
Syetan adalah Makhluk Pembohong
Tugas syetan adalah mencari teman yang sebanyak-banyak agar neraka dipenuhi oleh manusia yang berbuat salah dan dosa. Untuk menyesatkan manusia, maka syetan mendatangi manusia dari berbagai arah, dan melakukan cara apapun agar manusia tersesat dari jalan yang lurus. Bahkan mereka juga melakukan kebohongan sebagai bentuk salah satu tipu dayanya. Dan hal ini telah dijelaskan dalam slah satu ayat
وَشَارِكْهُمْ فِي الأَمْوَالِ وَالأَوْلادِ وَعِدْهُمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُوراً
Artinya “Dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka.” Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.” (Q.S Al-Isra17 : 64)
Syetan memang sangat pandai menyesatkan manusia, meraka akan mendatangi manusia dari arah manapaun untuk menemukan kelemahannya, an setelah menemukannya, maka syetan akan melakukan apapun untuk menyesatkan manusia dan menjadi penghuni neraka.
Syetan Pun Dapat Berbicara Jujur
Seperti yang telah dijelaskan diatas, syetan adalah makhluk pembohong yang akan menyesatkan manusia dan mengajaknya masuk kedalam neraka. Kendati demikian, tidak banyak yang tahu bahwa syetan pun dapat berbicara jujur. Syetan berbicara jujur terkait manfaat membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah. Dari Abu Mas'ud radhiyallohu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
مَنْ قَرَأَ بِالْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ وَقَالَ عُثْمَانُ بْنُ الْهَيْثَمِ حَدَّثَنَا عَوْفٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ وَكَّلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ فَأَتَانِي آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُو مِنْ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لَأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَصَّ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنْ اللَّهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ
"Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada suatu malam, niscaya kedua ayat itu akan mencukupinya." Utsman bin Al-Haitsam berkata; telah menceritakan kepada kami 'Auf dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah radhiyallohu 'anhu, ia berkata; Rosulullah shallallohu 'alaihi wa sallam menugaskanku untuk menjaga harta zakat. Lalu pada suatu hari ada seseorang yang menyusup hendak mengambil makanan, maka aku pun menyergapnya seraya berkata, "Aku benar-benar akan menyerahkanmu kepada Rasululloh shallallohu 'alaihi wa sallam.." lalu ia bercerita dan berkata, "Jika kamu hendak beranjak ke tempat tidur maka bacalah ayat kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan syetan tidak akan mendekatimu hingga pagi." Maka Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Ia telah berkata benar padamu, padahal ia adalah pendusta. Si penyusup tadi sebenarnya adalah syetan." (HR. Bukhari)
Dalam masalah ini, syetan sendiri mengatakan bahwa Alloh akan menjaga manusia hingga pagi dari syetan jika mereka membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah. Syetan saja yang pembohong mengakuinya, kenapa manusia justru banyak yang tidak percaya dan memilih untuk menggunakan sekutu syetan sebagai pelindungnya. Itulah yang menjadi PR besar bagi umat muslim sekarang.
Referensi :
‘Abdussalam, Syaikh Muhammad, 2005. As-Sunan Wa Al-Mubtada’at Al-Muta’alliqah Wa Ash-Shalawat, Terjemahan : Achmad Munir Awood Badjeber dan Imam Sulaiman, cetakan kedelapan. Jakarta : Qisthi Press
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2005. Mukhtashar Shahih Bukhari, Terjemahan : Elly Lathifah, cetakan pertama. Jakarta : Gema Insani Press
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2008. Mukhtashar Shahih Bukhari. Versi chm
Al-Jauziyah, Ibnul Qayyim, 2008. Al-Jawab Al-Kafi Liman Saa’ala ‘An Ad-Dawa Asy-Syafi, Terjemahan : Isyan Basya, cetakan pertama. Bandung : Pustaka Hidayah
Falsafi, Muhammad Taqi, 2006. Ayat Al-Kursi : Nida’ At-Tauhid As-Samawi, Terjemahan : Ahsin Muhammad, cetakan pertama. Bandung : Pustaka Hidayah
Ishaq, Muhammad Shalil Ali Abdillah, 2006. Kaifa Tatahammas Li Qiyam Al-Lail ?, Terjemahan : Muh. Muhaimin dan Nur Afifah, cetakan keenam. Yogyakarta : Mitra Pustaka
Khalid, Al-Husainan, 2005. Aktsar Min 1000 Sunnah Fi Al-Yaum Wa Al-Lailah, Terjemahan : Marsuni Sasaky, cetakan pertama. Jakarta : Pustaka Azzam
Ubaidillah, Abu Umar, 2016. Enaknya Orang Miskin Susahnya Orang Kaya : Hikmah Dan Pencerahan Tentang Hakikat Materi. Bandung : Bitread.
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/55/94/88/55948877770aaa417929e4e67106ce4a.jpg
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.