عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ وَيْحَكُمْ أَوْ قَالَ وَيْلَكُمْ لَا تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada haji Wada', "Celaka kamu atau beliau berkata? Hancurlah kamu! Janganlah kalian kembali kepada kekufuran sepeninggalku yang menjadikan sebagian kalian membunuh sebagian yang lain"
Membenci Orang Tua adalah Kufur
عَنْ أَبِي عُثْمَانَ قَالَ لَمَّا ادُّعِيَ زِيَادٌ لَقِيتُ أَبَا بَكْرَةَ فَقُلْتُ لَهُ مَا هَذَا الَّذِي صَنَعْتُمْ إِنِّي سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ أَبِي وَقَّاصٍ يَقُولُ سَمِعَ أُذُنَايَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ مَنْ ادَّعَى أَبًا فِي الْإِسْلَامِ غَيْرَ أَبِيهِ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ فَقَالَ أَبُو بَكْرَةَ وَأَنَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Abu Utsman, dia berkata, "Tatkala Ziad dijadikan ayah angkat, saya menemui Abu Bakrah radhiyallahu 'anhu, lalu saya bertanya kepadanya, "Apa yang telah kalian lakukan?, sesungguhnya saya telah mendengar Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Saya pernah mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan telinga saya sendiri, beliau bersabda, 'Barangsiapa mengakui seorang ayah berdasarkan (syariat) Islam yang bukan ayahnya sedangkan ia tahu bahwa orang tersebut bukan ayahnya, maka surga haram baginya.' Abu Bakrah mengatakan, "Saya juga telah mendengar hadits itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Menuduh Kafir
عَنْ أَبِي ذَرٍّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُهُ إِلَّا كَفَرَ وَمَنْ ادَّعَى مَا لَيْسَ لَهُ فَلَيْسَ مِنَّا وَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ وَمَنْ دَعَا رَجُلًا بِالْكُفْرِ أَوْ قَالَ عَدُوَّ اللَّهِ وَلَيْسَ كَذَلِكَ إِلَّا حَارَ عَلَيْهِ.
Dari Abu Dzarr radhiyallahu 'anhu, bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seseorang mengakui ayah yang bukan ayahnya sedangkan ia mengetahui hal itu melainkan ia telah kafir. Barang siapa mengakui sesuatu yang bukan miliknya, maka ia tidak termasuk golongan kami dan sudah selayaknya ia menempati tempatnya di neraka, dan barang siapa menuduh kafir kepada seseorang atau mengatakan ia musuh Allah sedangkan orang tersebut tidaklah demikian, maka tuduhan tersebut berbalik kepada dirinya sendiri. "
Dosa Apa yang Paling Besar?
قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بن مسعود: قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الذَّنْبِ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ قَالَ أَنْ تَدْعُوَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ أَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ مَخَافَةَ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ أَنْ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ تَصْدِيقَهَا وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا {الفرقان-68}
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu, dia berkata, "Seorang lelaki bertanya, ' Wahai Rasulullah! Dosa apakah yang paling besar disisi Allah?' Beliau menjawab, 'Kamu menjadikan tandingan bagi Allah sedangkan Dia-lah yang telah menciptakanmu.' Lelaki itu bertanya Iagi, 'Berikutnya apa?' Beliau menjawab, 'Kamu bunuh anakmu karena kamu takut ia makan bersamamu.'' Laki-laki itu bertanya lagi, 'Lalu apa?,' Beliau menjawab, 'Kamu berzina dengan istri tetanggamu.' Lalu Allah Azza Wajalla menurunkan ayat yang membenarkan jawaban Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut, yang artinya, "Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak menbunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya)." (Qs. Al Furqan (25): 68).
Barangsiapa Mati dalam Keadaan Tidak Menyekutukan Allah dengan Sesuatu Apapun maka Ia Akan Masuk Surga
عَنْ جَابِرٍ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْمُوجِبَتَانِ فَقَالَ مَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ
Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu 'anhu, ia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu bertanya, 'Wahai Rasulullah! Apa yang dimaksud dengan dua hal yang pasti?' Beliau menjawab, "Barang siapa mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun maka ia akan masuk surga, dan barang siapa mati dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu maka ia akan masuk neraka."
عن أَبي الْأَسْوَدِ الدِّيلِيِّ عن أَبي ذَرٍّ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ نَائِمٌ عَلَيْهِ ثَوْبٌ أَبْيَضُ ثُمَّ أَتَيْتُهُ فَإِذَا هُوَ نَائِمٌ ثُمَّ أَتَيْتُهُ وَقَدْ اسْتَيْقَظَ فَجَلَسْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ مَا مِنْ عَبْدٍ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ثُمَّ مَاتَ عَلَى ذَلِكَ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ قُلْتُ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ قَالَ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ قُلْتُ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ قَالَ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ فِي الرَّابِعَةِ: "عَلَى رَغْمِ أَنْفِ أَبِي ذَرٍّ". قَالَ فَخَرَجَ أَبُو ذَرٍّ وَهُوَ يَقُولُ وَإِنْ رَغِمَ أَنْفُ أَبِي ذَرٍّ
Dari Abul Aswad Ad-Dili, bahwasanya Abu Dzarr berkata, "Saya pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang tidur, beliau mengenakan baju berwarna putih. Lalu saya mendatangi beliau kembali, namun beliau masih tidur, kemudian saya mendatangi beliau lagi, dan beliau telah bangun. Saya duduk di dekatnya kemudian beliau bersabda, "Tidak ada seorang hamba yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallahu kemudian dia mati dengan memegang teguh kalimat itu melainkan ia masuk surga" Saya bertanya, "Meskipun orang tersebut berzina dan mencuri?" Beliau menjawab, "Meskipun ia berzina dan mencuri." Saya bertanya lagi, "Meskipun ia berzina dan mencuri?." Beliau menjawab, "Meskipun ia berzina dan mencuri" Beliau mengulangi kata itu tiga kali. Kemudian beliau berkata untuk yang ke empat kalinya, "Hal itu pasti Wahai Abu Dzar." Abu Al Aswad berkata, Lalu keluarlah Abu Dzar ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan, "Hal itu pasti wahai Abu Dzar!."
Tidaklah Masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sifat takabbur walau seberat Dzarrah
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Dari Abdullah bin Mas'ud, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Tidaklah masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sifat takabur walaupun seberat dzarrah" Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Bagaimana dengan seseorang yang senang berpakaian bagus dan sandal yang bagus?" beliau menjawab, "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan, takabbur adalah menentang kebenaran dan meremehkan orang lain"
Mengingkari Nasab dan Meratapi Orang Mati termasuk Perbuatan Kufur
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اثْنَتَانِ فِي النَّاسِ هُمَا بِهِمْ كُفْرٌ الطَّعْنُ فِي النَّسَبِ وَالنِّيَاحَةُ عَلَى الْمَيِّتِ
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Ada dua hal yang bisa membuat manusia menjadi kufur. Yaitu mengingkari nasab dan meratapi orang mati."
Orang yang Mengatakan, bahwa Hujan turun Kepada Kami Berkat Bintang-bintang adalah Kafir
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الصُّبْحِ بِالْحُدَيْبِيَةِ فِي إِثْرِ السَّمَاءِ كَانَتْ مِنْ اللَّيْلِ فَلَمَّا انْصَرَفَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ قَالَ أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
Dari Zaid bin Khalid Al Juhaini radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat subuh bersama kami di Hudaibiyah, setelah turun hujan pada malam harinya. Tatkala beliau selesai shalat, beliau menghadap kepada para sahabat lalu bertanya, "Tahukah kalian apa yang telah difirmankan oleh Tuhan kalian?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Zaid bin Khalid berkata, "Beliau bersabda, 'Firman Allah tersebut adalah, "Di antara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Adapun orang yang mengatakan, "Kami telah diberi hujan berkat anugerah dan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala, maka ia beriman kepada-Ku dan kufur kepada bintang. Adapun orang yang telah mengatakan, "Kami telah diberi hujan berkat bintang ini, maka ia kufur terhadap-Ku dan beriman kepada bintang"
Orang yang Mengatakan, bahwa Hujan turun Kepada Kami Berkat Bintang-bintang adalah Kafir
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الصُّبْحِ بِالْحُدَيْبِيَةِ فِي إِثْرِ السَّمَاءِ كَانَتْ مِنْ اللَّيْلِ فَلَمَّا انْصَرَفَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ قَالَ أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
Dari Zaid bin Khalid Al Juhaini radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat subuh bersama kami di Hudaibiyah, setelah turun hujan pada malam harinya. Tatkala beliau selesai shalat, beliau menghadap kepada para sahabat lalu bertanya, "Tahukah kalian apa yang telah difirmankan oleh Tuhan kalian?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Zaid bin Khalid berkata, "Beliau bersabda, 'Firman Allah tersebut adalah, "Di antara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Adapun orang yang mengatakan, "Kami telah diberi hujan berkat anugerah dan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala, maka ia beriman kepada-Ku dan kufur kepada bintang. Adapun orang yang telah mengatakan, "Kami telah diberi hujan berkat bintang ini, maka ia kufur terhadap-Ku dan beriman kepada bintang"
Sesungguhnya Penolongku Adalah Allah dan Orang Shalih dari Kaum Mukminin
عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِهَارًا غَيْرَ سِرٍّ يَقُولُ أَلَا إِنَّ آلَ أَبِي يَعْنِي فُلَانًا لَيْسُوا لِي بِأَوْلِيَاءَ إِنَّمَا وَلِيِّيَ اللَّهُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ
Dari Amru bin Ash radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan jelas tanpa samar-samar, 'Ketahuilah sesungguhnya keluarga ayahku... (yakni fulan) bukanlah penolongku. Sesungguhnya penolongku hanyalah Allah dan orang shalih dari kaum mukminin'
Balasan Amal Kebaikan Orang Beriman Adalah di Dunia dan Akhirat dan Balasan bagi Orang Kafir Hanya di Dunia
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مُؤْمِنًا حَسَنَةً يُعْطَى بِهَا فِي الدُّنْيَا وَيُجْزَى بِهَا فِي الْآخِرَةِ وَأَمَّا الْكَافِرُ فَيُطْعَمُ بِحَسَنَاتِ مَا عَمِلَ بِهَا لِلَّهِ فِي الدُّنْيَا حَتَّى إِذَا أَفْضَى إِلَى الْآخِرَةِ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَةٌ يُجْزَى بِهَا
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak berbuat zhalim terhadap satu kebaikan orang mukmin, (Allah) memberikan balasannya di dunia dan juga di akhirat. Adapun orang kafir hanya diberikan kenikmatan atas (balasan) kebaikan yang telah dilakukan secara ikhlas di dunia, sehingga ketika di akhirat tidak ada lagi balasan kebaikan yang diberikan kepadanya"
Hakikat Islam dan Bagian-bagiannya
عن طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ يَقُولُ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ ثَائِرُ الرَّأْسِ نَسْمَعُ دَوِيَّ صَوْتِهِ وَلَا نَفْقَهُ مَا يَقُولُ حَتَّى دَنَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُ عَنْ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُنَّ قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ وَصِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُ فَقَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ وَذَكَرَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الزَّكَاةَ فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ قَالَ فَأَدْبَرَ الرَّجُلُ وَهُوَ يَقُولُ وَاللَّهِ لَا أَزِيدُ عَلَى هَذَا وَلَا أَنْقُصُ مِنْهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ جَمِيعًا عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا الْحَدِيثِ نَحْوَ حَدِيثِ مَالِكٍ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ وَأَبِيهِ إِنْ صَدَقَ أَوْ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَأَبِيهِ إِنْ صَدَقَ
Dari Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu 'anhu dia berkata, "Ada seorang laki-laki tua dari penduduk Najed datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kami hanya mendengar dengung suaranya, namun kami tidak memahami apa yang dia katakan, sehingga dia mendekat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba dia bertanya tentang Islam? Rasulullah menjawab, "(Yaitu) shalat lima waktu dalam sehari semalam." Laki-laki itu bertanya lagi, "Apakah ada shalat lain yang wajib saya kerjakan?" Beliau menjawab, "Tidak ada, hanya shalat Sunah, kemudian puasa di bulan Ramadhan" Laki-laki itu bertanya lagi, "Apakah ada puasa lain yang wajib saya kerjakan?" beliau menjawab, "Tidak ada, kecuali hanya puasa sunah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian menyebutkan tentang Zakat, maka laki-Iaki itu bertanya, "Apakah ada kewajiban selain zakat yang wajib saya bayarkan?" Beliau menjawab, "Tidak ada, kecuali hanya sadaqah sunah" Thalhah mengatakan, "Laki-laki itu kemudian pulang dengan berkata, 'Demi Allah, saya tidak akan menambah dan tidak akan mengurangi." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Laki-laki itu beruntung jika ia jujur." Dalam riwayat lain disebutkan, Thalhah berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Demi ayahnya, laki-laki itu beruntung jika ia jujur." atau,... "Demi ayahnya, laki-laki itu masuk surga jika ia jujur (dengan perkataannya)"
Islam Didirikan Diatas 5 Dasar
عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسَةٍ عَلَى أَنْ يُوَحَّدَ اللَّهُ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَالْحَجِّ فَقَالَ رَجُلٌ الْحَجُّ وَصِيَامُ رَمَضَانَ قَالَ لَا صِيَامُ رَمَضَانَ وَالْحَجُّ هَكَذَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Islam ditegakkan di atas lima dasar, (1) Tauhiidullah (mengesakan Allah) (2) Mendirikan shalat (3) Menunaikan zakat (4) Puasa Ramadhan dan Haji." Seseorang bertanya, "Apakah urutannya haji dahulu lalu puasa bulan Ramadhan?" Rasulullah menjawab, "Tidak, puasa Ramadhan dan kemudian Haji" Seperti inilah yang telah saya dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Referensi :
https://jingganyasenja.files.wordpress.com/2010/08/webshots_10002.jpg
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.