
Dalam kehidupan berumah tanggapun juga demikian, pada saat akan menjalaninya kita membayangkan segala hal yang ada akan menjadi indah, penuh berkah dan tanpa ada masalah. Namun lambat laun, ada saja masalah yang hinggap dan menjadi cobaan dalam bahtera rumah tangga. Dan kadang semua yang kita rencanakan harus berakhir dengan perceraian.
Perceraian adalah salah satu hal yang sangat menyakitkan bagi kedua belah pihak, penulis pun yakin tidak ada seorang pun yang melaksanakan pernikahan dengan tujuan agar berakhir dengan perceraian. Layaknya saat remaja pacaran, mereka saat menjalin hubungan pasti tidak berencana agar suatu saat dapat putus.
Dalam masyakat kita perceraian adalah hal yang sangat jelek dan seseorang dengan status janda atau duda dianggap orang yang hina. Ini merupakan pemberian label yang sangat salah, status janda atau duda bukanlah keinginan kita, tapi jika tidak ada jalan lain, maka perceraian dianggap solusi untuk tidak memperparah keadaan.
Masyarakat sering kali tidak melihat latar belakang terjadinya sebuah perceraian, mereka hanya melihat bahwa status janda atau duda adalah status hina. Kadang ada yang berpikir bahwa suaminya tidak dapat mendidik dengan baik, tidak dapat memberi nafkah yang layak, suaminya terlalu sabar dan lain-lain.
Bukan masalah tidak dapat mendidik dengan baik, perceraian dapat terjadi karena banyak faktor misalnya karena orang ketiga. Jika suaminya yang tidak dapat mendidik dengan baik, jika halnya demikian berarti Aa Gym tidak dapat mendidik Teh Ninih dengan baik dong ? Padahal seperti yang kita ketahui bahwa Aa Gym adalah salah satu pemuka agama yang tidak diragukan lagi keilmuannya, dan begitu pula dengan Teh Ninih. Dan bahkan Nabi Ismail ‘alaihis sallam juga pernah bercerai. Dan perceraian tersebut atas perintah ayahnya sendiri yang tak lain adalah Nabi Ibrahim ‘alaihis sallam karena istrinya yang kurang bersyukur atas rezeki yang telah diberikan Alloh. Lantas apakah Nabi Ismail ‘alaihis sallam tidak pandai dalam mendidik istri ? Padahal beliau adalah seorang Nabi yang sudah dijamin kecerdasannya.
Yang harus diingat bahwa perceraian dapat terjadi karena berbagai hal, bukan hanya karena suaminya yang tidak dapat mendidik, dan mungkin saja perceraian adalah sebagai sebuah cobaan untuk pasangan tersebut. Apakah setelah bercerai keduanya dapat menjalin silaturahmi ? Apakah suami tetap mau memberikan nafkah kepada anaknya setelah bercerai ? karena segala hal yang ada di dunia ini adalah cobaan, jadi segala hal dapat menjadi kemungkinan.
Nabi ada yang bercerai, sahabat ada yang bercerai, kyai ada yang bercerai, haji ada yang bercerai, orang baik ada yang bercerai, pelacur ada yang bercerai, preman ada yang bercerai, orang kaya ada yang bercerai, orang miskin ada yang bercerai, orang cantik atau tampan ada yang bercerai, bahkan orang jelek pun juga ada yang bercerai. intinya perceraian dapat menimpa siapa saja.
Referensi :
https://news.detik.com/berita/d-1865790/aa-gym-poligami-cerai-dan-rujuk-
https://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/latar-belakang-turun-hadist-tentang-perintah-agar-ibnu-umar-bercerai.htm#.XbDUa39S-M8
https://defeatingdivorce.com/wp-content/uploads/2018/01/how-to-fix-a-broken-marriage-from-divorce-e1520118952423.png
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.