Tidak Kalut Saat Tumbuh Rambut

Masa puber merupakan masa peralihan seseorang dari masa anak-anak menuju remaja. Saat masa puber, ada banyak hal yang berubah pada diri seseorang, baik perubahan psikis maupun fisik. Salah satu perubahan fisik adalah tumbuhnya rambut didaerah kemaluan yang biasa disebut dengan rambuber atau pubish (dalam bahasa jawa disebut dengan jembut).

What Do You Feel ?

Ketika rambut kemaluan mulai tumbuh ada berbagai perasaan yang menimpa seseorang, antara lain Pertama, merasa jijik. Ada beberapa orang yang ketika mengetahui didaerah kemaluannya tumbuh rambut, mereka merasa jijik dan dalam hatinya terbayang seandanyai saja dirinya tidak memiliki rambut kemaluan.

Kedua, bingung tidak tahu apa yang harus dilakukan. Jujur penulis dulu sempat bingung dengan perubahan yang terdapat pada diri penulis saat tumbuh rambut kemaluan. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan sulitnya mencari pengetahuan, beda dengan keadaan saat ini, yang mana dirumah saja kita bisa mendapatkan informasi yang kita butuhkan sehingga kita tahu dengan perubahan tubuh kita.

Ketiga, memamerkan kepada orang lain. Ada beberapa orang yang ketika rambutnya tumbuh merek sangat bangga sekali dan menunjukkannya kepada orang lain. Namun hal ini hanya terjadi pada sedikit orang. Dan kebanyakan justru malu untuk mencertakan, terlebih untuk memperlihatkannya.

What Shoul I Do ?

Bingung tidak tahu apa yang harus dilakukan ? Mungkin itu yang menimpa sebagian besar seorang yang baru mengalami masa puber. Rambut kemaluan tidak harus diapa-apakan, tapi bukan berarti bahwa rambut kemaluan juga dibiarkan saja.

Dalam islam segala sesuatu telah diatur sedemikian rupa, termasuk masalah rambut kemaluan. Untuk rambut kemaluan, islam memerintahkan untuk memotongnya setiap bulan atau paling lama 40 hari, sebagaimana dalam sabda Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam. Dari Anas bin Malik radhiyallohu ‘anhu bahwasanya Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam

وُقِّتَ لَنَا فِي قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الْأَظْفَارِ وَنَتْفِ الْإِبِطِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ أَنْ لَا نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

"Kita diberi batas waktu untuk mencukur kumis, memotong kuku, membersihkan bulu ketiak dan mencukur rambut kemauluan agar tidak lebih dari 40 hari." (HR. Muslim)

Kita diperintahkan untuk memotongnya tentu ada hikmah dibaliknya, misalnya dengan dipotongnya rambut kemaluan, daerah kemaluan akan lebih bersih dan tidak begitu lembab yang menyebabkan timbulnya jamur. Dan yang lebih penting adalah lebih mudah untuk membersihkan daerah kemaluan.

Referensi :

‘Abdussalam, Syaikh Muhammad, 2005. As-Sunan Wa Al-Mubtada’at Al-Muta’alliqah Wa Ash-Shalawat, Terjemahan : Achmad Munir Awood Badjeber dan Imam Sulaiman, cetakan kedelapan. Jakarta : Qisthi Press

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2005. Mukhtashar Shahih Muslim, Terjemahan : Elly Lathifah, cetakan pertama. Jakarta : Gema Insani Press

Al-Asyhar, Thobieb, 2007. Fikih Gaul. Bandung : Syaamil Cipta Media.

Al-Jamal, Ibrahim Muhammad, 1999. Fiqhul Mar’atil Muslimah, Terjemahan : Zaid Husein Alhamid, cetakan ketiga. Jakarta : Pustaka Amani

Darvill, Wendy dan Kelsey Powell, 2002. The Puberty Book, Terjemahan : Theresia Seputro, cetakan ketiga. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=0ahUKEwjFuJrKj_XPAhUBu48KHYtECwAQjBwIBA&url=https%3A%2F%2Fs-media-cache-ak0.pinimg.com%2Foriginals%2F13%2F38%2F69%2F133869658d5c72c6705248528f4cab0e.jpg&bvm=bv.136593572,d.c2I&psig=AFQjCNG7KxSk2V6XA17FX5zMDbbcF_qG2g&ust=1477456211184033&cad=rjt