Keputihan adalah salah satu gangguan pada
organ kewanitaan. Gangguan ini menyebabkan rasa gatal, bau yang tidak sedap,
dan juga menyebabkan perih. Sebenarnya gangguan ini disebabkan oleh kebiasaan tidak
mengeringkan organ kewanitaan sehabis buang air kecil dan dapat juga dikarenakan
memakai celana dalam yang tidak begituk ering.
Setiap wanita pasti mengharapkan untuk terhidar
dari si putih yang mengganggu ini. Untuk mengatasi keputihan ada beberapa hal
yang dapat dilakukan, yang antara lain adalah sebagai berikut
Pertama,
membersihkan organ kewanitaan dengan pembersih yang tidak mengganggu kestabilan
pH yang terdapat di sekitar vagina. Pemakaian sabun anti septic justru akan mengganggu
kesehatan dalam jangka waktu yang panjang.
Kedua,
tidak memakai bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar tetap wangi sepanjang
hari. Bedak terbuat dari pertikel-partikel halus yang sangat kecil dan mudah terselip
disekitar vagina sehingga dapat menyebabkan berkembangnya jamur.
Ketiga,
hendaknya sebelum memakai pakaian dalam, organ kewanitaan dibersihkan terlebih dahulu
sehingga ketika memakai pakaian dalam vagina sudah dalam keadaan kering.
Keempat,
tidak menggunakan celana dalam yang basah / belum kering betul. Saat musim hujan
tiba, terkadang pakaian kita tidak dapat kering betul, hal ini kadang memaksa seorang
wanita untuk tetap memakainya. Namun langkah ini justru salah, karena akan menyebabkan
timbulnya jamur dan menyebabkan keputihan.
Kelima,
menggunakan pakaian dalam yang berbahan katun. Kain yang berbahan katun dapat menyerap
keringat, dengan begitu daerah kewanitaan akan segera kering.
Keenam,
tidak menggunakan celana yang berbahan jeans, celana jenis ini pori-porinya sangat
rapat, sehingga dapat mengganggu sirkulasi udara. Dan jika sirkulasi udara tidak
lancar, maka organ kewanitaan juga akan terganggu.
Ketujuh,
saat haid tiba, jangan malas untuk sering mengganti pembalut, dengan begitu kelembapan
organ kewanitaan akan terjaga.
Kedelapan,
sering mencukur rambut kemaluan. Rambut kemaluan lebih baik jika sering dipotong,
karena rambut kemaluan yang panjang akan membuat air tetap menempel dihelai rambut
kemaluan, sehingga hal ini menyebabkan vagina tetap lembab dan akan menyebabkan
bau yang tidak sedap.
Referensi :
Majalah Human Health Tahun V – No. 07 –
Juli 2006
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.