Swinger, Adat Yang Keblinger

Swinger merupakan sebuah istilah asing yang mana artinya adalah bertukar pasangan ketika berhubungan badan. Swinger biasanya dilakukan oleh pasangan yang ingin melakukan variasi dalam berhubungan badan. Mereka mencari pasangan yang juga menginginkan swinger, dan setelah menemukan pasangan yang cocok mereka akan bertukar istri atau suami dalam berhubungan badan.

Pasangan yang melakukan swinger akan berhubungan badan dengan pasangan orang lain dan mereka berhubungan badan dalam satu ruangan atau kamar. Mereka akan merasa bangga ketika melihat pasangannya dapat dipuaskan oleh orang lain, dan mereka akan lebih bersemangat berhubungan badan dengan orang yang menjadi lawannya tersebut.

Swinger bukanlah istilah yang asing lagi, banyak masyarakat yang mengenalnya, bahkan beberapa waktu yang lalu masyarakat pernah dihebohkan dengan akun media sosial yang mengajak pasangan untuk melakukan swinger.

Ada beberapa orang yang berdalih bahwa swinger sah-sah saja dilakukan oleh masyarakat karena mereka menginginkan adanya nuansa baru dalam berhubungan badan, selama mereka tidak mengganggu orang lain, mereka tidak boleh diganggu.

Swinger adalah sebuah adat yang dianut oleh orang-orang barat yang haus akan sex tanpa batas, semua akan dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan sex, tanpa memperhatikan norma yang berlaku. Bagi mereka yang hidup dinegara bebas, swinger adalah hal yang biasa, namun bagi orang yang beragama, swinger adalah perbuatan dosa.

Ketika seseorang melakukan swinger, secara tidak langsung berarti dia telah melakukan hubungan badan dengan orang yang tidak halal baginya, dan berhubungan badan dengan orang yang tidak halal adalah zina,dan zina adalah dosa.

Jangankan sampai berhubungan badan didepan pasangannya sendiri, menceritakan peristiwa yang terjadi ketika berhubungan badan dengan pasangannya sendiri saja juga dilarang dalam islam. Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallohu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda

إِنَّ مِنْ أَشَرِّ النَّاسِ عِنْدَ اللَّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ الرَّجُلَ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ وَتُفْضِي إِلَيْهِ ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا

“Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah suami yang bersetubuh istrinya dan istri yang bersetubuh dengan suaminya, kemudian suami tersebut menyebarkan rahasia istrinya.'". (HR. Muslim)

Seseorang yang mempunyai hati nurani tentu tidak akan rela dan akan merasa cemburu jika ia melihat orang yang dicintainya melakukan hubungan badan dengan orang lain, terlebih perbuatan tersebut dilakukan didepan matanya sendiri. Namun bagi hati yang telah tertutup oleh nafsu, semua merupakan hal yang wajar dan sah dilakukan. Variasi boleh dilakukan selama tidak menyalahi ajaran agama dan pasangannya juga nyaman ketika melakukannya.

Referensi :

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2005. Mukhtashar Shahih Muslim, Terjemahan : Elly Lathifah, cetakan pertama. Jakarta : Gema Insani Press

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2008. Mukhtashar Shahih Muslim. Versi chm

Al-Bakhistani, Aziz dkk, 2006. KISS : Kado Istri-Suami Shalih. Jakarta : Pustaka Hikmah Perdana.

Al-Ghamidi, Abdul Latif Bin Hajis dan Asyraf Qadh, 2005. Bi’ayyi Dzanbin Qutilat, Al-Iffah, Ihdzar Zina, Terjemahan : Tengku Azhar dkk, cetakan pertama. Solo : Pustaka Arafah

Al-Jauziyah, Ibnul Qayyim, 2004. Raudhah Al-Muhibbin Wa Nuzhah Al-Musytaqin, Terjemahan : Kathur Suhardi, cetakan ketiga belas. Jakarta : Darul Falah

Al-Talidi, Abdul Qadir, 2004. Al-Mar’ah Al-Mutabarrijah Wa Ataruba ‘Ala Al-Mujtama’, Terjemahan : Umar Bukhory, cetakan pertama. Yogyakarta : Diva Press
https://img0.etsystatic.com/031/0/6657679/il_570xN.646373892_tweo.jpg

• Twitter
• Facebook
• Google
• Tumblr
• Pinterest