
Disisi lain, kita juga merasa prihatin
karena saking semangatnya menyebarkan islam, ada beberapa orang yang hanya
menyebarkan islam tanpa mempelajarinya terlebih dahulu, misalnya dalam tayangan
televisi yang diklaim sebagai tayangan islami. Ada beberapa tayangan yang
isinya jauh dari nilai-nilai ajaran islam, hal ini dikarenakan ada beberapa hal
penting yang dilupakan oleh beberapa orang yang berkecimpung dalam industri
televisi. Ada beberapa syarat utama sebuah tayangan yang dianggap sebagai
tayangan islami, antara lain
Pertama, materi dalam film atau tayangan televisi. Materi yang menjadi pusat dalam sebuah
tayangan televisi sangat penting untuk diperhatikan karena apa yang disampaikan
lewat tayangan tersebut akan dinikmati jutaan masyarakat, baik besar maupun
kecil.
Selama ini
banyak sekali tayangan yang dianggap islami, namun materi yang disampaikan
tidak sesuai dengan ajaran islam, bahkan justru bertentangan dengan yang telah
diajarkan oleh rasululloh, misalnya saja tentang hantu atau yang lebih dikenal
dengan genre horor. Film jenis ini sangat disukai dan seringkali ditayangkan
dalam TV. Materi yang disajikan ini sangat bertentangan dengan hadis shahih
عن أَبي سَلَمَةَ بْن عَبْدِ
الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ حِينَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا عَدْوَى وَلَا صَفَرَ وَلَا هَامَةَ فَقَالَ أَعْرَابِيٌّ
يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا بَالُ الْإِبِلِ تَكُونُ فِي الرَّمْلِ كَأَنَّهَا
الظِّبَاءُ فَيَجِيءُ الْبَعِيرُ الْأَجْرَبُ فَيَدْخُلُ فِيهَا فَيُجْرِبُهَا
كُلَّهَا قَالَ فَمَنْ أَعْدَى الْأَوَّلَ. و في رواية: لَا عَدْوَى وَلَا
طِيَرَةَ وَلَا صَفَرَ وَلَا هَامَةَ
Dari Abu Salamah bin Abdurrahman, dari Abu
Hurairah radhiyallohu ‘anhu,
"Ketika Rasulullah shallallohu ’alaihi wa sallam bersabda, 'Tidak ada penyakit yang menular
{tanpa izin Allah}, tidak ada tabu di bulan Shafar, dan tidak tidak ada mayat
yang menjadi hantu' maka seorang Arab badui bertanya, "Ya
Rasulullah, bagaimana dengan unta yang ada di padang pasir yang sehat bagaikan
rusa. Setelah itu, datang seekor unta yang berkudis kemudian turut menyusup ke
tengah unta-unta yang sehat itu sehingga semuanya menjadi sakit kudis?"
Rasulullah shallallohu ’alaihi wa sallam menjawab, "Siapakah yang menularkan penyakit itu pertama kali?"
Dalam riwayat lain disebutkan: "Tidak ada penyakit yang menular {tanpa
izin Allah}, tidak ada thiyarah, tidak ada tabu di bulan Shafar, dan tidak ada
mayat yang menjadi hantu." (HR. Muslim)
Dalam hadis
diatas sangat jelas bahwa tidak ada orang yang mati lantas menjadi hantu.
Karena orang yang telah meninggal akan berada dalam alam kubur sampai kiamat
datang. Lalu bagaimana dengan orang yang melihat seseorang (baca : hantu) telah
meninggal ?
Jika kita
melihat wujud seseorang padahal orang tersebut telah meninggal dunia, mungkin
ini adalah pebuatan jin. Dalam bukunya yang berjudul “Yang Tersembunyi :
Jin, Iblis, Setan & Malaikat dalam al-Qur’an – As-Sunnah serta Wacana
Pemikiran Ulama Masa Lalu dan Masa Kini” halaman 179, M. Quraish Shihab
menuliskan “. . . . . Adapun yang percaya, baik pihak yang meyakini bahwa
jin mampu mengubah bentuknya maupun yang berpendapat bahwa kemampuan itu hanya
berupa kemampuan menciptakan ilusi bagi manusia, bagi mereka semua, ini adalah
suatu kekuatan yang lebih ampuh bagi jin. Dari kemampuannya mengambil aneka
bentuk itu, jin dapat mengambil bentuk manusia atau bentuk apapun yang
dihormati atau dikagumi, dicintai atau dibenci, atau bentuk apa saja yang pada
akhirnya mengantar manusia yang lengah terjerumus ke dalam jurang yang
dikehendaki setan”
Dengan
demikian sudah jelas bahwa apa yang selama ini dilihat, padahal orang tersebut
sudah meninggal dunia, adalah jin yang berusaha untuk menjerumuskan manusia
yang lemah imannya.
Kedua, pembuat
materi. Baik tidaknya sebuah film atau tayangan ditentukan oleh kualitas dari
sebuah materi dan baik tidaknya sebuah materi ditentukan oleh pembuatnya.
Seseorang yang akan membuat naskah tentang ajaran islam, syarat yang paling
utama adalah beragama islam dan mengetahui ajaran islam dengan baik, ini adalah
syarat mutlak. Anehnya ada beberapa tayangan yang cukup booming, yang mana
isinya ada beberapa yang bertentangan dengan ajaran islam dan dibuat oleh orang
non muslim. Dan yang aneh lagi banyak orang yang mengaku islam juga menyukai
tayangan tersebut. Jika pembuat materi tersebut bukan non muslim, bagaimana
bisa dia dapat membuat tayangan yang di klaim sebagai tayangan islami ???
Ketiga, pemain atau artis dalam film. Syarat ini juga
harus dipenuhi, karena apa yang ditampilkan oleh pemain utama dalam sebuah
tayangan biasanya akan banyak yang menirunya, terutama oleh orang muslim.
Ada beberapa
beberapa tayangan yang mengambil tema islami, namun beberapa tokoh utamanya
bukan dari orang yang beragama islam, melainkan non muslim. Tayangan seperti
ini banyak sekali, misalnya saja “3 Semprul Mengejar Jannah”. Dalam
tayangan ini ada aktor yang non muslim, namun bermain dalam tayangan yang
mengambil tema islami. Hal seperti ini patut disayangkan karena dapat merusak
citra agama islam. Boleh saja mengangkat tema islami, namun yang jelas kita
juga harus memperhatikan ketiga unsur penting diatas, karena jika satu unsur
saja tidak terpenuhi, maka tayangan tersebut sulit untuk dikatakan sebagai tema
yang sesuai dengan ajaran islam. Jangan sampai tayangan yang dianggap islamiyah
justru tampak seperti tayangan jahiliyah, yang justru merusak akidah umat islam.
Sumber
Pustaka
Al-Albani,
Muhammad Nashiruddin, 2005. Mukhtashar Shahih Bukhari, Terjemahan : Elly
Lathifah, cetakan pertama. Jakarta : Gema Insani Press
Al-Albani,
Muhammad Nashiruddin, 2005. Mukhtashar Shahih Muslim, Terjemahan : Elly
Lathifah, cetakan pertama. Jakarta : Gema Insani Press
Al-Albani,
Muhammad Nashiruddin, 2008. Mukhtashar Shahih Bukhari. Versi chm
Al-Albani,
Muhammad Nashiruddin, 2008. Mukhtashar Shahih Muslim. Versi chm
Shihab, M.
Quraish. 2003. Yang Tersembunyi : Jin, Iblis, Setan & Malaikat dalam
al-Qur’an – As-Sunnah serta Wacana Pemikiran Ulama Masa Lalu dan Masa Kini.
Jakarta : Lentera Hati
Syaikh Bakar
bin ‘Abdillah Abu Zaid. 2005. Adakah Sandiwara (Sinetron, Film dll) Islami.
Bogor : Pustaka Ulil Albab
https://www.flickr.com/photos/58782395@N03/5997124661/
No comments:
Post a Comment
Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.