Tabu Menghancurkan Dirimu

Bagi orang timur, terutama di Indonesia, seks di anggap tabu untuk dibicarakan walaupun perbincangan tersebut untuk suatu hal yang berguna atau demi pendidikan. Walhasil hal-hal yang berkaitan dengan seks di kunci rapat-rapat agar tidak sembarangan dibahas oleh masyarakat.

Tabu Bikin Nggak tahu
Tabu merupakan salah satu tembok yang menghalangi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan seks. Mereka beranggapan bahwa seks tidak pantas untuk diperbincangkan walaupun demi kebaikan, seks adalah suatu hal yang alami sehingga setiap orang pasti mengerti dan dapat melakukannya sendiri. Dan orang yang membahas tentang seks dianggap tidak punya rasa malu

Memang benar kita sebagai manusia harus mempunyai rasa malu, sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadis bahwasanya Nabi shallallohu 'alaihi wasallam bersabda

الْحَيَاءُ لَا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ

"Sifat malu tidak  membawa apapun kecuali kebaikan." (HR. Bukhari)

Malu membuat kita berhati-hati dalam melakukan suatu hal dan jangan sampai hal tersebut menjadi masalah bagi kita. Malu itu sendiri membuat sesorang jauh lebih terhormat. Namun jika malu dalam hal ilmu, maka yang terjadi justru sebaliknya, kita tidak akan tahu apa-apa dan pikiran kita jadi sempit.

Dalam hal ilmu, kita tidak boleh malu untuk bertanya atau mencari tahu pengetahuan tentangnya, terutama masalah seks. Dengan adanya pengetahuan yang benar, kita tidak gampang tersesat. Sejarah telah mencatat bahwa para sahabat tidak malu bertanya kepada Rasululloh

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ فَهَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ مِنْ غُسْلٍ إِذَا احْتَلَمَتْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَتْ الْمَاءَ فَغَطَّتْ أُمُّ سَلَمَةَ تَعْنِي وَجْهَهَا وَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوَتَحْتَلِمُ الْمَرْأَةُ قَالَ نَعَمْ تَرِبَتْ يَمِينُكِ فَبِمَ يُشْبِهُهَا وَلَدُهَا

"Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu dalam perkara yang hak. Apakah bagi wanita wajib mandi jika ia bermimpi?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya, jika dia melihat air." Ummu Salamah lalu menutupi wajahnya seraya bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah seorang wanita itu bermimpi?" Beliau menjawab: "Ya. Celaka kamu. (jika tidak) Lantas dari mana datangnya kemiripan seorang anak itu?" (HR. Bukhari)

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحِي مِنْ الْحَقِّ فَهَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ غُسْلٌ إِذَا احْتَلَمَتْ فَقَالَ نَعَمْ إِذَا رَأَتْ الْمَاءَ

"Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu dari kebenaran, apakah seorang wanita wajib mandi jika ia ihtilam (mimpi basah)? Beliau bersabda: "Ya, jika ia melihat air." (HR. Bukhari)

Lihatlah bagaimana akhlak para sahabat, ketika mereka tidak mengetahui tentang suatu hal, mereka tidak sungkan untuk menanyakannya, karena memang segala sesuatu butuh ilmu. Jika memang tidak tahu apa-apa kita harus bertanya, karena bertanya adalah obat akan ketidaktahuan.

Pendidikan seks atau pornografi
Selama ini tidak sedikit orang yang salah faham akan pendidikan seks dan pornografi. Mereka menganggap dua hal tersebut adalah sama. Pendidikan seks adalah pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan alat kelamin. Sedangkan pornografi adalah pembahasan tentang hubungan intim yang tidak ada nilai edukasinya .

Pendidikan seks tidak melulu tentang hubungan seksual. Pendidikan seks membahas cara merawat organ vital, fungsi-fungsi organ vital, fikih-fikih yang berhubungan dengan organ vital dan masih banyak yang lainnya. Jika kita menutup mata dan tidak mempelajarinya, maka selamanya tidak akan tahu apa-apa. Sekarang ini banyak yang berumur 25 tahun, tapi tidak tahu fikih-fikih seksual, padahal umur segitu sudah waktunya menikah dan banyak juga yang sudah punya anak. Dapat dibayangkan betapa mirisnya melihat fenomena ini, jika dibiarkan terus menerus, maka generasi selanjutnya juga akan bernasib sama. Oleh karena itu, kata tabu harus segera kita hilangkan agar anak cucu kita dapat terselamatkan.

Referensi :
Al-‘Adawi, Mushthafa, 2006. Fiqh Tarbiyatul Abnaa’ Wa Thaa-ifatun Min Nashaa-ihil Athibbaa’, Terjemahan : Beni Sarbeni, cetakan pertama. Bogor : Pustaka Al-Inabah
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2005. Mukhtashar Shahih Bukhari, Terjemahan : Elly Lathifah, cetakan pertama. Jakarta : Gema Insani Press
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2005. Mukhtashar Shahih Muslim, Terjemahan : Elly Lathifah, cetakan pertama. Jakarta : Gema Insani Press
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2008. Mukhtashar Shahih Bukhari. Versi chm
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2008. Mukhtashar Shahih Muslim. Versi chm
Al-Ghamidi, Abdul Latif Bin Hajis dan Asyraf Qadh, 2005. Bi’ayyi Dzanbin Qutilat, Al-Iffah, Ihdzar Zina, Terjemahan : Tengku Azhar dkk, cetakan pertama. Solo : Pustaka Arafah
Al-Jamal, Ibrahim Muhammad, 1999. Fiqhul Mar’atil Muslimah, Terjemahan : Zaid Husein Alhamid, cetakan ketiga. Jakarta : Pustaka Amani
Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir, 2006. Minhajul Muslim, Terjemahan : Irwan Raihan, cetakan pertama. Solo : Media Insani Publishing
Basyir, Abu Umar, 2007. Sutra Jingga : Lebih Dari Sekedar Panduan Berhubungan Intim. Solo : Rumah Dzikir.
Basyir, Abu Umar, 2007. Sutra Ungu : Panduan Berhubungan Intim Dalam Perspektif Islam. Solo : Rumah Dzikir.
https://www.wpblog.com/wp-content/uploads/2018/02/4-580x318.jpg

Related Posts:

No comments:

Post a Comment

Bagi para pengunjung web ini, diharapkan untuk memberikan komentar, kritik atau saran demi semakin baiknya kualitas web yang dikelola admin. Jika ada yang berniat untuk mengkopi artikel harap menuliskan sumbernya, berupa URL artikel yang dicopy. Jika ada yang ingin artikelnya ditampilkan di web ini harap mengirimkan ke orangelifes@gmail.com.

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.

Powered by Blogger.