Dalam menghadapi segala permasalahan hidup, doa merupakan senjata yang paling ampuh. Hanya doa yang bisa menghapuskan keburukan dan hanya dengan doa kita bisa memanjatkan dan mencurahkan segala keluh kesah kepada Alloh. Tentu kita masih ingat dengan kisah tiga pemuda yang terjebak didalam goa yang tertutup dengan batu besar, yang menjadikannya tidak bisa keluar.
Diriwayatkan dalam hadis shahih, Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Suatu ketika tiga orang laki-laki sedang berjalan, tiba-tiba hujan turun hingga mereka berlindung ke dalam suatu gua yang terdapat di gunung. Tanpa diduga sebelumnya, ada sebongkah batu besar jatuh menutup mulut goa dan mengurung mereka di dalamnya. Kemudian salah seorang dari mereka berkata kepada temannya yang lain; “lngat-ingatlah amal shalih yang pernah kalian lakukan hanya karena mengharap ridla Alloh semata. Setelah itu, berdoa dan memohonlah pertolongan kepada Alloh dengan perantaraan amal shalih tersebut, mudah-mudahan Alloh akan menghilangkan kesulitan kalian”.
Kemudian salah seorang dari mereka berkata; “Ya Alloh ya Tuhanku, dulu saya mempunyai dua orang tua yang sudah lanjut usia. Selain itu, saya juga mempunyai seorang istri dan beberapa orang anak yang masih kecil. Saya menghidupi mereka dengan menggembalakan ternak. Apabila pulang dari menggembala, saya pun segera memerah susu dan saya dahulukan untuk kedua orang tua saya. Lalu saya berikan air susu tersebut kepada kedua orang tua saya sebelum saya berikan kepada anak-anak saya. Pada suatu ketika, tempat penggembalaan saya jauh, hingga saya baru pulang pada sore hari. Ternyata saya dapati kedua orang tua saya sedang tertidur pulas. Lalu, seperti biasa, saya segera memerah susu. Saya berdiri di dekat keduanya karena tidak mau membangunkan dari tidur mereka. Akan tetapi, saya juga tidak ingin memberikan air susu tersebut kepada anak-anak saya sebelum diminum oleh kedua orang tua saya, meskipun mereka, anak-anak saya, telah berkerumun di telapak kaki saya untuk meminta minum karena rasa lapar yang sangat. Keadaan tersebut saya dan anak-anak saya jalankan dengan sepenuh hati hingga terbit fajar. Ya Alloh, jika Engkau tahu bahwa saya melakukan perbuatan tersebut hanya untuk mengharap ridla-Mu, maka bukakanlah celah untuk kami hingga kami dapat melihat langit!”' Akhirnya Alloh membuka celah lubang gua tersebut, hingga mereka dapat melihat langit.
Orang yang kedua dari mereka berdiri sambil berkata; “Ya Alloh, dulu saya mempunyai seorang sepupu perempuan (anak perempuan paman) yang saya cintai sebagaimana cintanya kaum laki-laki yang menggebu-gebu terhadap wanita. Pada suatu ketika saya pernah mengajaknya untuk berbuat mesum, tetapi ia menolak hingga saya dapat memberinya uang seratus dinar. Setelah bersusah payah mengumpulkan uang seratus dinar, akhirnya saya pun mampu memberikan uang tersebut kepadanya. Ketika saya berada diantara kedua pahanya (telah siap untuk menggaulinya), tiba-tiba ia berkata; 'Hai hamba Alloh, takutlah kepada Alloh dan janganlah kamu membuka cincin (menggauliku) kecuali setelah menjadi hakmu.' Lalu saya bangkit dan meninggalkannya. Ya Alloh, sesungguhnya Engkau pun tahu bahwa saya melakukan hal itu hanya untuk mengharapkan ridhla-Mu. Oleh karena itu, bukakanlah suatu celah lubang untuk kami!”' Akhirnya Alloh membukakan sedikit celah lubang lagi untuk mereka bertiga.
Seorang lagi berdiri dan berkata; 'Ya Alloh ya Tuhanku, dulu saya pernah menyuruh seseorang untuk mengerjakan sawah saya dengan cara bagi hasil. Ketika ia telah menyelesaikan pekerjaannya, ia pun berkata; 'Berikanlah hak saya kepada saya! ' Namun saya tidak dapat memberikan kepadanya haknya tersebut hingga ia merasa sangat jengkel. Setelah itu, saya pun menanami sawah saya sendiri hingga hasilnya dapat saya kumpulkan untuk membeli beberapa ekor sapi dan menggaji beberapa penggembalanya. Selang berapa lama kemudian, orang yang haknya dahulu tidak saya berikan datang kepada saya dan berkata; 'Takutlah kamu kepada Alloh dan janganlah berbuat zhalim terhadap hak orang lain! ' Lalu saya berkata kepada orang tersebut; 'Pergilah ke beberapa ekor sapi beserta para penggembalanya itu dan ambillah semuanya untukmu! ' Orang tersebut menjawab; 'Takutlah kepada Alloh dan janganlah kamu mengolok-olok saya! ' Kemudian saya katakan lagi kepadanya; 'Sungguh saya tidak bermaksud mengolok-olokmu. Oleh karena itu, ambillah semua sapi itu beserta para pengggembalanya untukmu! ' Akhirnya orang tersebut memahaminya dan membawa pergi semua sapi itu. Ya Alloh, sesungguhnya Engkau telah mengetahui bahwa apa yang telah saya lakukan dahulu adalah hanya untuk mencari ridla-Mu. Oleh karena itu, bukalah bagian pintu goa yang belum terbuka! “ Akhirnya Alloh pun membukakan sisanya untuk mereka." (HR. Bukhari)
Lihatlah kisah ketiga pemuda diatas, ketika mereka dalam kesulitan mereka tahu bahwa tidak ada yang pantas dimintai tolong selain Alloh. Mereka memohon pertolongan Alloh agar masalah yang mereka hadapi dapat terselesaikan dan mendapatkan pertolongan dari Alloh Yang Maha Kuasa. Dan ketika mereka berdoa, mereka hanya mengandalkan amalan-amalan yang selama ini mereka kerjakan dengan ikhlas dengan mengharap ridho Alloh. Betapa berharganya sebuah amalan yang dikerjakan dengan ikhlas, walaupun sebuah amalan kecil, namun bila dikerjakan dengan ikhlas, maka nilai menjadi besar bagi Alloh. Dan juga sebaliknya, walaupun amalan besar, namun jika dikerjakan tidak dengan ikhlas maka akan menjadi sia-sia.
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
Artinya : Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. (Q.S Al-Furqon/25 : 23)
Dan Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam juga bersabda
اَنَا خَيْرُ شَرِيْكٍ فَمَنْ اَشْرَكَ مَعِيْ شَرِيْكًا فَهُوَ لِلشَّرِيْكِ يَااَيُّهَاالنَّاسُ اَخْلِصُوْا اَعْمَالَكُمْ ِللهِ فَاِنَّ الله َلاَيَقْبَلُ مِنَ اْلاَعْمَالِ اِلاَّ مَا خَلَصَ لَهُ
Artinya : Aku adalah sebaik-baik sekutu (teman). Barang siapa mempersekutukan Aku bersama yang lain, dia (diserahkan) kepada sekutu itu. Wahai sekalian manusia ikhlaskan amalmu karena Alloh karena sesungguhnya Alloh tidak akan menerima amal seseorang, kecuali amal yang diikhlaskan kepada-Nya. (H.R al-Bazzar)
Ibnu Rajab al-Hambali mengatakan bahwa melakukan ketaatan membuat mudah terkabulnya suatu doa. Oleh karenanya pada kisah tiga orang masuk kedalam goa dan pintunya tertutup batu besar, pada akhirnya batu tersebut dapat terbuka karena amalan yang mereka sebut. Itu semua karena mereka melakukan amalan tersebut ikhlas hanya karena Alloh ta’ala. Mereka berdoa dengan menyebut amalan shalih yang telah mereka kerjakan tersebut sehingga doa mereka pun dikabulkan. Oleh karena itu, marilah kita berusaha mengikhlaskan segala amal perbuatan kita hanya kepada Alloh. Karena hanya dengan amal yang dikerjakan dengan ikhlas Alloh akan menerima amalan tersebut.
Referensi :
Hasan bin ‘Ali As-Saqqaf. 2006. Sholat seperti Nabi saw : Petunjuk Pelaksanaan Sholat Sejak Takbir Hingga Salam. Bandung : Pustaka Hidayah
Hilmy al-Khully. 2007. Sholat Itu Sungguh Menakjubkan. Jakarta : Mirqat Publishing
Al-qur’an al-kalam. 2009. Bandung : Diponegoro.
Ath-Thayyar, Abdullah, 2006. Ash-Shalatu, Terjemahan : A. M. Halim, cetakan pertama. Jakarta : Pustaka Maghfirah
DR. Raghib As-Sirjani. 2006. Misteri Sholat Shubuh. Solo : Al-Aqwam
Hasan Bin ‘Ali As-Saqaf. Sholat Seperti Nabi Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam. Bandung : Pustaka Hidayah
Al-Jauziyah, Ibnul Qayyim, 2008. Fawaaid, Terjemahan : Achmad Sunarto, cetakan pertama. Semarang : Pustaka Nuun
Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir, 2006. Minhajul Muslim, Terjemahan : Irwan Raihan, cetakan pertama. Solo : Media Insani Publishing
Al-Asyqar, Umar Sulaiman, 2005. Maqaashidul Mukallafin (1) : An-Niyyat Fil Ibadaat, Terjemahan : Faisal Shaleh, cetakan pertama. Jakarta : Gema Insani Press
Al-Bakhistani, Aziz dkk, 2006. KISS : Kado Istri-Suami Shalih. Jakarta : Pustaka Hikmah Perdana.
Al-Hanbali, Ibn Rajab, 2006. Lataa’if Al-Ma’arif Li Mawasim Al-‘Am Min Al-Wazhaif, Terjemahan : Rojaya, cetakan pertama. Bandung : Pustaka Hidayah
‘Aziz, Fatin Binti ‘Abdul, 2005. 35 Sebab Diampuninya Dosa Berdasarkan Al-Qur’an Dan Sunnah Nabi Shallallohu ‘Alihi Wa Sallam, Terjemahan : Tholib Anis, cetakan ketiga. Bandung : Hasyimi
Abdillah, Abu Umar, 2009. Wirid Wanita Haid. Klaten : Wafa Press.
Abu Bakar Jabir Al-Jazairi. 2006. Fiqih Ibadah Dari Minhajul Muslimin. Solo : Media Insani Publishing
https://dg.imgix.net/prayer-for-beginners-g13leaiz-en/landscape/prayer-for-beginners-g13leaiz.jpg?ts=1461346161&ixlib=rails-3.0.2&auto=format%2Ccompress&fit=min&w=700&h=394&dpr=2&ch=Width%2CDPR
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.