Breaking News
recent

Pentingnya Doa Bagi Manusia

Dalam kehidupan seorang muslim sejati tidak bisa terlepas dengan sebuah ibadah, dan salah satu ibadah yang sangat penting adalah berdoa. Sejatinya dalam kehidupan sehari-hari umat islam dianjurkan untuk selalu berdoa, baik susah maupun senang, mulai tidur sampai bangun tidur, dari mulai aktivitas sampai selesai aktivitas, semua diawali dan diakhiri dengan doa. Bahkan orang yang tidak mau berdoa bisa dikategorikan sebagai orang yang sombong, karena dengan tidak berdoa berarti dia tidak mau meminta dan tidak membutuhkan Alloh, mereka merasa bisa mencukupi segala sesuatu tanpa meminta kepada Alloh, padahal pada kenyataannya manusia tidak bisa apa-apa tanpa pertolongan Alloh. Dan manusia tidak bisa terlepas dari kebutuhannya terhadap Alloh

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

Artinya : Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada  Alloh; dan  Alloh dialah yang Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. (Q.S Fathir/35 : 15)

Bahkan orang yang tidak mau berdoa kepada Alloh, maka Alloh akan murka kepadanya, sebagaimana sabda Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam yang artinya “Siapa yang tidak meminta kepada Alloh, maka Alloh akan murka kepadanya”. (HR. Tirmidzi, hasan menurut Al-Albani)

‘Aisyah radhiyallohu ‘anha berkata “Mintalah kepada Alloh segala sesuatu, sampai pun tali sandal. Karena jika Alloh tidak memudahkannya, niscaya dia tidak akan mendapat kemudahan ”. (Dikeluarkan oleh Ibnu Sunni, menurut Al-Albani sanadnya hasan)

Para ulama mengatakan bahwa doa merupakan sesuatu yang paling mulia di sisi  Alloh Ta’ala bila dibandingkan dengan yang lainnya karena di dalam doa terdapat bentuk sikap perendahan diri seorang hamba kepada  Alloh dan menunjukkan kuasanya  Alloh Ta’ala.  Alloh angat menyukai hamba-Nya merendah diri kepada-Nya dan menunjukkan bahwa hanya  Alloh Ta’ala satu-satu-Nya Yang Berkuasa, Yang Maha Pengatur, yang Maha Pencipta, tiada sekutu bagi-Nya.

Dalam kitab Az-Zuhd karya Imam Ahmad, Mutharrif bin Abdillah berkata “Aku berpikir perkara yang mengumpulkan kebaikan, ternyata kebaikan itu sangat banyak, seperti puasa dan sholat. Dan ternyata semua itu berada di tangan Alloh Azza Wa Jalla, dan kamu tidak mampu mendapatkan apa yang ditangan Alloh kecuali dengan meminta kepada-Nya. Maka ternyata penghimpun semua kebaikan adalah doa

Sungguh, sebenarnya hanya doa saja yang bisa menolong manusia, karena dengan berdoa berarti manusia mengakui bahwa dirinya tidak mempunyai daya apapun terhadap dirinya sendiri. Doa merupakan senjata paling ampuh bagi seorang muslim. Bahkan yang bisa menghilangkan bencana adalah doa. Akan tetapi, terkadang doa tidak begitu berpengaruh sama sekali pada orang yang memanjatkannya, hal ini dikarenakan doa tersebut tidak disenangi oleh Alloh atau karena lemahnya hati, layaknya sebuah busur panah yang sangat lemah, anak panah yang sangat runcing pun tidak akan terlepas dengan sempurna jika busurnya tidak kuat.

Terkait dengan posisi doa terhadap sebuah bencana, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menuliskan 3 posisi doa ketika berhadapan dengan bencana. Pertama, posisi doa lebih kuat dari pada bencana. Jika doa yang dipanjatkan lebih kuat dari pada bencana, maka doa tersebut dapat menghilangkan sebuah bencana. Kedua, posisi doa lebih lemah dari pada bencana. Jika posisi doa lebih lemah dari pada bencana, maka sebuah bencana akan menjadi lebih dominan terhadap doa, dan doa tersebut dapat meringankan bencana yang menimpa seseorang, walaupun dampaknya sangat kecil sekali. Dan ketiga, posisi doa dan bencana sebanding. Jika antara doa dan bencana sebanding, maka doa tersebut akan menghadang bencana. Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda “Benteng tidak akan mampu menghadang qadar. Sementara itu, doa sangat bermanfaat terhadap bencana yang telah dan akan turun. Suatu bencana turun, lalu doa menyambutnya. Maka keduanya saling bertengkar sampai Hari Kiamat”.

Dan dalam hadis yang lainnya, yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Umar, Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda “Doa itu bermanfaat terhadap bencana yang telah dan akan turun. Hendaklah kalian, wahai hamba Alloh, berdoa” (HR. Tirmidzi).

Oleh karena itu, sudah selayaknya kehidupan seorang muslim dipenuhi dengan untaian doa yang dipanjatkan untuk Alloh subahanu wa ta’ala, agar nantinya doa tersebut dapat meringankan bencana yang menimpa seorang muslim.

Referensi :
‘Abdirrahman, Ummu ‘Abdillah Naurah Binti, 2007. Al-Ifadah Fima Ja’a Fi Wird Al-Wiladah, Terjemahan : Salafuddn Abu Sayyid, cetakan pertama. Solo : Pustaka Arafah
‘Abdussalam, Syaikh Muhammad, 2005. As-Sunan Wa Al-Mubtada’at Al-Muta’alliqah Wa Ash-Shalawat, Terjemahan : Achmad Munir Awood Badjeber dan Imam Sulaiman, cetakan kedelapan. Jakarta : Qisthi Press
‘Aziz, Fatin Binti ‘Abdul, 2005. 35 Sebab Diampuninya Dosa Berdasarkan Al-Qur’an Dan Sunnah Nabi Shallallohu ‘Alihi Wa Sallam, Terjemahan : Tholib Anis, cetakan ketiga. Bandung : Hasyimi
Abu Bakar Jabir Al-Jazairi. 2006. Fiqih Ibadah Dari Minhajul Muslimin. Solo : Media Insani Publishing
Adhim, Mohammad Fauzil, 2007. Kado Pernikahan Untuk Istriku. Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2014. Shifat Sholat An-Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam, Terjemahan : Tajuddin Pogo, cetakan keenam. Jakarta : Gema Insani Press
Al-Bakhistani, Aziz dkk, 2006. KISS : Kado Istri-Suami Shalih. Jakarta : Pustaka Hikmah Perdana.
Al-Hanbali, Ibn Rajab, 2006. Lataa’if Al-Ma’arif Li Mawasim Al-‘Am Min Al-Wazhaif, Terjemahan : Rojaya, cetakan pertama. Bandung : Pustaka Hidayah
Al-Jauziyah, Ibnul Qayyim, 2008. Fawaaid, Terjemahan : Achmad Sunarto, cetakan pertama. Semarang : Pustaka Nuun
Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir, 2006. Minhajul Muslim, Terjemahan : Irwan Raihan, cetakan pertama. Solo : Media Insani Publishing
DR. Raghib As-Sirjani. 2006. Misteri Sholat Shubuh. Solo : Al-Aqwam
Hasan Bin ‘Ali As-Saqaf. Sholat Seperti Nabi Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam. Bandung : Pustaka Hidayah
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. 2005. Tamasya Ke Syurga. Darul Falah : Jakarta
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. 2008. Dosa Malapetaka Terbesar : Kelemahan, Kemalasan, Kelalaian, Kerugian, Dan Penyesalan. Pustaka Hidayah : Bandung
Ishaq, Muhammad Shalil Ali Abdillah, 2006. Kaifa Tatahammas Li Qiyam Al-Lail ?, Terjemahan : Muh. Muhaimin dan Nur Afifah, cetakan keenam. Yogyakarta : Mitra Pustaka
Anak Jilid 1. Bogor : Pustaka Inabah
Salim, Abu Malik Kamal Bin As-Sayyid, 2014. Fiqhus Sunnah Lin Nisa’, Terjemahan : Irwan Raihan dan Ahmad Dzulfikar, cetakan pertama. Suoharjo : Pustaka Arafah
Syekh Hindi Al-Khully. 2007. Sholat itu Sungguh Menakjubkan ! Menyingkap Rasasia Sehat dan Bugar di Balik Gerakan Sholat. Jakarta : Mirqat Publishing
Gambar hasil screenshoot dari film The Nut Job 2 : Nutty By Nature

No comments:

Post a Comment

Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.

Powered by Blogger.