Breaking News
recent

Kitab Wudhu #5

Mengusap Khuff

عَنْ هَمَّامٍ قَالَ بَالَ جَرِيرٌ ثُمَّ تَوَضَّأَ وَمَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ فَقِيلَ تَفْعَلُ هَذَا فَقَالَ نَعَمْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَالَ ثُمَّ تَوَضَّأَ وَمَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ قَالَ الْأَعْمَشُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ كَانَ يُعْجِبُهُمْ هَذَا الْحَدِيثُ لِأَنَّ إِسْلَامَ جَرِيرٍ كَانَ بَعْدَ نُزُولِ الْمَائِدَةِ

Dari Hammam, dia berkata, bahwa Jarir radhiyallohu ‘anhu pernah kencing kemudian berwudhu lalu mengusap sepasang khuffnya (tanpa dilepas), kemudian dia ditanya, "Kamu melakukan ini?" Dia menjawab, "Ya saya pernah melihat Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam kencing kemudian berwudhu lalu mengusap sepasang khuffnya." Al A'masy berkata, Ibrahim mengatakan bahwa, hadits ini dianggap aneh oleh para ulama karena Jarir masuk Islam sesudah turunnya surah Al Maa'idah."

عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ كَانَ أَبُو مُوسَى يُشَدِّدُ فِي الْبَوْلِ وَيَبُولُ فِي قَارُورَةٍ وَيَقُولُ إِنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَ إِذَا أَصَابَ جِلْدَ أَحَدِهِمْ بَوْلٌ قَرَضَهُ بِالْمَقَارِيضِ فَقَالَ حُذَيْفَةُ لَوَدِدْتُ أَنَّ صَاحِبَكُمْ لَا يُشَدِّدُ هَذَا التَّشْدِيدَ فَلَقَدْ رَأَيْتُنِي أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَتَمَاشَى فَأَتَى سُبَاطَةً خَلْفَ حَائِطٍ فَقَامَ كَمَا يَقُومُ أَحَدُكُمْ فَبَالَ فَانْتَبَذْتُ مِنْهُ فَأَشَارَ إِلَيَّ فَجِئْتُ فَقُمْتُ عِنْدَ عَقِبِهِ حَتَّى فَرَغَ. زَادَ فِي رِوَايَةٍ: فَتَوَضَأَ فَمَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ

Dari Abu Wa'il, dia berkata, "Abu Musa sangat berhati-hati dalam masalah kencing. Ia kencing dalam botol lalu berkata, "Sesungguhnya bila salah seorang dari bani Israil terkena kencing, maka mereka mengeriknya dengan alat untuk mengerik." Hudzaifah berkata, "Saya merasa senang bahwasanya teman kalian tidak menyulitkan seperti ini saya pernah bersama Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam berjalan-jalan kemudian beliau mendekati tempat sampah suatu kaum disamping tembok, dan kencing, maka saya menjauh darinya, namun beliau memberi isyarat kepada saya, kemudian saya mendekati dan berdiri di sisi beliau sehingga beliau selesai." Riwayat lain menambahkan,... kemudian Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam berwudhu lalu mengusap sepasang khuff (sepatu panjang) nya."

عن الْمُغِيرَةِ قَالَ كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي مَسِيرٍ فَقَالَ لِي أَمَعَكَ مَاءٌ قُلْتُ نَعَمْ فَنَزَلَ عَنْ رَاحِلَتِهِ فَمَشَى حَتَّى تَوَارَى فِي سَوَادِ اللَّيْلِ ثُمَّ جَاءَ فَأَفْرَغْتُ عَلَيْهِ مِنْ الْإِدَاوَةِ فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَعَلَيْهِ جُبَّةٌ مِنْ صُوفٍ فَلَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يُخْرِجَ ذِرَاعَيْهِ مِنْهَا حَتَّى أَخْرَجَهُمَا مِنْ أَسْفَلِ الْجُبَّةِ فَغَسَلَ ذِرَاعَيْهِ وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ أَهْوَيْتُ لِأَنْزِعَ خُفَّيْهِ فَقَالَ دَعْهُمَا فَإِنِّي أَدْخَلْتُهُمَا طَاهِرَتَيْنِ وَمَسَحَ عَلَيْهِمَا

Dari Al Mughirah bin Syu'bah radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, "Pada suatu malam saya pernah dalam perjalanan bersama Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam lalu beliau bertanya kepadaku, 'Apakah kamu membawa air?' Saya menjawab, 'Ya.' Kemudian beliau turun dari kendaraannya dan berjalan sehingga beliau bersembunyi di kegelapan malam, kemudian beliau datang, maka saya tuangkan air kepadanya dari kantong kulit, lalu beliau membasuh wajahnya yang ketika itu beliau memakai jubah bulu, dan beliau tidak bisa mengeluarkan dua tangannya dari dalam jubah. Kemudian beliau membasuh dua tangannya dan mengusap kepalanya, lalu saya merendahkan diri untuk melepaskan sepasang khuffnya, lantas beliau bersabda, "Biarkanlah keduanya, karena aku memakainya dalam keadaan suci." Kemudian beliau mengusap bagian atas kedua khuff itu.

Batas Waktu dalam Mengusap Khuff

عَنْ شُرَيْحِ بْنِ هَانِئٍ قَالَ أَتَيْتُ عَائِشَةَ أَسْأَلُهَا عَنْ الْمَسْحِ عَلَى الْخُفَّيْنِ فَقَالَتْ عَلَيْكَ بِابْنِ أَبِي طَالِبٍ فَسَلْهُ فَإِنَّهُ كَانَ يُسَافِرُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلْنَاهُ فَقَالَ جَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيَهُنَّ لِلْمُسَافِرِ وَيَوْمًا وَلَيْلَةً لِلْمُقِيمِ

Dari Syuraih bin Hani, dia berkata, "Saya pernah mendatangi Aisyah radhiyallohu ‘anha untuk menanyakan kepadanya tentang mengusap khuff. Aisyah menjawab, "Kamu harus bertanya kepada Ali bin Abi Thalib, tanyakan kepadanya karena dia pernah bepergian jauh bersama Rasulullah." Lalu kami bertanya kepada Ali bin Abi Thalib, dan ia menjawab, "Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam menentukan tiga hari tiga malam untuk musafir (orang yang sedang bepergian), dan sehari semalam untuk muqim (orang yang menetap)."

Mengusap Ubun-ubun dan Serban

عَنْ  الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ تَخَلَّفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَخَلَّفْتُ مَعَهُ فَلَمَّا قَضَى حَاجَتَهُ قَالَ أَمَعَكَ مَاءٌ فَأَتَيْتُهُ بِمِطْهَرَةٍ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ وَوَجْهَهُ ثُمَّ ذَهَبَ يَحْسِرُ عَنْ ذِرَاعَيْهِ فَضَاقَ كُمُّ الْجُبَّةِ فَأَخْرَجَ يَدَهُ مِنْ تَحْتِ الْجُبَّةِ وَأَلْقَى الْجُبَّةَ عَلَى مَنْكِبَيْهِ وَغَسَلَ ذِرَاعَيْهِ وَمَسَحَ بِنَاصِيَتِهِ وَعَلَى الْعِمَامَةِ وَعَلَى خُفَّيْهِ ثُمَّ رَكِبَ وَرَكِبْتُ فَانْتَهَيْنَا إِلَى الْقَوْمِ وَقَدْ قَامُوا فِي الصَّلَاةِ يُصَلِّي بِهِمْ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ وَقَدْ رَكَعَ بِهِمْ رَكْعَةً فَلَمَّا أَحَسَّ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَهَبَ يَتَأَخَّرُ فَأَوْمَأَ إِلَيْهِ فَصَلَّى بِهِمْ فَلَمَّا سَلَّمَ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقُمْتُ فَرَكَعْنَا الرَّكْعَةَ الَّتِي سَبَقَتْنَا

Dari Al Mughirah bin Syu'bah radhiyallohu ‘anhu,ia berkata, "Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam pernah terlambat dari rombongan (untuk buang hajat), dan saya ikut terlambat bersama beliau. Setelah beliau selesai buang hajat, beliau bertanya, "Apakah kamu membawa air?" Maka saya membawakan air untuk bersuci lalu beliau membasuh kedua telapak tangannya dan wajahnya, kemudian ingin membuka tangannya namun lengan jubahnya sempit, maka beliau mengeluarkan tangannya dari dalam jubah dan meletakan jubahnya di atas kedua pundaknya, kemudian membasuh kedua tangannya dan mengusap ubun-ubunnya serta serban dan sepasang khuffnya. Lalu beliau naik binatang tunggangannya dan sayapun naik binatang tunggangan saya, sehingga kami sampai kepada rombongan dan mereka sedang melakukan shalat yang diimami oleh Abdurraham bin Auf yang telah menyelesaikan satu rakaat. Tatkala dia merasa bahwa Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam telah tiba, maka dia mundur, lalu Nabi mengisyaratkan kepadanya (untuk meneruskan) dan diapun shalat mengimami mereka. Setelah salam, maka Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam berdiri dan sayapun ikut berdiri, lalu kami meneruskan satu rakaat yang tertinggal."

Mengusap Tutup Kepala

عَنْ بِلَالٍ أَنَّ رَسُولَ الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَسَحَ عَلَى الخُفَّيْنِ وَالخِمَارِ

Dari Bilal radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam mengusap sepasang khuff dan tutup kepalanya (ketika wudhu).

Sekali Wudhu untuk Beberapa Shalat

عن بُرَيْدَة أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الصَّلَوَاتِ يَوْمَ الْفَتْحِ بِوُضُوءٍ وَاحِدٍ وَمَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ لَقَدْ صَنَعْتَ الْيَوْمَ شَيْئًا لَمْ تَكُنْ تَصْنَعُهُ قَالَ عَمْدًا صَنَعْتُهُ يَا عُمَرُ

Dari Buraidah radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam shalat berkali-kali dengan satu wudhu pada hari pembebasan Makkah (fathul-Makkah), dan mengusap sepasang khuffnya, kemudian Umar radhiyallohu ‘anhu berkata kepada beliau, "Engkau pada hari ini telah melakukan sesuatu yang tidak pernah engkau lakukan sebelumnya " Beliau menjawab, "'Aku sengaja melakukannya, wahai Umar!"

Doa Setelah Wudhu

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ كَانَتْ عَلَيْنَا رِعَايَةُ الْإِبِلِ فَجَاءَتْ نَوْبَتِي فَرَوَّحْتُهَا بِعَشِيٍّ فَأَدْرَكْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا يُحَدِّثُ النَّاسَ فَأَدْرَكْتُ مِنْ قَوْلِهِ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ مُقْبِلٌ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ إِلَّا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ قَالَ فَقُلْتُ مَا أَجْوَدَ هَذِهِ فَإِذَا قَائِلٌ بَيْنَ يَدَيَّ يَقُولُ الَّتِي قَبْلَهَا أَجْوَدُ فَنَظَرْتُ فَإِذَا عُمَرُ قَالَ إِنِّي قَدْ رَأَيْتُكَ جِئْتَ آنِفًا قَالَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ أَوْ فَيُسْبِغُ الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

Dari Uqbah bin Amir radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, "Kami pernah ditugaskan menggembala unta dan tiba giliran saya, maka di suatu senja unta-unta tersebut saya giring menuju kandang. Tiba-tiba saya mendapatkan Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam sedang berbicara dengan sekumpulan orang sambil berdiri. Diantara sabda beliau yang dapat saya ingat adalah, 'Bila seorang muslim berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian melakukan shalat dua rakaat dengan hati dan wajah yang khusyu', maka ia akan masuk surga." Uqbah berkata, "Aku berkata, 'Alangkah bagusnya ini.' Tiba-tiba ada seorang di dekat saya berkata, "Yang sebelumnya lebih bagus." Setelah saya melihatnya, ternyata orang yang berkata tersebut adalah Umar radhiyallohu ‘anhu. Dia berkata, "Saya memperhatikanmu saat kamu baru tiba." Lalu berkata, "Barang siapa di antara kalian berwudhu lalu menyempurnakannya kemudian mengucapkan, "Asyhadu alla ilaaha lllallahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh" (aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya) pasti akan dibukakan baginya delapan pintu surga yang dapat dimasuki dari mana saja ia kehendaki."

Membasuh Madzi dan Berwudhu karena Madzi

عَنْ عَلِيٍّ قَالَ كُنْتُ رَجُلًا مَذَّاءً وَكُنْتُ أَسْتَحْيِي أَنْ أَسْأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَكَانِ ابْنَتِهِ فَأَمَرْتُ الْمِقْدَادَ بْنَ الْأَسْوَدِ فَسَأَلَهُ فَقَالَ يَغْسِلُ ذَكَرَهُ وَيَتَوَضَّأُ

Dari Ali radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, "Saya adalah orang yang sering mengeluarkan madzi, namun saya malu untuk bertanya kepada Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam, karena saya adalah menantunya. Kemudian saya menyuruh Al Miqdad bin Al Aswad, maka dia bertanya kepada Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam (tentang hal tersebut). Kemudian beliau menjawab, "Hendaknya dia membasuh zakarnya lalu berwudhu."

Tidur Dalam Posisi Duduk Tidak Membatalkan Wudhu

عَنْ أَنَسٍ قَالَ أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَجِيٌّ لِرَجُلٍ (وَفِي حَدِيثِ عَبْدِ الْوَارِثِ وَنَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنَاجِي الرَّجُل)َ فَمَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ حَتَّى نَامَ الْقَوْمُ.( وَفِي حَدِيثِ شُعْبَةَ فَلَمْ يَزَلْ يُنَاجِيهِ حَتَّى نَامَ الصَّحَابَةُ, ثُمَّ جَاءَ فَصَلَّى بِهِمْ)

Dari Anas radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, "Suatu ketika qamat shalat telah dikumandangkan sedang Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam masih berbicara dengan seseorang (menurut hadits Abdul Warits, Sedangkan Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam masih berbicara dengan seseorang), kemudian beliau tidak segera melaksanakan shalat, sehingga para sahabat tertidur (sambil duduk). (Menurut hadits Syu'bah, Kemudian beliau masih terus berbicara dengan orang tersebut sehingga para sahabat tertidur -sambil duduk- lalu beliau datang kemudian shalat mengimami mereka)."

Berwudhu karena Makan Daging Unta

عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَأَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ الْغَنَمِ قَالَ إِنْ شِئْتَ فَتَوَضَّأْ وَإِنْ شِئْتَ فَلَا تَوَضَّأْ قَالَ أَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ الْإِبِلِ قَالَ نَعَمْ فَتَوَضَّأْ مِنْ لُحُومِ الْإِبِلِ قَالَ أُصَلِّي فِي مَرَابِضِ الْغَنَمِ قَالَ نَعَمْ قَالَ أُصَلِّي فِي مَبَارِكِ الْإِبِلِ قَالَ لَا

Dari Jabir bin Samurah radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam, "Apakah saya harus berwudhu setelah makan daging kambing?" Beliau menjawab, "Kalau kamu mau berwudhulah, dan jika tidak maka tidak usah berwudhu." Orang itu bertanya lagi, "Apakah saya harus berwudhu setelah makan daging unta?" Beliau menjawab, "Ya, berwudhulah setelah makan daging unta." Orang itu bertanya lagi, "Bolehkah saya shalat di tempat kambing?" Nabi menjawab, "Boleh." Orang itu bertanya lagi, "Bolehkah saya shalat di tempat berkumpulnya unta?" Beliau menjawab, "Jangan."

Berwudhu karena Makan Sesuatu yang Dimasak Dengan Api

عن عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ إِبْرَاهِيمَ بْنِ قَارِظٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ وَجَدَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَتَوَضَّأُ عَلَى الْمَسْجِدِ فَقَالَ إِنَّمَا أَتَوَضَّأُ مِنْ أَثْوَارِ أَقِطٍ أَكَلْتُهَا لِأَنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تَوَضَّئُوا مِمَّا مَسَّتْ النَّارُ

Dari Umar bin Abdul Aziz, bahwasanya Abdullah bin Ibrahim bin Qarizh memberitahukannya, sesungguhnya dia pernah mendapati Abu Hurairah berwudhu di masjid, lalu Abu Hurairah berkata, "Sesungguhnya saya berwudhu karena telah makan beberapa potong keju, dan saya pernah mendengar Rasulullah bersabda, "Berwudhulah setelah makan sesuatu yang di masak dengan api."

Tidak Wajib Berwudhu karena Makan Sesuatu yang Dimasak Dengan Api

عَنْ جَعْفَرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ أُمَيَّةَ الضَّمْرِيِّ عَنْ أَبِيهِ أنه رأى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحْتَزُّ مِنْ كَتِفِ شَاةٍ فَأَكَلَ مِنْهَا فَدُعِيَ إِلَى الصَّلَاةِ فَقَامَ وَطَرَحَ السِّكِّينَ وَصَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ

Dari Ja'far bin Amru bin Umaiyah Adh-Dhamri, dari ayahnya radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, "Saya pernah melihat Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam memotong bahu kambing lalu beliau memakannya. Lalu terdengar panggilan azdan, maka beliau berdiri sambil meletakkan pisau dan kemudian shalat tanpa mengulangi wudhunya."

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرِبَ لَبَنًا ثُمَّ دَعَا بِمَاءٍ فَتَمَضْمَضَ وَقَالَ إِنَّ لَهُ دَسَمًا

Dari Ibnu Abbas radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam pernah meminum susu kemudian meminta air dan berkumur-kumur, lalu bersabda, "Sesungguhnya susu itu berlemak."'

Orang yang Ragu Merasakan Sesuatu Ketika Shalat

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِي بَطْنِهِ شَيْئًا فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ أَخَرَجَ مِنْهُ شَيْءٌ أَمْ لَا فَلَا يَخْرُجَنَّ مِنْ الْمَسْجِدِ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا

Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Apabila salah seorang dari kalian mendapatkan sesuatu di dalam perutnya dan kemudian dia ragu, apakah telah keluar sesuatu dari perutnya atau tidak? maka janganlah dia keluar meninggalkan masjid (janganlah membatalkan shalat) sehingga dia mendengar suara (kentut) atau mencium bau (kentut).

Referensi :
https://rumaysho.com/wp-content/uploads/2014/11/wudhu_3.jpg

No comments:

Post a Comment

Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.

Powered by Blogger.