebih jika lelaki tersebut telah berusaha menjaga dirinya dan perasaan suaminya. Hal ini justru akan merusak pondasi kejujuran yang telah dibangun suaminya sekian tahun lamanya.

Jangan Suka Berprasangka
Dalam berumah tangga, munculnya prasangka kadang kala tidak dapat dihindari, baik dari lelaki maupun dari perempuan. Jika kita tidak dapat mengatasinya dengan baik, lama-kelamaan hal seperti ini akan memicu prahara dalam berumah tangga. Jika demikian halnya kebahagiaan dapat hilang dan berakhir dengan perpisahan.

Prasangka harus sebaik mungkin ditepis dalam pikiran kita, jangan sampai prasangka yang tidak berdasar dan ttidak memiliki bukti menghinggapi hati kita. Ingatlah bahwa prasangka adalah seburuk-buruk ucapan. Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا

"Jauhilah berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian saling memata-matai sesama kalian . . . (HR. Muslim)

Az-Zujjaj rahimalloh berkata, menjelaskan tentang buruk sangka yang terlarang “Berprasangka buruk kepada orang yang baik. Adapun orang-orang yang buruk dan jahat, maka kita boleh berprasangka terhadap mereka sebagaimana yang nampak dari mereka”.

Sedangkan Imam al-Qurtubi mengatakan dari perkataaan mayoritas ulama bahwa persangkaan buruk terhadap orang yang lahiriyahnya baik tidak dibolehkan, namun tidak mengapa berprasangka buruk terhadap orang yang lahiriyahnya buruk.

Jauhilah Prasangka
Semua orang pasti pernah terlintas dalam hatinya sebuah prasangka buruk terhadap pasangannya, seperti sebuah kasus yang telah disebutkan diatas. Jika demikian halnya bersegeralah untuk menepis semuanya dengan melihat sisi kebaikannya. Seseorang dapat dilihat baik buruknya dari masa lalunya, jika kita curiga pasangan kita telah bermain dengan wanita lain, bersegeralah meengingat segala kebaikan dan kejujurannya agar hati kita tetap lurus. Siapa tahu kecurigaan kita tidak terbukti seperti yang terjadi diatas, dikala si wanita curiga membabi buta, ternyata pasangannya telah menjauhi belasan wanita yang mencoba mendekatinya. Dan mereka semua lebih cantik, lebih muda dan lebih pandai dari pada istrinya, jika anda memiliki suami yang seperti ini anda tentu akan bahagia. Lain halnya dengan wanita yang penuh rasa curiga. Mereka akan mengeluarkan seribu alasan untuk membenarkan prasangkanya.

Ingatlah kasus diatas adalah kasus yang harus kita jauhi, dikala sang suami membangun pondasi rumah tangga dengan sangat kokoh dan hati-hati, namun justru tidak dirawat dan dihancurkan oleh istrinya sendiri. Lebih mudah membangun sebuah bangunan yang baru dari pada menata lagi bangunan yang telah roboh berulang kali.

Referensi :
Majalah Nikah Sakinah Volume 11, No. 06
Adhim, Mohammad Fauzil, 2007. Kado Pernikahan Untuk Istriku. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Al-Albani, M. Nashiruddin, 2005. Mukhtashar Shahih Muslim, Terjemahan : Elly Lathifah, Edisi Pertama. Jakarta : Gema Insani Press
Al-Asyqar, Umar Sulaiman, 2005. Maqashidul Mukallafi (1) : An-Niyyat Fil Ibadaat, Terjemahan : Faisal Shaleh, Edisi Pertama. Jakarta : Gema Insani Press
Al-Bakhistani, Aziz, 2006. Kado Suami Isteri Sholeh. Jakarta : Pustaka Hikmah Perdana.
Al-Jamal, Ibrahim Muhammad, 1999. Fiqhul Mar’atil Muslimah, Terjemahan : Zaid Husein Al-Hamid, Edisi Ketiga. Jakarta : Pustaka Usmani
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim, 2006. Raudhah Al-Muhibbin Wa Nuzhah Al-Musytaqyn, Terjemahan : Kathur Suhardi, Edisi Ketiga Belas. Jakarta : Darul Falah
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim, 2008. Al-Fawaaid, Terjemahan : Achmad Sunarto, Edisi Pertama. Semarang : Pustaka Nuun
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsnMdQ87ntjzDRMLm6nv-SdhDTAFiUiAqntUGBzzV7nzEMmf2QbaqruIggh5tccKHQgQ0RANglJp02QEDkeIWWScYKLwdtPAyYGcNzGSt7IAt_DDK7L4s7FCnfMNvbypC1rNNKYZJempA/s1600/gelas_pecah_.jpg

No comments:

Post a Comment

Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.

Powered by Blogger.